Sudahkah kalian mendengar kasus perundungan seorang anak sekolah dasar yang berakhir dengan si korban nekat mengakhiri hidupnya? Miris sekali, bukan? Anak sekecil itu harus dihadapkan dengan mereka yang tidak mau menghargai keadaannya, lebih miris lagi pelakunya teman-temannya sendiri.
Bu, Pak, tindakan perundungan bukan hal yang main-main, tidak seharusnya dibiarkan. Bu, Pak, perundungan bukan gurauan, itu tindakan yang berlebihan yang berdampak sangat fatal baik pada korban, maupun pada pelaku.
Bu, Pak, yuk mulai sekarang lebih peduli lagi dengan anak-anak kita, tolong cegah mereka agar tidak menjadi pelaku, juga tolong perhatikan ketika ada perubahan sikap dari anak-anak kita, sungguh dampaknya sangat berbahaya.
Mendengar kasus ini, jujur saja, saya terguncang, tidak habis pikir, dan membuat saya seakan kembali lagi ke masa di mana saya mengalami hal yang sama. Perundungan bisa membuat semua orang jadi diam, karena kita tidak bisa bercerita, alasannya bercerita pun percuma, tidak akan ada yang membantu. Kenapa saya berbicara seperti itu, karena kebanyakan mereka menganggap hal ini remeh dan menganggap hal itu hanya bagian dari main-main saja.
Jadi, dari bentuk prihatin ini, saya kali ini akan membawa bahasan tentang bullying atau perundungan. Yuk, belajar agar kita tidak mengikuti jejak seperti mereka, simak!
1. Penjelasan tentang bullying atau perundungan
Bullying atau perundungan adalah tindakan atau perilaku yang disengaja dan berulang kali dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang bertujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi mereka.
Mungkin kita taunya bullying ini hanya dilakukan dengan tindakan kasar ataupun pembicaraan yang tidak mengenakkan, tapi ternyata bentuk dari tindakan bullying ini banyak, apa saja itu, mari saya jelaskan bentuk-bentuk bullying seperti berikut:
- Bullying fisik, yaitu ketika si pelaku memperlakukan korbannya dengan melibatkan tindakan fisik seperti memukul, menendang, atau merobek pakaian korban, bahkan ada yang sampai berani menginjak-injak korbannya.
- Bullying verbal, maksudnya si pelaku melakukan perundungan dengan kata-katanya yang kasar dan tidak sopan terhadap korbannya, seperti mengejek, mengancam, mengata-ngatai, membentak, menyudutkan, dan lain-lainnya.
- Bullying sosial, merupakan bentuk bullying yang melibatkan tindakan untuk mengucilkan, mengisolasi korban dari kelompok bermain atau masyarakat, membuang, mempengaruhi orang lain agar tidak berteman dengan korban, dan lain-lainnya.
- Cyber bullying, untuk bentuk ini, menurut saya, ini adalah tindakan bullying yang dilakukan oleh si pengecut karena hanya berani melalui sosial media, tapi dampak yang diderita oleh korban jauh lebih besar. Tindakan ini biasanya melalui pesan teks, email, atau pesan online di jejaring media sosial si korban, isinya bisa berupa ancaman, kata-kata kasar, tuduhan, fitnah dan lain sebagainya.
- Bullying emosional, bentuk bullying ini melibatkan penghinaan atau tindakan yang menyebabkan kerusakan psikologis pada korban, seperti menyebarkan rumor atau mengabaikan kebutuhan korban.
- Bullying seksual, ini lebih keji, mereka biasanya melakukan bullying sudah tarap yang lebih berbahaya, si pelaku berani melakukan tindakan seksual pada si korban, atau bisa juga mereka secara sengaja merendahkan secara seksual terhadap korban. Jenis ini meliputi, tindakan pelecehan, pemerkosaan, pemaksaan, menyebarkan foto, audio, ataupun video yang memperlihatkan konten tidak senonoh, dan lainnya.
- Bullying rasis, bentuk bullying yang melibatkan tindakan diskriminasi karena perbedaan ras atau etnis tertentu. Bisa seperti ejekan, pengucilan, tindakan kasar, dan lainnya.
- Bullying religius, merupakan tindakan bullying atau perundungan yang melibatkan diskriminasi terhadap perbedaan atau kebencian terhadap kelompok tertentu berdasarkan keyakinan agama.
Itulah bentuk-bentuk tindakan bullying yang wajib kita ketahui, agar kita bisa menghindari tindakan yang membahayakan ini. Bentuk-bentuk bullying tersebut bisa terjadi dalam berbagai situasi, baik di sekolah, di rumah, maupun tempat umum.
