PuisiSastra

Harapan

Aku Ingin Jatuh Cinta

Aku terlalu berlari mengejar cita-cita

Tanpa sadar aku selama ini menderita

Aku terlalu menggulung duka cita

Sehingga terus berdiam di tengah gelap gulita

 

Aku sepertinya hanya sebentar merasakan gempita

Aku juga terlalu pandai untuk berdusta

Kali ini akhirnya aku tersadar akan sebuah fakta

Bahwa aku belum pernah menyapa cinta

 

Aku tak punya cerita

Yang biasa diagungkan oleh wanita

Aku terlalu mengejar realita

Tanpa tau rasanya menjadi permata

 

Saat ini aku menyadari keinginan tahta

Aku juga ingin merasakan berpesta

Bersama memadu cinta membelah ibu kota

Semoga keinginanku didengar Sang Pencipta

 

Baca Juga: Menjadi Asing Kembali

 

Kembalikan Hak Kami

Sebuah lembaga kami lihat tak lagi peduli

Kami pertimbangkan untuk segera mereka adili

Kami tidak pernah meminta mereka untuk meratapi

Kami hanya ingin hak kami kembali

Yang terinjak dengan sebuah alibi

 

Kami yang akhirnya berontak

Bukan lagi hanya sekadar berteriak

Kami hanya menuntut ketegasan bertindak

Kemudian menyampaikan opini dalam serentak

Demi kehidupan kami yang sulit bergerak

 

Kami tak pernah merasa kami paling bergairah

Hanya saja menuntut keadilan adalah hal yang lumrah

Ketika semua tidak lagi berjalan sesuai arah

Kami putuskan untuk berhenti tanpa menyerah

Dengan begitu siapa tahu ada yang berubah

 

Kami bukan lagi anak bayi

Yang selalu harus serba disuapi

Kami sudah punya pendirian sendiri

Kami sudah dengan baik menyampaikan aspirasi

Tinggal anda mewujudkan keluh kesah kami

 

Baca Juga: Meratapi Senja

 

Jangkar Kerakusan

Tak ada yang bisa membunuh rasa lapar

Tidak juga dengan makanan yang berjajar

Apalagi dengan berbagai macam mahar

Mereka hanya tunduk pada sebuah gelar

 

Mereka selalu ada di atas altar

Menyambut pengantin yang beralaskan dolar

Berdiam diri pada kerakusan seperti terikat jangkar

Tetapi tak pernah disangka hal itu justru menjalar

 

Mereka seolah tak pernah mendengar

Mereka tak juga menanggapi sebuah kabar

Mereka hanya asyik diam dalam sangkar

Tak peduli dengan keadaan sekitar

 

Mereka tak ubahnya seorang kaisar

Selalu bertingkah seperti orang besar

Tetapi mereka lupa pada Sang Maha Besar

Yang bisa mencabut semua nikmat tanpa berkelakar

 

Baca Juga: Buffer Kehidupan

 

Berharap Pada Dia yang Datang

Orang yang dulu hilang

Kini tiba-tiba datang

Berkata dengan lantang

Bahwa ia siap meminang

 

Akal sehatku seakan terbang

Menatap dia dengan nyalang

Semua pemikiranku kini bimbang

Mengulang setiap hal yang terkenang

 

Pikiranku kian melayang

Seperti kendaraan yang berlalu lalang

Saat ini aku tak mampu untuk menyerang

Karena di hatiku ada rasa sayang

 

Semoga saja dia tidak berlaku curang

Karena aku juga tengah berjuang

Aku tidak ingin jatuh ke jurang

Aku ingin cinta ini menerangi bintang

 

Aku akan percaya pada sang pemenang

Yang tidak akan membuat hati ini usang

Meskipun banyak yang mengguncang

Aku akan setia pada satu bujang

Baca Juga: Lika-liku Kehidupan

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button