Buku yang akan saya review kali ini membuat bulu kuduk berdiri, dan rasa penasaran membuncah tak sabar ingin terus membalik halamannya, hingga tak terasa satu buku tebal itu selesai dibaca hanya dalam waktu dua hari saja. Satu-satunya buku yang sampai sekarang masih membuat merinding, dan terbayang selalu ceritanya. Oh, sebagai tambahan buku ini sudah difilmkan, juga ada versi digitalnya.
Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya, berhasil membuat saya menelusuri sejarah secara tidak langsung. Ah, tanpa panjang lebar lagi, langsung saja ikuti ulasan saya pada buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya hingga akhir. Let’s go!
Informasi Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya
- Judul: Namiya Zakkaten No Kiseki
- Judul Lain: Keajaiban Toko Kelontong Namiya
- Penulis: Keigo Higashino
- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
- Alih Bahasa: Faira Ammadea
- Tahun Terbit: 2012
- Jumlah Halaman: 400 halaman
- Panjang Buku: 20 cm
- ISBN: 978-602-06-4829-3
- ISBN Digital: 978-602-06-4828-6
Sinopsis Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya
Buku ini mengisahkan tentang tiga berandal yang bersembunyi di sebuah toko kelontong tua yang sudah lama tak berpenghuni, setelah ketiganya melakukan pencurian. Tak disangka malam itu, mereka mengalami kejadian aneh dan misterius. Sepucuk surat tiba-tiba muncul dari lubang pintu gerendel. Ketiga kawan itu terkejut dan merasa aneh. Surat itu berisi permintaan saran pada pemilik toko Namiya.
Namun, keajaiban tiba-tiba menyelimuti toko itu sepanjang malam. Surat itu datang dari masa lalu. Tanpa sengaja ketiga berandal itu menggantikan peran kakek pemilik toko kelontong Namiya. Sang pemilik semasa hidupnya memang selalu memberikan nasihat tulus kepada orang-orang yang meminta bantuan. Awalnya kakek pemilik kelontong hanya menerima pertanyaan iseng dari anak-anak sekitar toko, tetapi ia menjawabnya dengan penuh ketulusan. Hingga satu waktu, kakek pemilik toko kelontong mendapat permintaan saran yang teramat serius, dari situlah awalnya.
Ketiga orang yang sedang bersembunyi itu, akhirnya menyadari adanya perbedaan waktu antara kehidupan mereka dan kehidupan si pengirim surat. Meskipun tak sengaja membalas surat-surat itu, mereka terpaksa harus menjawab dengan saran yang akan membawa si pengirim surat menuju ke arah yang lebih baik.
Keajaiban itu berlangsung hanya satu malam saja. Namun, malam itu membawa dampak yang sangat besar, baik pada ketiga berandal itu, maupun pada si pengirim surat.
Baca Juga:
Ulasan Saya Untuk Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya:
“… Seandainya mereka tidak berkeinginan menjalani hidup dengan baik dan tekun, mungkin jawaban apa pun yang kuberikan tidak akan ada gunanya bagi mereka ….”
Ketika membaca halaman pertama buku ini, saya merinding. Apalagi, saat surat datang dan mereka membalasnya. Awalnya saya mengira alurnya akan berfokus di tiga pemuda itu, yaitu Atsuya, Kohei, dan Shota. Tetapi ternyata tidak, penulis membawa saya ikut bertualang melintasi waktu. Di sinilah saya merasakan suasana yang berbeda ketika membaca buku ini. Bukan takut, tapi takjub.
Ketiga pemuda itu digambarkan dengan karakter yang beragam, dengan latar belakang yang tak kalah menyedihkan. Cerita tokoh yang lain pun menarik perhatian saya sepanjang membaca. Saya tak habis pikir penulis akan menghubungkan semua tokoh dalam satu buku seperti itu, dikemas dengan gaya yang tak mudah ditebak.
Balasan hangat dan membangun dari kakek pemilik toko kelontong membuat hati saya hangat. Sepertinya saya juga akan mengirim surat ke Toko Kelontong Namiya, jika ada kesempatan. Rasanya menyenangkan mempunyai teman berbicara, terlebih dapat saran dan pencerahan tanpa dihakimi.
Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya, berlatar di Jepang, membuat saya harus menjelajahi internet untuk tau tempat-tempatnya, dan sejarah apa yang terjadi pada tahun yang disebutkan. Berkat buku ini, pengetahuan saya jadi bertambah.
Merinding dan takjub, tapi nyaman dan hangat ketika membacanya itu alasan lain kakak-kakak untuk membacanya. Saya sangat merekomendasikannya. Setiap halamannya saya dibuat penasaran, hingga tanpa sadar buku ini pun rampung dibaca.
Seperti yang disebutkan buku ini, terkadang kita sudah punya keputusan dan sudah tau arah hidup kita mau ke mana, namun ada kalanya kita ragu dan sangat membutuhkan validasi dari orang lain, dan dalam buku ini bisa dibilang kakek pemilik kelontonglah yang memerankan sosok pendukung itu. Sebagai seseorang yang meyakinkan kita pada jalan yang sudah kita ambil.
Baca Juga:
Buku ini mengajarkan kita untuk terus berjuang, memantapkan apa yang sudah menjadi impian kita, mengarahkan kembali apa yang menjadi tujuan awal kita, dan tentunya penulis ingin kita sebagai pembaca untuk tidak menyerah begitu saja pada impian kita, bahwa penulis ingin kita terus percaya pada kemampuan kita, pada apa-apa yang sudah kita mulai, terus tekun dan bersikap baik.
Jalannya mungkin akan berliku, juga banyak rintangannya, atau bahkan berjalan secara mulus tanpa hambatan. Apa pun itu yang harus kita lakukan adalah terus maju dan percaya kesempatan itu pasti ada.
Nah, begitulah review buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya dari saya. Ayo, bacalah bukunya dan raih banyak pelajaran darinya.
Akhir kata, terima kasih Kak Faira Ammadea, selaku pengalih bahasa buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya, dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia. Berkat Kakak, saya bisa membaca buku ini dengan nyaman, dan dapat dipahami dengan mudah.
Beli buku di toko resmi! Tinggalkan buku bajakan!
Baca Juga: Review Buku Re: dan peRempuan, Kisah Nyata Si Pelacur Lesbian
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.