Baca Juga: Tantangan Moral Generasi Milenial untuk Indonesia Emas 2045
2. Akibat dari tindakan bullying atau perundungan
Seperti sudah dibahas di awal, bahwa tindakan bullying ini sangatlah berbahaya dan menyebabkan banyak masalah baik pada korban maupun pada si pelaku. Kenapa pada si pelaku juga ada dampaknya? Ayo, kita langsung bahas saja!
- Penurunan harga diri, korban bullying seringkali merasa dirinya tidak berharga dan merendahkan diri sendiri.
- Gangguan mental dan emosional, kondisi ini yang amat sangat ditakutkan, yaitu kondisi korban yang mengalami depresi, kecemasan, dan stres yang berlebihan. Jika sudah mengalami hal itu, dampak akan lebih berbahaya pada kesehatan mental dan emosional mereka.
- Masalah kesehatan fisik, jika kesehatan mentalnya terganggu, kesehatan fisik mereka juga lebih terganggu lagi. Korban akan sering mengalami sakit kepala, masalah tidur, juga kelelahan karena terlalu stres menghadapi bullying.
- Gangguan akademik, jika sudah menjadi korban bullying, konsentrasi korban pasti terganggu karena terlalu takut dan banyak berpikiran yang tidak-tidak dari ancaman si pelaku, yang dampaknya konsentrasi korban terganggu dan korban jadi tidak semangat lagi belajar di sekolah.
- Perasaan kesepian, atas diskriminasi dan pengucilan dari si pelaku bullying, korban bullying seringkali merasa kesepian, dan berdampak pada gangguan-gangguan kesehatan mental maupun kesehatan fisik mereka.
Bagi si pelaku, ada juga lho dampaknya, mereka akan mengalami resiko penindasan hukuman karena dianggap tindakan kriminal, si pelaku juga akan mengalami kesulitan bergaul karena reputasi mereka yang sudah tercemar di masyarakat, dan yang lebih parah lagi, si pelaku nantinya akan kesulitan dalam mencapai tujuan karena perilaku mereka yang buruk dan sikap mereka yang tidak menghargai orang lain.
Jadi, lebih baik jadilah orang baik yang bermanfaat bagi banyak orang, tindan bullying tidak akan membuat kalian menjadi hebat, tindakan kalian akan dikenang oleh orang banyak dan menghambat kalian melakukan apa pun di masa depan sana. Jangan pernah beranggapan, orang lain akan sama dengan korban kalian, di luar sana banyak yang lebih berani dari kalian.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Tantrum Pada Anak
3. Tanda-tanda dari tindakan bullying pada korban
Lalu, adakah tanda-tandanya jika mereka mengalami bullying? Ada, mari simak tanda-tandanya sebagai berikut:
- Perubahan perilaku, korban perilaku bullying dapat menunjukkan perubahan dalam perilaku seperti menjadi lebih tertutup, menghindari pergaulan, atau menunjukkan perasaan cemas dan takut.
- Kehilangan minat pada hal yang biasa disukai, korban dapat kehilangan minat, mungkin karena mereka direndahkan dengan kegiatan yang biasanya mereka lakukan, sehingga membuat mereka enggan untuk bersentuhan lagi dengan kegiatan tersebut, hal ini juga diikuti dengan hilangnya barang-barang yang mereka sukai.
- Perubahan emosional, korban biasanya menunjukkan perubahan emosional seperti mudah tersinggung, sering menangis, atau mudah marah. Dalam kasus ini juga, disertai dengan gangguan kesehatan mental, ada memar, juga bekas luka.
Begitulah hal-hal yang bisa kita ketahui tentang dampak dan akibat dari perilaku bullying bagi korban maupun pelaku.
Sekali lagi, tindakan bullying bukankah suatu hal yang biasa dan tidak bisa dianggap remeh. Tindakan bullying harus ditangani secara serius, baik oleh para korban, orang tua, teman-teman, maupun pihak yang berwenang seperti guru, polisi, psikolog, agar tidak terjadi dampak yang lebih besar seperti kasus baru-baru ini, dan lebih dari itu, agar tidak ada lagi tindakan bullying di masa depan.
Mari kita ikut mencegah dengan mengenali tanda-tandanya, ikut sertakan diri kalian dalam pencegahan itu. Jadilah nomor satu dalam mengambil tindakan dari tindakan bullying ini. Masa depan kehidupan kita, tergantung dari cara didik kita terhadap anak-anak kita di masa sekarang. Jadi kencangkan kewaspadaan kita dan tetap menjadi orang yang dibutuhkan bagi banyak orang.
Tolong segera melapor jika kalian mengalami bullying!
Baca Juga: 5 Langkah Mengembangkan Kemampuan Emosional Anak
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.