Bisnis dan Keuangan

7 Trik Psikologi Ini Manjur Untuk Menarik Konsumen

Seiring berkembangnya zaman, tempat menjajakan produk yang akan dipasarkan bukan hanya ditemukan pada toko-toko yang berdiri di atas tanah saja, tapi juga beralih ke sistem daring yang mampu menawarkan beragam jenis barang dengan harga terjangkau serta kemudahan dalam pengaksesannya.

Sebagai negara dengan jumlah populasi terbanyak, tidak mengherankan kalau Indonesia memiliki jumlah konsumen terbanyak di ASEAN sekaligus terbesar ke-4 di dunia.

Dalam membangun strategi untuk menarik konsumen atau minat pengunjung, tentu para penjual memiliki beberapa trik psikologi yang efektif dan terkesan tidak mengelabui seperti pada pembahasan selengkapnya di bawah ini.

1. The Ikea Effect

Konsep yang berkembang pertama kali di tahun 2011 oleh Michael Norton, Daniel Mochon, dan Dan Ariely ini menuntun calon pembeli atau konsumen untuk menghargai barang yang bisa dirakit sendiri sebelum membelinya.

Terlebih lagi, pendekatan yang pengistilahannya berasal dari perusahaan furnitur terkenal bernama IKEA ini akan mampu meningkatkan rasa kepemilikan dan kepuasan terhadap produk yang dibeli sehingga memunculkan kepuasan tersendiri sekaligus sifat loyal untuk menggunakan merk yang sama di kesempatan berikutnya.

Baca Juga:

2. Anchoring Effect

Trik menggaet konsumen yang satu ini ialah dengan cara membandingkan harga pasaran yang ditawarkan pesaing sebagai tolak ukur untuk membuat strategi jitu agar terlihat berbeda.

Biasanya, harga yang ditawarkan dengan strategi anchoring effect masih cenderung sesuai pada estimasi normal angka pasaran.

Contoh kalimat persuasif dari pengimplementasian trik ini ialah seperti “Belanja lemari jati habis sampai 5 juta di mal? Di sini cukup 1 jutaan saja sudah dapat produk dengan kualitas yang sama dan perawatan yang memuaskan”.

Memang harus diakui bahwa kemanjuran anchoring effect ini sangat mudah memengaruhi calon pembeli sehingga para penjual dituntut untuk selalu bijak dalam menetapkan harga dengan menggunakan relevansi dan keakuratan data yang mumpuni, mempelajari berbagai sumber data, serta memperluas sudut pandang dalam pengambilan keputusan agar tidak terkesan membodohi atau mengada-ngada.

3. Bandwagon Effect

Sekumpulan besar mayoritas orang yang telah menggunakan produk atau jasa layanan yang ditawarkan merupakan senjata utama dalam strategi menggaet calon pembeli agar tidak perlu ragu lagi untuk masuk, menikmati, dan membeli fitur-fitur yang tersedia. Atau bisa dibilang bahwa bandwagon effect membuat calon konsumen memunculkan sifat ‘ikut-ikutan’ agar tidak tertinggal dengan orang lain.

Adapun contoh kalimat bandwagon effect yang biasa ditemui oleh calon pembeli ialah seperti “Indonesia, sekarang giliranmu! Lebih 200 juta orang di dunia sudah mempercayakan Holchime sebagai bagian penopang rumah idaman masa depan”.

4. The Pratfall Effect

Tidak ada salahnya jika memaparkan kelemahan sebuah produk atau layanan yang akan ditawarkan pada pelanggan supaya menonjolkan kesan natural dan lazim.

Trik yang diperkenalkan oleh psikolog sosial bernama Elliot Aronson pada tahun 1966 ini pada dasarnya mengajarkan bahwa sesuatu akan dianggap begitu kompeten jika memperbaiki sebuah kesalahan. Namun sebaliknya, jika sebuah kesalahan dilakukan secara terus-menerus, pada akhirnya akan cenderung kurang disukai.

Adapun contoh penggunaan pratfall effect dapat dilihat dari sebuah produk ayam goreng yang memiliki perbedaan rasa yang cukup signifikan di antara gerai yang satu dengan yang lainnya. Namun, kelemahan tersebut membuat tim perusahaan tidak tinggal diam dengan menetapkan standar khusus dan pengecekan kualitas secara bertahap.

Dan tidak sampai di situ saja, biasanya perusahaan akan menampilkan video yang menunjukkan bukti dan peningkatan kualitas pelayanan yang dimaksud.

5. Temporal Discounting

Sifat manusia yang ingin merasakan sebuah hasil, efek, atau khasiat yang serba instan dan cepat merupakan trik yang umum dilakukan oleh penjual agar sekaligus menonjolkan kualitas produk yang ditawarkan.

Contoh kalimat yang biasanya digunakan untuk mengaplikasikan trik ini ialah seperti “Hanya dengan 3x pemakaian dalam seminggu saja, Anda akan mendapatkan efek penurunan badan yang fantastis sekitar 2 sampai 3 kg dengan menggunakan SlimFit Belt”.

6. Loss Aversion

Efek ketakutan dan perasaan resah yang ditimbulkan terhadap calon pembeli merupakan strategi jitu dari pengaplikasian trik yang satu ini. Karena secara konsep, loss aversion akan menuntun calon pembeli merespons sebuah kehilangan dan berusaha mencegah kehilangan tersebut untuk mendapatkan manfaat yang lebih tinggi.

Adapun contoh kalimat dari trik ini ialah seperti “Tunggu apalagi? Kesempatanmu cuma datang sekali agar bisa meraih kesempatan belajar Digital Marketing dengan diskon sebesar 70%. Buruan daftar! ! !”.

Baca Juga:

7. Ingroup Bias

Trik ini mengajak calon pembeli atau konsumen merasakan pengalaman dan atmosfer yang akan merealisasikan terhadap keterhubungan dari produk yang ditawarkan.

Adapun contoh penerapan ingroup bias ialah seperti “Sebagai desainer, kita pasti melewati berbagai perubahan metode yang kadang tidak terduga dari klien dan mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman. Saatnya sekarang belajar di ZenCode dengan paket ekstra untuk menjadi desainer kelas wahid.”

Itulah ketujuh trik psikologi yang berguna untuk menarik konsumen atau calon pembeli. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 3 Model Shrinkflation, Trik Mengurangi Isi Dengan Harga Yang Sama

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button