Hidup bertetangga pasti ada suka dukanya. Tidak semua punya tetangga itu enak. Juga tidak semua tetangga menyusahkan. Semua ada baik dan buruknya.
Nikmatnya bertetangga itu banyak lo kawan. Jika kita butuh bantuan, bisa meminta tetangga. Badan sedang sakit, eh dijenguk tetangga dan biasanya dibawakan oleh-oleh. Jika tetangga ada yang dapat nikmat, kita kebagian jatah berkat berupa makanan.
Susahnya punya tetangga yang tidak baik bahkan iri dengki. Apalagi jika tetangga judes dan rewel, waduh bikin ruwet pikiran dan pusing saja. Termasuk bertetangga dengan pemilik tempat usaha cucian motor.
Sebenarnya tinggal dekat cucian motor itu nikmat. Sebab jika kendaraan kita kotor dan malas nyuci sendiri, tinggal antar aja ke tempat cucian motor. Motor akan dicucikan dan terima beres. Dijamin langsung bersih dan kinclong. Sudah begitu langsung diantar ke rumah. Enak kan? Atau kalo kita malas, kita panggil saja biar motor kita diambil dan dicucikan. Beres. Tidak perlu bingung.
Baca Juga:
Kadang kalau kita lagi gabut dan mager alias malas gerak, kita bisa nongkrong di tempat cucian motor. Hitung-hitung bercengkerama dengan pemilik motor yang sepeda motornya sedang dicuci. Bisa juga mengamati berbagai jenis kendaraan. Ada motor matik, motor pakai rantai. Ada yang besar dan baru, eh ada juga yang lawas. Kayak showroom sih. Siapa tahu ada yang menarik hati dan kita bisa menjadikan referensi jika kita mau beli kendaraan lagi. Termasuk informasi keunggulan dan kekurangan berbagai jenis kendaraan.
Namun, dibalik sukanya tinggal dekat tempat cucian motor, ada aja deh deritanya. Apa saja sih duka derita saat tinggal dekat tempat cucian motor? Simak beberapa hal yang termaauk derita tinggal dekat cuxian motor.
1. Jalanan becek dan kotor
Hal yang wajib ada dari tempat cucian motor yaitu air menggenang di sekitar tempat itu. Genangan air menjadikan jalanan becek dan kotor. Sebab rata-rata air bekas cucian motor dibiarkan saja mengalir ke jalanan. Akibatnya sudah tentu jalanan tergenang air.
Jika dibiarkan, lama-lama jalanan becek dan kotor. Apalagi kalau pas musim hujan, sudah banyak air tergenang di sana sini, ditambah air bekas cucian motor. lengkap sudah genangan air yang bikin jalanan cepat rusak, tergenang, becek dan kotor.
2. Cipratan air cucian menjadikan dinding basah dan lembab
Saat mencuci motor, biasanya menggunakan alat penyemprot agar kotoran bisa rontok dan bersih dengan cepat. Semprotan air yang keras menciprat kemana-mana. Bahkan saking kerasnya semprotan untuk mencuci motor kadang mengenai dinding rumah.
Hal ini menjadikan dinding basah dan lembab. Akibatnya cat rumah tidak rekat lagi dan mengelupas. Ya kalau itu rumah itu milik sendiri sih tidak masalah. Kalau itu rumah tetangga, kan tidak enak.
3. Sisa kotoran cucian mengendap di got
Mencuci motor berarti membersihkan kotoran berupa debu dan tanah. Kotoran tersebut dibersihkan dan terbawa air ke tempat rendah. Jika ke jalan akibatnya jalanan becek dan kotor.
Jika masuk dalam saluran air atau got, lama-lama saluran air akan tersumbat. Jelas akibatnya aliran air di got tidak lancar. Jika hujan bisa menyebabkan air meluber dan yah banjir lagi. Untuk menghindari, got juga perlu dibersihkan setiap saat.
Baca Juga:
4. Menimbulkan bau dan penyakit
Air yang menggenang di got menjadikan selokan berbau busuk dan kotor. Apalagi jika air tidak bisa mengalir. Bau busuk membuat hewan-hewan pembawa penyakit suka datang. Salah satunya tikus. Hal tersebut jika dibiarkan meresahkan dan merugikan masyarakat sekitar.
Selain menimbulkan bau juga menyebarkan penyakit salah satunya penyakit pes yang ditimbulkan tikus. Ada juga nyamuk yang menimbulkan penyakit malaria, demam berdarah dan efek lain.
Kenyataan tersebut perlu diantisipasi oleh pemilik tempat cucian motor. Caranya dengan memiliki penampungan air bekas cucian sehingga air tidak meluber ke jalan dan masuk got.
Demikian suka dukanya tinggal dekat tempat cucian motor. Nuwun.
Baca Juga:Â Punya Rumah Dekat Tempat Pembuangan Sampah, 3 Masalah ini Bikin Nggak Betah
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.