Konon dialah si tulang rusuk
Bukan untuk menyangga tubuh
Namun agar selalu menemani
Makhluk lemah yang perlu dilindungi
Tapi lihatlah kini
Zaman sudah berganti
Begitu banyak tulang rusuk yang ingin berganti peran
Menjadi tulang punggung untuk menegakkan badan
Menyusuri jalanan penuh debu dan asap
Demi sebuah pengakuan aktualisasi diri
Ataupun juga emansipasi
Salahkah jika pada akhirnya nanti
Perannya benar-benar terganti
Renungkanlah wahai kaum lelaki
Sebab di tanganmu semua kunci
Yang menjadikannya bengkok atau tak lurus lagi
Bahkan mematahkannya berkeping-keping
Menjadi serpihan luka yang tersiram air cuka
Perih dan tak ada yang menghiraukannya
Tidak ada kata terlambat jika kau ingin sesali
Menjadikannya permata hati yang tak lagi merintih
Menanggung semua beban hidup dan berpura-pura tabah
Menjalani hari demi hari yang kian tak bersahabat
Mendudukkannya di sisi singgasana dengan segala kenyamannya.
Tak perlu bersikap seolah kuat dan mampu menahan rasa
Meskipun logika memang sudah dijungkirbalikkan
Di zaman roda semakin cepat berputar
Hitam jadi putih secepat membalikkan telapak tangan
Hatinya yang terlanjur menyimpan segala macam angan-angan
Tidak serta merta bisa dihentikan
Atau ini memang tak perlu ditutupi lagi
Bukan karna sang lelaki namun tekad diri sendiri
Yang selalu mencari dan terus mencari tiada henti
Meski sudah jenuh
Tak jua hati puas dan menerima
Semua takdir kehendak Sang Pencipta
Entahlah
Siapa penyebab semua gonjang-ganjing
Kerusakan di muka bumi
Apakah tulang punggung yang tak pernah mengerti
Atau tulang rusuk yang tak tahu diri
Inilah takdir kehidupan
Kadang lurus kadang berbelok arah
Yang sangat dipinta
Tak ada yang terwujud jua
Pun sebaliknya
Jika kemalangan menyapa
Tiada henti silih berganti
Hingga nafas sesak tak mampu berpikir lagi
Masihkan belum sadar diri
Wahai dua insan yang susah mengerti
Bahwa hidup bukanlah permainan monopoli
Semu dan penuh janji-janji
Ketika permainan berakhir
Semua harus tersingkir
Tanpa peduli kau akan sakit hati
Karna ternyata itu hanya mimpi
Saatnya bangun dan menata diri
Menjalankan kodrat dan takdir Ilahi
Baca Juga: CERITA KELAM SINGOSARI