Viral Fenomena Lavender Marriage, Pernikahan Sandiwara di Balik Layar Sosial

Akhir-akhir ini istilah lavender marriage muncul dan banyak dibicarakan di kalangan umum. Lavender marriage adalah salah satu bentuk status pernikahan yang sudah populer dari dahulu terutama di kalangan selebriti.
informasi yang cepat dan media sosial membuat citra diri bagi kalangan selebritis menjadi penting. Pemberitaan tentang kehidupan pribadi dan prestasi menjadi pembicaraan yang menarik untuk diikuti.
Disisi lain, mudahnya masyarakat mengikuti kehidupan selebritis seringkali menciptakan tuntutan untuk terlihat sempurna. Salah satu fenomena kehidupan selebritis adalah adanya lavender marriage atau pernikahan lavender untuk menjaga reputasi dengan mengikuti norma sosial yang ada.
Sejumlah selebritis, terutama mereka yang berusaha mempertahankan citra tertentu, dikabarkan memilih jalan ini untuk menjaga karier, reputasi, atau alasan pribadi lainnya.
Baca Juga:
Apa Itu Lavender Marriage?
Melansir laman Marriage, istilah lavender marriage adalah ikatan antara seorang pria dan seorang wanita di mana setidaknya satu pasangan adalah homoseksual atau biseksual, tetapi pernikahan tersebut dilakukan karena alasan selain cinta romantis.
Pernikahan ini dilakukan untuk menyembunyikan orientasi seksual akibat ekspektasi sosial dan kurangnya penerimaan publik terhadap orientasi seksual tertentu.
Lavender marriage awalnya adalah istilah yang ditujukan khusus untuk selebritas Hollywood yang menikah dan tidak bisa terbuka tentang orientasi seksual mereka. Untuk menjaga privasi dan karir serta memenuhi norma sosial, banyak selebritis melakukan pernikahan ini walaupun tanpa dilandasi cinta.
Baca Juga:
Kenapa orang melakukan Lavender marriage
Lavender marriage pada kalangan selebriti biasanya terjadi karena faktor personal, sosial, dan karier. Berikut beberapa alasan orang melakukan lavender marriage
- Di banyak masyarakat yang masih konservatif, homoseksualitas masih dianggap tabu dan memicu diskriminasi. Pernikahan beda jenis kelamin menjadi tameng untuk memenuhi ekspektasi sosial dan menghindari penilaian negatif.
- Banyak individu yang terpaksa menikah demi memenuhi harapan orang tua untuk memiliki keturunan atau melanjutkan garis keluarga.
- Terutama bagi figur publik, memiliki “pasangan normal” dapat menjaga citra dan mempertahankan karier di industri yang ketat.
- Di beberapa negara, pernikahan memberikan keuntungan hukum dan finansial tertentu yang tidak bisa diakses oleh pasangan sesama jenis.
- Dalam beberapa kasus, pasangan Lavender Marriage bisa saja memiliki ikatan persahabatan yang kuat dan saling mendukung, meskipun tidak ada cinta romantis.
Dampak bagi pelaku Lavender Marriage
Dampak paling signifikan dari Lavender Marriage adalah pada kesehatan mental dan emosional individu yang terlibat. Hidup dalam kebohongan dan sandiwara terus-menerus dapat memicu berbagai masalah serius, seperti stres, panik, depresi, atau kecemasan.
Dampak lainnya adalah rentannya pelaku terkena penyakit akibat perilaku seks yang menyimpang seperti sifilis, HIV, aids, dll. Kerentanan ini timbul karena pelaku kerap berganti-ganti pasangan.
Jika pasangan memiliki anak, situasi ini bisa menjadi sangat kompleks. Anak-anak mungkin merasakan ketegangan, kebingungan tentang hubungan orang tua mereka, atau bahkan menghadapi masalah identitas jika kebenaran terungkap.
Pernikahan yang tidak didasari oleh ikatan emosional yang kuat rentan terhadap konflik dan seringkali berakhir dengan perceraian.
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


















