Cara Menanam Anggrek Epifit Yang Baik, Subur dan Cepat Berbunga!


budidaya tanaman anggrek epifit

Pada dasarnya di habitat aslinya, hanya ada dua tempat tumbuh tanaman anggrek. Pertama tanaman anggrek yang hidup menempel pada tanaman lain dan tidak mengganggu tanaman yang ditempeli. Jenis ini disebut anggrek Epifit. Yang termasuk jenis ini: Cattleya, Dendrobium, Cymbidium, Phalaenopsis, Vanda, Oncidium. Kedua tanaman anggrek yang hidup ditanah. Biasanya hidup pada tanah berhumus yang subur. Jenis ini disebut anggrek terestrial atau anggrek tanah.

Kali ini akan menjelaskan bagaimana cara menanam anggrek epifit. Ada dua cara, yaitu ditanam pada pot dan ditempel pada pohon atau papan pakis.

Sebenarnya menanam anggrek itu sangat mudah dan sederhana, namun diperlukan kesabaran, ketelatenan dan fokus. Poin terpenting pada penanaman anggrek adalah akarnya tidak rusak, tanaman tidak goyang dan drainase lancar. Penanaman yang benar ditunjang dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik serta penempatan pada daerah yang benar dipastikan akan memberikan pertumbuhan tanaman yang bagus dan bunga yang indah.

Baca Juga:

Banyak kasus yang memaksakan penanaman anggrek pada daerah yang kurang sesuai sehingga pertumbuhan dan bunga yang dihasilkan juga tidak maksimal. Sebagai penanam maupun penikmat bunga anggrek, seharusnya bisa menyesuaikan dengan habitat tanaman anggrek jenis apa yang akan ditanam. Harus tahu apa yang dibutuhkan tanaman anggrek epifit tersebut. Menyesuaikan bagaimana lingkungannya, kebutuhan airnya, semaksimal mungkin mendekati habitat aslinya.

Cara menanam anggrek epifit dengan pot

Untuk jenis anggrek yang berbatang monopodial (Vanda, phalaenopsis), cara menanamnya, batang diletakkan di tengah-tengah pot. Karena anggrek ini akan tumbuh terus lurus ke atas. Sedangkan anggrek berbatang sympodial (cattleya, dendrobium, cymbidium, oncidium) cara menanamnya bagian batang yang tua diletakkan menempel pada pinggir pot. Dan bagian tunas diletakkan pada bagian tengah pot. Sehingga tanaman akan tumbuh makin ke tengah.

Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menanam di pot adalah :

1. Pot (Pot plastik atau tanah)

Pot yang akan dipakai sebaiknya pot baru. Bisa digunakan pot bekas namun harus dengan perlakuan terlebih dahulu. Pot bekas biasanya ditumbuhi lumut, jamur bahkan mungkin bakteri. Dan mungkin pot telah asam. Untuk itu harus dibersihkan sampai betul-betul bersih. Pemilihan pot adalah penting.

Pot yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan besarnya tanaman dan jenis anggrek yang akan ditanam. Misalnya untuk vanda potnya beda dengan phalaenopsis. Vanda butuh pot yang dalam dan berongga banyak, sedangkan phalaenopsis memerlukan pot yang tidak terlalu dalam dengan lubang drainase yang cukup. Untuk yang menggunakan pot plastik sebaiknya lubang di bagian bawah pot diperbesar, dan tambah lubang di bagian samping atau sisi pot agar drainase lebih lancar.

2. Tiang penahan batang tanaman

Lebih baik dibuat dari kawat dengan diameter 2~4 mm. Di samping kokoh juga tahan lama. Fungsi dari tiang ini adalah untuk menyangga tanaman agar tidak goyang saat penyiraman atau perlakuan lainnya. Sehingga pertumbuhan akar tidak terganggu. Tiang penyangga dapat dilepas bila tanaman sudah menempel kuat pada pot.

3. Media tanam

Untuk menanam anggrek di pot diperlukan media tanam. Ada beberapa jenis media tanam untuk anggrek. Seperti, potongan pakis, arang kayu, potongan sabut kelapa, pecahan batu bata atau genteng. Media ini diperlukan untuk mengikat air dan tempat menempel akar tanaman.

Adapun cara menanamnya yang pertama pasang tiang penahan sampai menyentuh dasar pot. Isi pot dengan pecahan batu bata atau genteng secukupnya, bisa sampai 1/3 tinggi pot. Ini difungsikan untuk pemberat pada pot plastik dan penahan air. Kemudian masukkan media arang kayu atau potongan pakis 1/3 tinggi pot. Setelah itu tanaman anggrek diletakkan di atas media dan akar diatur supaya menyebar rata. Jangan lupa batang tanaman diikat pada tiang penyangga. Yang terakhir di atas akar ditambah media lagi secukupnya.

Perlu diingat, jangan sampai batang tanaman pseudo-bulb tertimbun oleh media (cattleya, dendrobium). Hal ini untuk menghindari luka yang bisa menyebabkan busuk dan tanaman anggrek epifit mati. Yang ditimbun oleh media adalah akar-akarnya saja.

Baca Juga:

Cara menanam anggrek epifit dengan ditempel

Penanaman dengan cara ini lebih simpel dan tidak membutuhkan media. Pilihlah tanaman anggrek yang tidak terlalu panjang batangnya, untuk menghindari patah. Tempelkan tanaman anggrek pada pohon atau papan pakis. Pohon atau papan pakis inilah sebagai media tanamnya yang berfungsi untuk menempel akar-akar tanaman anggrek.

Agar menempel kuat dan tidak goyang ikat batang anggrek tersebut pada pohon atau papan pakis dengan tali plastik atau tali ijuk atau yang lainnya yang tidak berkarat. Setelah akarnya menempel kuat, tali bisa dilepas. Lebih praktis tali pengikat bisa diganti kawat dengan panjang 5 – 6 cm, dibentuk huruf U. Kawat ini untuk menjepit batang anggrek yang ditempelkan pada papan pakis atau pohon.

Biasanya kita tidak menyadari hal-hal sederhana, namun penting dalam penanaman anggrek. Baru menyadari ketika tanaman kurang bagus pertumbuhannya bahkan sampai mati.

Mungkin artikel cara menanam anggrek yang baik ini dapat membantu anda para pecinta anggrek. Setidaknya menambah pengalaman dan sebagai pembanding jika anda mempunyai cara penanaman lainnya.

Baca Juga: Budidaya Bunga Keladi dan Serba-serbinya, Harganya Jutaan Rupiah!