Health

Macam-Macam Mental Abuse dan Cara Menghindarinya; Waspada, Pelaku Bisa Saja Orang Terdekat!

Sering merasa dirimu tak berharga? Merasa menjadi beban banyak orang? Bahkan tidak percaya diri? Waspadalah! Bisa saja kamu adalah korban mental abuse dari orang-orang terdekatmu. Simak penjelasan di bawah ini mengenai macam-macam mental abuse dan cara menghindarinya!

Pernah mendengar mental abuse atau kekerasan emosional? Pasti kamu pernah dengar istilah gaslighting atau playing victim? Nah, dua istilah itu adalah dua tipe dari mental abuse. Lalu, apa itu mental abuse sebenarnya? Seberapa parah dampaknya pada korban? Dan bagaimana ciri-ciri pelaku mental abuse? Simak!

Pengertian Mental Abuse

Seberapa sering mendengar mental abuse? Di zaman sekarang sepertinya kita sering sekali mendengar istilah mental abuse. Namun, sesungguhnya mental abuse itu apa? Mental abuse atau kekerasan emosional adalah bentuk kekerasan yang menyerang mental kita, menyerang rohani kita, menyerang perasaan terlemah kita.

Umumnya korban yang mengalami kekerasan mental tidak terlihat, lukanya pun tidak terlihat seperti luka fisik. Namun, dampaknya sungguh menyiksa korban, menyebabkan psikologis seseorang terganggu, dan terguncang, hingga mereka menarik diri dari kehidupan sosial.

Dengan begitu dapat disimpupkan bahwa, perilaku mental abuse adalah pola perilaku yang bertujuan untuk menjatuhkan, mengendalikan, dan mengancam seseorang demi kepuasan si pelaku.

Baca Juga:

Macam-macam Mental Abuse

Setelah paham dengan pengertian mental abuse, mari kita simak macam-macam mental abuse yang wajib kita semua ketahui! Apa sajakah itu?

Ini dia macam-macam perilaku mental abuse:

1. Penghinaan

Apakah kalian pernah dipanggil dengan julukan yang tidak baik? Atau mendapat sebutan yang paling menyakitkan hingga membekas sampai saat ini? Jika demikian, kalian adalah salah satu korban mental abuse dari tipe penghinaan.

Betul. Segala bentuk sebutan, julukan, yang membuat kalian merasa dijatuhkan, diremehkan dan kalian merasa sakit hati, itu adalah salah satu bentuk mental abuse.

Penghinaan bertujuan untuk membuat kita merasa rendah diri, sakit hati, dan dengan begitu kita akan menarik diri dari kehidupan sosial dan membuat si pelaku merasa puas.

Jahat, ya?

2. Gaslighting

Tipe mental abuse yang kedua ada gaslighting. Yang satu ini kalian pasti sering sekali mendengarnya akhir-akhir ini.

Gaslighting adalah perilaku manipulasi seseorang terhadap korban yang membuat korban meragukan kesehatan mentalnya, meragukan kehidupan sosialnya, meragukan kenyataan, bahkan meragukan ingatannya sendiri.

Pelaku gaslighting biasanya akan menyangkal tentang apa pun yang kita ingat, dan berakhir menyalahkan korban tentang kejadian yang jelas-jelas dilakukan oleh si pelaku.

Perilaku ini akan membuat korban merasa bingung dan kehilangan kepercayaan dirinya, dan memang itulah tujuan si pelaku.

Pernah menjadi korban gaslighting? Atau pernah menjadi pelaku dari gaslighting? Jangan, ya dek ya! Itu perbuatan tidak baik!

3. Mengancam (Making Treats)

Tipe selanjutnya, ada mengancam. Tipe yang satu ini biasanya si pelaku dengan sengaja menyebar ancaman pada si korban. Bisa dengan kata-kata yang bersifat menakut-nakuti, mengintimidasi, bahkan lebih parah si pelaku mengancam untuk menyakiti orang-orang terdekat korban.

Alasan pelaku menyebar ancaman adalah untuk membuat korban tunduk dengan apa yang mereka inginkan. Lagi-lagi hal ini hanya untuk kepuasan pribadi si pelaku saja, bahkan biasanya si pelaku tidak gentar mewujudkan ancamannya tersebut.

Please, jangan seperti itu, ya! Itu bukan sesuatu yang membanggakan! Stop sampai di sana!

Baca Juga:

4. Playing Victim

Tipe keempat, ada playing victim. Sering mendengarnya, bukan? Betul, playing victim yang itu tuh, yang bikin kamu putus sama si dia, eaaaa…

Oke, mari kita bahas…

Playing victim adalah tipe mental abuse di mana si pelaku berperilaku seolah-olah dialah korbannya, dengan kata lain dia memutarbalikkan fakta yang sebenarnya.

