6 Tradisi Unik Saat Imlek, Wajib Dinikmati!


Imlek merupakan perayaan pergantian tahun menurut kalender Cina. Seperti halnya perayaan, ada tradisi-tradisi unik saat imlek yang pastinya selalu dilakukan setiap tahun.

Tradisi ini masih dilakukan turun temurun sampai saat ini. Tradisi yang dilakukan pun mengandung makna yang dalam bagi yang merayakannya. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa imlek merupakan salah satu ungkapan rasa syukur, kebahagiaan, serta kebaikan yang telah mereka dapatkan di tahun sebelumnya. Tentu saja hal itu diiringi dengan harapan baru dan harapan akan keberuntungan di tahun yang akan datang.

Dalam merayakan tahun baru imlek, ada tradisi-tradisi unik dan yang sering dilakukan. Berikut adalah tradisi-tradisi unik saat imlek.

1. Ornamen yang berwarna merah

Ornamen berwarna merah (pixabay.com/ignartonosbg)

Tradisi unik saat imlek yang pertama adalah hiasan dengan ornamen berwarna merah. Sudah bukan rahasia lagi jika imlek sangat identik dengan warna merah. Saat tahun baru imlek biasanya masyarakat menghias rumah mereka dengan barang-barang dan serba-serbi lain yang berwarna merah. Kita juga sering menemuinya saat masuk ke pusat perbelanjaan, bahkan toko-toko. Tentu saja hal ini bukan tanpa sebab. Menurut kepercayaan Tionghoa, warna merah melambangkan keberuntungan, kelimpahan, serta kebahagiaan. Seperti harapan mereka akan tahun yang akan dilalui selanjutnya.

Pada saat perayaan imlek, warna merah ini selalu disandingkan dengan warna emas. Ternyata warna emas juga memiliki makna, lho! Warna emas pada saat imlek dipercaya sebagai simbol dari keagungan dan kemahsyuran. Kedua warna tersebut memiliki makna yang berisikan harapan-harapan dan doa, sehingga serba-serbi berwarna merah dan emas ini sangat identik dengan perayaan imlek.

Jika kita mengulas dari sejarahnya, warna merah dipercaya mampu mengusir makhluk buas atau yang sering disebut dengan Nian, yang akan muncul pada saat imlek untuk menganggu anak-anak kecil.

Baca Juga:

2. Menyantap Kue Keranjang

Kue keranjang (shutterstock)

Selain serba-serbi berwarna merah, perayaan imlek juga selalu dikaitkan dengan kue keranjang. Selain di rumah, masyarakat yang merayakan imlek juga sering saling berbagi kue keranjang.

Secara filosofis, kue keranjang sendiri melambangkan keberuntungan dan kemakmuran. Makan kue keranjang dipercaya mampu memberikan keberuntungan dalam kehidupan sepanjang tahun. Adapun jika dilihat berdasarkan bentuknya, kue keranjang yang berbentuk bulat bermakna agar anggota keluarga yang merayakan imlek dapat diberikan kerukunan, persatuan, serta tekad yang bulat untuk menghadapi tahun yang akan datang. Kue keranjang juga biasanya dihidangan sebagai persembahan atau sesajian pada upacara sembahyang kepada leluhur.

3. Siu mie atau mie panjang umur

Siu mi (Pixabay.com/winNet)

Mie panjang umur biasanya diberikan kepada orang yang sedang berulang tahun. Tetapi hidangan ini juga biasanya sering hadir di meja makan saat perayaan imlek. Menurut kepercayaan, Siu Mie atau mie panjang umur diharapkan dapat membuat orang yang memakannya berumur panjang serta mendapatkan rezeki yang berlimpah. Sehingga menyantap Siu Mie pada saat imlek diartikan sebagai harapan untuk umur yang panjang, serta dilimpahi kebahagiaan dan rezeki yang tidak terputus sepanjang tahun.

