Gagal Menang, Berikut 5 Fakta Laga Leg Kedua Indonesia VS Burundi
BekelSego – Tim Nasional (Timnas) Indonesia telah selesai melaksanakan 2 laga melawan Timnas Burundi pada tanggal 25 & 28 Maret. Dari dua laga yang sudah dijalani, Timnas Indonesia berhasil mencatatkan rekor apik dengan catatan satu kali menang dan satu kali imbang.
Kemenangan pada laga pertama Timnas terjadi setelah skuad Garuda mampu menekuk Burundi dengan skor 3-1 lewat gol Yakob, Dendi dan Ridho.
Sedangkan di laga kedua Indonesia bermain imbang dengan skor 2-2, di laga ini Witan dan Jordi berperan sebagai penyelamat Timnas dari kekalahan. Meski hanya berakhir imbang pada laga leg kedua, ternyata terdapat beberapa fakta menarik lain yang terjadi dibaliknya.
1. Saido Berahino dan Pemain Keturunan Indonesia
Burundi adalah salah satu negara yang ada di Afrika Utara, meski tak setenar Maroko, negara ini memiliki segudang pemain berkualitas yang berkarir di berbagai negara termasuk di klub top Eropa.
Sampai bulan Maret 2023, total harga seluruh skuad Burundi berjumlah 312 Miliar. Yang mana pemain top mereka bernama Youssouf Ndayishimiye berstatus sebagai pemain termahal dengan market value menyentuh angka 200 Miliar lebih.
Selain Youssouf, satu lagi pemain yang cukup terkenal adalah Saido Berahino, dia merupakan pemain termahal kedua skuad Burundi dengan market value sekitar 17 Miliar.
Uniknya meski masih asing ditelinga netizen Indonesia, Saido malah sudah berkawan akrab dengan salah satu pemain keturunan Indonesia, yakni Sandy Walsh. Diketahui mereka saling mengenal karena pernah membela satu tim yang sama di liga utama Belgia bernama Zulte Waregem.
Jauh sebelum itu, ternyata Saido pernah berlaga melawan Jordi Amat. Waktu itu Jordi masih berstatus sebagai pemain Swansea City berduel dengan Saido yang berposisi sebagai pemain West Brom.
Dan yang lebih mengejutkan lagi, dalam laga leg kedua Indonesia vs Burundi, kedua pemain ini sama-sama berhasil mencetak gol melalui sundulan.
Baca Juga: Samai Klub Inggris, Papua Football Academy Terapkan Child Safeguarding Policy Pertama di Indonesia
2. Formasi Baru
Shin Tae Yong (STY) sangat sering menggunakan strategi 3-4-3 yang mana sejauh ini formasi tersebut sangat cocok diterapkan di skuad Garuda. Di laga kedua melawan Burundi, STY merubah formasi Timnas yang seringnya dengan formasi 3-4-3 menjadi 4-4-2.
Perubahan strategi yang digunakan oleh STY tentunya memang beralasan. Selain untuk mencoba formasi baru, strategi ini bisa menjadi percobaan opsi formasi yang sengaja dipersiapkan untuk kejuaraan AFC Cup tahun depan.
Sebelum laga kedua dimulai, Jordi sebagai pemain keturunan yang baru bergabung dengan Timnas membeberkan apabila STY memang menerapkan latihan dengan strategi baru.
“Persiapannya berjalan dengan baik. Kami (Timnas) berlatih formasi baru hari ini dengan sejumlah perubahan, dengan salah satu opsi formasi yang siap dimainkan.” Ujar pria yang masih memiliki darah biru ini.
3. Witan Cetak Gol Lagi
Witan menjadi salah satu pemain yang sering dipanggil untuk membela Timnas Indonesia dari awal STY datang ke Indonesia. Bisa dikatakan ketika masih membela Klub FK Senica dan AS Trencin, performa Witan sedang berada di titik maksimal.
Performa berbeda terjadi di awal tahun 2023, ketika Witan bergabung dengan Persija seolah sentuhan magis kaki Witan seperti sulit untuk keluar. Bahkan sejauh ini Witan belum mampu mencetak gol maupun asis untuk skuad Macan Kemayoran.
Meski terkesan layu di klub barunya, Witan malah berhasil mencetak 1 gol di laga leg kedua Indonesia VS Burundi. Banyak supporter Timnas berharap dengan gol yang berhasil dicetak nya mampu kembali mengangkat kepercayaan diri Witan dalam berlaga, baik saat bersama Persija maupun saat bersama Timnas.
Baca Juga: Papua Football Academy: Wadah Untuk Mencetak Pesepakbola Handal dari Tanah Papua
4. Gacornya Syahrul
Nama Nadeo terlalu melekat sebagai kiper Timnas Indonesia, hampir di setiap laga uji coba dan laga internasional Nadeo selalu dipasang sebagai kiper utama Timnas.
Namun, persaingan di Timnas tidaklah mudah. Tidak ada jaminan jika seorang pemain akan mendapatkan tempat terus di Timnas, hal itu dikembalikan dengan keadaan mental, fisik dan kesiapan pemain itu sendiri.
Sering bermain sebagai kiper cadangan, akhirnya dalam kedua laga melawan Burundi, Syahrul berhasil mencuri posisi kiper utama yang biasanya diduduki oleh Nadeo.
Kepercayaan pelatih untuk memainkan Syahrul dalam pemain kesebelasan utama pun dibayar kontan olehnya. Terhitung dalam 2 pertandingan terakhir, Syahrul telah melakukan lebih dari 4 save krusial melawan skuad Burundi.
5. Pertahankan Posisi Unbeaten di Kandang
Dalam menjalankan pertandingan Internasional, Timnas Indonesia lebih sering melakukan laga tandang dibandingkan dengan laga away (bermain di negara lawan). Baik di laga AFF Cup sampai Fifa Match Day (FMD), Indonesia masih berhasil membungkam semua negara lawan dengan status tak terkalahkan di bawah asuhan STY.
Baca Juga: Lapangan Jelek Sampai Blunder, Berikut 4 Fakta Mengejutkan Laga Leg Pertama Indonesia VS Burundi
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.