Syair Elegi dan Asmaraloka


NABASTALA CINTA

Di bawah naungan sang nabastala yang biru

Asmara mulai menghimpit relung kalbu

Sang bayu mulai menerpa indahnya rupa

Sekelebat bayanganmu datang menyapa 

Memberi nuansa indah pada hari yang berduka

Aku terperdaya pada pandangan yang pertama

Kau menyembuhkan luka lama yang telah bersemayam dalam raga

Mengubah duka menjadi permata

Mempersunting derita menjadi bahagia

Sekian lama tak merasakan indahnya bercinta

Kini kau hadir membawa sejuta warna di dada

Kau pesona pertamaku

Cahaya hidupku

Candu atmaku

Tanpamu, aku mati layu

Denganmu, aku hidup menyatu

Bersamamu, aku abadi selalu

NUANSA BENING

Renjana kembali bersemayan dalam kalbu

Membelit atma atas luhurnya parasmu

Siapakah awak yang meluluhkan hatiku?

Kau datang membawa nuansa cinta yang baru

Menghempaskan luka di hati yang menderu

Hati tertegun akan kesantunan akhlakmu

Jiwa meronta melihat keshalihan hatimu

Kaulah nuansa bening yang mengoyak cinta kasihku

SECERCAH KENANGAN

Hari kemarin atau esok

Adanya dirimu atau tanpamu

Sama saja dengan rasa hari ini

Suka dan duka bersatu seirama mengiringi seantero hati

Hujan di luar menyatu dalam kepiluan di diri

Ada sesuatu yang meleleh dalam bola mataku

Mengiringi setiap tinta yang melukis agung asmamu

Benar saja,

Kau masih tak mau hilang dari secuil ingatanku

ELEGI RASA

Hembusan angin menerpa kalbu

Dingin malam menerkam ruang rindu

Aku terdiam terpaku memandang denting waktu

Membayangkan suatu hal yang telah terjadi dan berlalu

Sekelebat bayangan hitam datang mendekat

Membawa sebongkah kisah kelam yang sudah lama terpendam

Menyayat hati dengan semua kedustaan

Aku, kamu pernah bersama dalam satu cinta

Mengukir indahnya bahtera berjudul satu raga

Kini, serpihan kisah telah sirna

Kau melangkah pergi meninggalkan jejak kenangan

Sukar jika tuk melupakan kenangan masa kelam

Saat suaramu menyebut indah namaku

Detak jantungmu masih berirama terekam jelas dalam kalbu

Kala sukma terpaut rindu

Kala cinta terhalang jarak

Kala suka berpadu dalam nestapa

Aku lelah

Aku pasrah

Melepas cinta yang telah lama tertanam dalam dada

Melepas semua indah kasih yang telah lama membelanggu

Hingga kisah kau dan aku menjadi berdebu dan kelabu

BUKAN ROMANSA

Hati kacau tak karuan terjerat dalam keluhan kenestapaan

Kini ku kembali terseret dalam lautan kepedihan

Melangkah menjauh dari daratan percintaan

Ribuan romansa kini telah ikut terbenam

Takkan ada lagi yang dapat menyangkal

Sebuah pertemuan yang mengakibatkan kita saling mengenal

Menikmati indah pertemanan tanpa adanya sebuah tujuan

Hanyalah sekedar membagi perasaan

Namun tak saling ingin menginginkan

ACRN, 12 Oktober 2022

Baca Juga: Mencari Teman Seperjalanan

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Pegiat literasi

One Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *