Pendidikan

7 Tips Mendidik Anak Menjadi Penghafal Alquran, Seperti Pesantren di Dalam Rumah

Sebagai orang tua muslim, pasti bangga dan senang memiliki anak yang bisa menghafal Alquran, apalagi hafal 30 juz. Proses mendidik anak menjadi penghafal Alquran adalah suatu proses yang sangat sulit, perlu kesabaran dan konsistensi tingkat tinggi.

Pondok pesantren adalah tempat yang sangat cocok untuk mendidik anak-anak menjadi penghafal Alquran. Dengan lingkungan yang kondusif, banyak penghafal Alquran yang dihasilkan dari pondok pesantren.

Selain di dalam pondok pesantren. orang tua juga dapat mendidik anak untuk menjadi penghafal Alquran secara mandiri di rumah. Proses ini memerlukan komitmen, disiplin, dan pendekatan yang tepat untuk memastikan anak memperoleh kecakapan dalam menghafal dan memahami Alquran.

Berikut ini adalah tujuh tips yang dapat membantu Anda dalam mendidik anak menjadi penghafal Alquran secara mandiri di rumah.

1. Mulailah mendidik anak menjadi penghafal Alquran sejak dini

Usia dini merupakan periode emas atau golden age, adalah rentang waktu pertumbuhan sel otak anak mencapai puncak tertinggi dan hanya dialami sekali dalam seumur hidup. Jika orang tua menginginkan anaknya menjadi penghafal Alquran, usia dini merupakan usia yang sangat tepat untuk memulai mengenalkan Alquran kepada anak. Pada masa golden age, anak akan lebih mudah menangkap atau menghafal pelajaran yang diberikan.

Sejak anak masih bayi, mulailah membacakan ayat-ayat Alquran kepada anak. Jadikan membaca Al-Quran sebagai kegiatan yang rutin di rumah. Seringlah membaca surat-surat pendek seperti Surah Al-Fatihah, Surah An-Nas, Surah Al-Ikhlas, dan sebagainya, sejak anak masih bayi.

Mulailah mengenalkan Alquran kepada anak sejak usia dini. Bacakan ayat-ayat pendek, cerita-cerita dari Al-Quran, dan berikan pengenalan tentang keutamaan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ini akan membantu anak membangun hubungan emosional yang kuat dengan Alquran.

2. Buat jadwal dan waktu khusus untuk belajar dan menghafal

Tetapkan waktu khusus setiap hari untuk belajar Alquran bersama anak. Buatlah jadwal yang konsisten dan pastikan tidak ada gangguan selama sesi belajar. Ini akan membantu anak memahami pentingnya waktu dan meningkatkan konsentrasi mereka.

Pastikan jadwal belajar tidak bertabrakan dengan kegiatan lain yang juga penting dalam rutinitas harian anak, seperti waktu makan atau waktu istirahat. Penting juga untuk mertimbangkan kemampuan konsentrasi anak dan tentukan durasi belajar yang sesuai. Mulailah dengan sesi belajar yang singkat, misalnya 15-30 menit, terutama jika anak masih kecil. Secara bertahap, tingkatkan durasinya seiring dengan kemampuan anak.

Selama sesi belajar, berikan anak waktu istirahat yang cukup antara setiap blok penghafalan. Ini akan membantu menjaga konsentrasi dan menghindari kelelahan mental bagi anak.

Baca Juga:

3. Gunakan metode belajar yang interaktif

Menggunakan metode belajar yang menarik dan interaktif berguna untuk membuat anak tertarik dan terlibat secara aktif. Misalnya, memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menggunakan aplikasi penghafal Alquran yang interaktif. Beberapa aplikasi menyediakan fitur seperti rekaman suara, tampilan teks, dan pelacakan kemajuan yang dapat membantu anak dalam menghafal dan memahami Alquran dengan lebih efektif.

Bisa juga menggunakan mainan edukatif yang berhubungan dengan Alquran, seperti papan jigsaw Alquran atau kartu memori dengan ayat-ayat pendek. Ini akan membuat belajar menjadi lebih menyenangkan dan menghidupkan kreativitas anak. Untuk memperkaya pengalaman belajar anak, bisa juga menggunakan multimedia seperti video animasi, rekaman audio, atau kartu gambar.

Ide lain adalah dengan metode permainan. Seperti memainkan permainan peran yang melibatkan Alquran, seperti bermain “ustadz-ustadzah” atau “hafiz-hafizah”. Ini membantu anak memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Alquran melalui peran yang mereka mainkan.

3. Ciptakan lingkungan yang kondusif

Mendidik anak menjadi penghafal alquran secara mandri memerlukan tempat yang nyaman dan tenang agar anak tidak terganggu konsentrasinya dalam belajar. Orang tua perlu menciptakan lingkungan yang kondusif di rumah untuk belajar Alquran. Sediakan tempat khusus yang tenang dan nyaman, bebas dari gangguan, di mana anak dapat fokus sepenuhnya pada penghafalan dan memahami Alquran.

Selain di rumah, bisa juga mengajak menghafal Alquran sambil berwisata. Pilihlah tempat wisata yang sejuk, tenang dan tidak terlalu ramai, agar konsentrasi anak tidak menjadi terganggu. Wisata pegunungan adalah salah satu tempat yang cocok untuk belajar sambil menghafal Alquran. Ornamen warna hijau pada pepohonan di pegunungan, adalah ornamen warna yang membuat suasana menenangkan. Jadi sangat cocok untuk belajar menghafal Alquran.

Baca Juga:

4. Jadilah contoh terbaik untuk anak

Orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik bagi anak dalam menghafal dan mempraktikkan Alquran. Perlihatkan kepada mereka bahwa Anda juga terlibat secara aktif dalam penghafalan dan memahami Alquran. Ini akan menginspirasi anak untuk mengikuti jejak Anda.

Anak balita adalah anak yang senang mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tua. “Like father, like son” yang bermakna karakter anak tidak akan berbeda jauh dengan karakter ayahnya. Karena anak adalah seorang peniru yang ulung.

Jangan mengajarkan anak untuk menjadi penghafal Alquran, jika sebagai orang tua tidak pernah mengaji dan menghafal Alquran. Berikan contoh yang baik kepada anak anak, agar apa yang dilakukan oleh orang tua ditiru oleh anak.

Hal yang sangat penting diperhatikan adalah kemampuan orang tua dalam membaca Alquran, karena orang tua merupakan guru utama untuk menghafal Alquran secara mandiri di rumah. Tidak hanya lancar membaca Alquran saja, namun cara pelantunan suara yang jelas dan tajwid sangat penting diperhatikan.

1 2Laman berikutnya

Sigit Setiawan

Life is Beautiful

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button