Tujuannya tentu saja agar semua simpati, dan perhatian tertuju padanya, dengan begitu dia bisa meraup keuntungan dari situasi kacau yang ia buat sendiri. Sedangkan, korban yang sebenarnya malah dikucilkan dan disalahkan semua pihak.

Pernah terjebak dengan situasi ini? Jahat betul memang!

5. Silent Treatment

Yang kelima ada silent treatment. Ini sih secara tidak sadar sering kita lakukan? Benar tidak? Jika sesuatu terhadap orang lain di rasa kurang puas, kita bisanya melakukan hal ini.

Betul, ini sebenarnya juga termasuk ke dalam salah satu tipe mental abuse yang seharusnya kita hindari.

Berperilaku mengabaikan orang lain, atau bahkan pura-pura tidak mendengar mereka dengan sengaja dengan tujuan untuk menghukum seseorang, itu disebut silent treatment.

Ini perilaku tidak baik, mari kita ubah pelan-pelan, dan mulai dengarkan penjelasan dari mereka sebelum melemparkan hukuman. Bijaklah!

6. Merendahkan (Belittling)

Selanjutnya ada tipe merendahkan atau belittling. Ini adalah situasi di mana si pelaku melemparkan kata-kata dengan nada merendahkan, menganggap remeh hasil pencapaian korban, bahkan tidak mengakui hasil kerja keras si korban.

Tujuan dari perilaku ini adalah untuk membuat si korban merasa kecewa, putus asa, dan rendah diri, sehingga si korban akan kehilangan minatnya dan kehilangan kepercayaan dirinya. Yang paling buruk, membuat si korban merasa kecil dan merasa tidak pantas.

Ini perilaku yang sangat hina! Membuat orang-orang mundur dari kesukaan mereka adalah perilaku yang paling buruk.

Baca Juga:

Cara Mencegah Mental Abuse

Sudah paham dengan macam-macam mental abuse, ‘kan?

Sudah tau juga dampak apa yang akan timbul pada korban dengan perlakuan kekerasan emosional itu, sudah saatnya membuang jauh-jauh niat untuk melakukan tindakan tidak terpuji itu.

Sekarang, mari kita bahas bagaimana cara mencegahnya, agar kita selalu siap untuk menghadapi mulut-mulut racun si pelaku. Ayo simak sampai bawah!

Yang pertama, perhatikan lingkungan sekitarmu. Jika sekiranya ada seseorang yang membuatmu tidak nyaman, segera hindari mereka, berbicaralah seperlunya.

Yang kedua, perhatikan cara mereka berbicara, atau cara mereka memperlakukan teman mereka. Jika sekiranya mereka menggunakan kata-kata yang lebih sering merendahkan, menyebarkan ketakutan, dan mempercayai berita bohong, lebih baik mengganti teman.

Yang ketiga, katakan tidak pada sesuatu yang tidak ada hubungannya denganmu, apalagi berita bohong, atau tuduhan tak mendasar atas dirimu. Jangan takut!

Yang keempat, kamu itu hebat, kamu itu istimewa, dan kamu berhak mendapatkan perlakuan yang baik pula, maka jika ada seseorang yang membuatmu tidak nyaman dan tidak aman, baik untuk kesehatan fisik maupun psikismu, lebih baik tidak usah bergaul dengan mereka.

Yang kelima, berkumpulah dengan orang-orang yang memiliki pemikiran terbuka, mau maju bersama-sama, menyebarkan hal-hal yang positif, tidak sungkan saling mendukung, dan selalu berada bersamamu dalam keadaan buruk sekalipun.

Begitulah cara mencegah agar kamu tidak terlibat dari mental abuse. Memang yang terbaik adalah mengawalinya dari diri kita dahulu. Perlakukan orang-orang dengan sebaik-baiknya, dengan begitu kamu akan mendapat balasan yang lebih baik.

Perilaku mental abuse sangatlah merugikan orang lain, perilaku itu juga mencerminkan jika si pelaku pun butuh pertolongan profesional, maka dengan itu jika dari kalian ada yang berkeinginan untuk melakukan mental abuse ataupun sudah melakukannya, segeralah hubungi profesional dan mintalah bantuan pada mereka.

Bersikap baik terhadap sesama akan membuat kita merasa tenang dan damai, maka jauhilah perilaku-perilaku tidak terpuji itu.

Akhir kata, terima kasih sudah bertahan. Ayo pulih bersama-sama! Semangat!

Baca Juga: Tokoh Kartun Winnie The Pooh, Semua Menggambarkan Gejala Gangguan Mental!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button