Mengenal 2 Tahapan Dalam Interaksi Sosial Yang Perlu Dipahami
Selain sebagai makhluk individu, manusia juga memiliki hakikat lain, yakni sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Hal ini berarti bahwa sepanjang perjalanan hidupnya, manusia selalu membutuhkan orang lain untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan sehari-hari.
Hubungan sosial diartikan sebagai hubungan dinamis antar anggota kelompok yang saling memengaruhi satu sama lain. Hubungan sosial dapat mendorong individu dalam masyarakat agar dapat saling bergandengan demi tercapainya tujuan dan cita-cita bersama. Adanya kerja sama antaranggota masyarakat dapat menciptakan rasa persatuan, solidaritas, dan tanggung jawab.
Mark Knapp dan Anita Vangelisti berpendapat bahwa dalam interaksi sosial terdapat dua tahapan, yaitu tahap pendekatan dan tahap perenggangan.
1. Tahap Pendekatan
Pada tahap pertama interaksi sosial ini, terbagi menjadi beberapa jenjang yang diawali dengan memulai, penjajakan, meningkatkan, menyatupadukan, hingga mempertalikan.
Tahap Memulai (Initiating)
Tahap ini diawali dengan perkenalan dengan orang asing yang baru dijumpai. Misalnya dengan cara tersenyum, menyapa, berjabat tangan, atau mengangguk.
Baca Juga:
Tahap Penjajakan (Experimenting)
Tahap ini dapat ditandai dengan adanya keinginan untuk mengenal pihak lain secara lebih mendalam. Misalnya dengan cara menanyakan nama, asal, kegiatan, tempat kerja atau sekolah, dan nomor ponsel.
Apabila lawan bicara merespons seluruh pertanyaan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kedua belah pihak memiliki rasa ketertarikan dan perhatian satu sama lain.
Hasil dari tahap penjajakan ini dapat menjadi sebuah pertimbangan hubungan tersebut dapat dilanjutkan atau tidak.
Tahap Meningkatkan (Intensitying)
Tahap ini bisa terjadi apabila setelah tahap penjajakan telah diputuskan untuk dilanjutkan. Tahap ini ditandai dengan komunikasi yang semakin sering dan intens.
Contohnya, dua orang yang hampir setiap hari menanyakan rutinitas masing-masing.
Tahap Menyatupadukan (Integrating)
Dengan semakin kuatnya interaksi sosial yang terjadi, baik melalui alat telekomunikasi ataupun pertemuan secara langsung, maka hubungan yang terjalin di antara kedua belah pihak akan semakin erat.
Dalam tahap ini, kedua pihak saling berbagi pandangan, pendapat, saran, dan motivasi. Dari berbagai percakapan itu dapat ditemukan kesamaan mengenai suatu hal, misalnya hobi atau kegemaran.
Tahap Memperhatikan (Bonding)
Jika hubungan yang dibangun oleh dua pihak memasuki tahap ini, artinya hubungan tersebut sudah dianggap kuat dan kokoh. Oleh karena itu, jika dua pihak atau lebih berhasil sampai ke dalam tahap ini, maka hubungan tersebut tidak akan mudah dipisahkan dan dipengaruhi oleh pihak luar.
Contohnya, apabila laki-laki dan perempuan menjalin hubungan, maka akan berlanjut pada pernikahan.
2. Tahap Perenggangan
Selain tahap pendekatan, tahapan lainnya dalam interaksi sosial adalah perenggangan. Artinya, interaksi sosial sudah tidak dapat diteruskan sehingga salah satu pihak ataupun keduanya memutuskan untuk saling mengabaikan dan menghindar.
Sama seperti tahap pertama, tahap perenggangan juga memiliki berbagai tingkatan, seperti membedakan, membatasi, memacetkan, menghindari, dan memutuskan.
Tahap Membedakan (Differentiating)
Ketika baru saja berkenalan dengan orang baru, individu memiliki kecenderungan untuk membandingkan orang tersebut dengan teman atau kerabat terdekat.
Berbagai aspek yang digunakan sebagai pembanding adalah umur, ciri fisik, gaya hidup, gaya berpakaian, gaya bicara, asal, dan profesi.
Tahap Membatasi (Circumscribing)
Tahap ini menjadi suatu pertanda bahwa tidak ditemukan kecocokan atau kesepadanan dari orang yang baru dikenal.
Tanda-tandanya yaitu mulai membicarakan hal-hal yang tidak penting, basa-basi yang sebenarnya tidak diperlukan, dan perlahan-lahan mulai menjauh dengan berbagai alasan, misalnya dikarenakan memiliki aktivitas lain.
Tahap Memacetkan (Stagnating)
Tahap ini mulai menunjukkan rasa enggan atau tidak mau untuk membuka suatu topik pembicaraan dan berusaha untuk tidak memberi respon atau mengabaikan saat pihak lain memulai obrolan. Dengan kata lain, komunikasi menjadi lebih hati-hati dan tidak sedalam dulu.
Tahap Menghindari (Avoiding)
Apabila salah satu pihak tidak memiliki kesamaan kepentingan dan tujuan, maka akan muncul perasaan untuk menjauh atau menghindar. Hal ini dilakukan agar komunikasi tidak dapat terjadi dan kedua pihak meneruskan kehidupan masing-masing.
Contohnya, tidak pergi ke suatu tempat yang sama atau berkunjung ke tempat yang sama tapi dalam waktu yang berbeda.
Baca Juga:
Tahap Memutuskan (Terminating)
Ketika dua belah pihak atau lebih sudah merasa tidak adanya kecocokan dan kepentingan yang sama, maka langkah terakhir yang diambil adalah memutuskan hubungan tersebut.
Komunikasi yang sudah tidak baik membuat hubungan menjadi semakin menjauh sehingga tidak dapat dipertahankan lagi.
Baca Juga: Ingin Lebih Kreatif? Berikut 5 Cara Sederhana Melatih Otak Kanan
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.