4. Menyalakan kembang api dan petasan

Ilustrasi kembang api (pixabay.com/svetlanabar)

Sudah menjadi hal yang biasa di Indonesia jika setiap perayaan, kebanyakan orang menyalakan kembang api dan petasan. Kembang api dan petasan dinilai dapat memeriahkan perayaan yang sedang dilakukan. Sama halnya dengan adanya kembang api dan petasan saat perayaan imlek. Namun menyalakan petasan saat imlek ini memiliki makna tertentu. Masyarakat menyalakan kembang api dan petasan karena percaya bahwa dengan menyalakan petasan tersebut dapat menakuti roh-roh jahat yang akan mengganggu. Selain itu, menyalakan petasan juga dipercaya mampu mengusir nasib buruk yang terjadi dari tahun sebelumnya.

Maka dari itu, petasan bukan hanya sebagai pemeriah, tetapi memiliki makna lain. Hal ini sudah dilakukan sejak dahulu dan saat ini menjadi tradisi yang tentu saja tidak bisa ditinggalkan.

5. Pertunjukan Barongsai

Pertunjukan Barongsai (antara foto/M RISYAL HIDAYAT)

Sungguh akan kurang rasanya jika perayaan imlek tanpa adanya pertunjukan barongsai. Bahkan pertunjukan barongsai menjadi sesuatu yang sangat penting pada saat perayaan imlek. Seperti yang kita ketahui bahwa barongsai merupakan suatu tarian atau pertunjukan yang biasanya dimainkan oleh dua orang yang menggunakan kostum menyerupai singa. Barongsai sendiri adalah tarian tradisional China yang sudah ada sejak dahulu dan saat ini masih dilestarikan. Tarian barongsai biasanya dipertunjukan pada upacara keagamaan dan acara-acara tertentu.

Tentu saja tarian ini juga memiliki filosofi tersendiri. Tarian barongsai dianggap memiliki kekuatan mistik sehingga dapat mengusir roh-roh jahat, menghilangkan kejahatan, dan memberikan banyak keberuntungan bagi orang-orang yang menonton pertunjukkan tersebut.

Menurut budaya China itu sendiri, singa atau liong memiliki simbol kekuatan, kebijaksanaan, dan keunggulan, serta keberanian.

Baca Juga:

6. Memberikan angpau

Ilustrasi angpau (pexels.com/RODNAE Productions)

Imlek sangat identik dengan angpau. Ini juga yang menjadi salah satu kebahagiaan untuk anak-anak. Angpau berarti amplop berwarna merah. Itulah alasan mengapa pada saat imlek, amplop yang diberikan selalu berwarna merah. Selain karena artinya, merah juga diartikan sebagai keberuntungan dan kebahagiaan.

Memberikan angpau pada saat imlek merupakan salah satu wujud dari rasa syukur atas rezeki yang sudah diperoleh. Selain itu, memberikan angpau juga merupakan wujud kepedulian kepada sesama, berbagi kebahagiaan, dan dipercaya dapat memberikan keberuntungan bagi orang yang memberi dan menerima angpao tersebut.

Uniknya, angpao harus diberikan secara langsung. Biasanya angpau diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada orang tua, anak-anak, ataupun orang yang belum menikah. Tetapi orang yang belum menikah pun boleh memberikan angpau jika memiliki rezeki lebih.

Hal lain yang tidak kalah uniknya adalah nominal pada angpao. angpau yang diberikan tidak boleh diisi dengan angka yang ganjil dan nominal dengan angka 4. Dalam bahasa mandarin, angka 4 memiliki pelafalan yang sama dengan kata ‘mati’, sehingga angka tersebut tidak boleh diisi untuk angpao. Biasanya angpao diisi dengan nominal berangka 8. Karena berdasarkan kepercayaan, angka 8 memiliki arti kemakmuran, kesejahteraan, dan keberuntungan yang tidak berujung.

Itulah enam tradisi unik saat Imlek, yang bisa kita saksikan dan nikmati setiap tahunnya. 

Baca Juga: Akulturasi Budaya Jawa dengan Islam Melalui Ketupat

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Like it? Share with your friends!

Explorer

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *