Pendidikan

Bukan Sebagai Pengganti Kurikulum Merdeka, Berikut Kupas Tuntas Pendekatan Belajar Deep Learning dan 3 Aspek Pendukungnya

Perbincangan mengenai kemungkinan perubahan Kurikulum Merdeka menjadi Kurikulum Deep Learning semakin gencar terdengar. Rencana ini menandai niat pemerintah untuk mengevaluasi Kurikulum Merdeka dan mengarahkan pendidikan menuju pendekatan baru yang lebih dalam dan berpusat pada keterlibatan siswa secara aktif.

Namun ternyata, menurut Abdul Mu’ti, deep learning itu bukanlah sebagai pengganti dari Kurikulum Merdeka.

“‘Deep learning’ itu bukan kurikulum. Itu pendekatan belajar,” ujar Abdul Mu’ti saat ditemui usai acara “Pak Menteri Ngariung” untuk menampung aspirasi para sastrawan di halaman kantor Badan Bahasa, Jakarta, Jumat malam.

Mu’ti Juga menegaskan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) hingga kini masih mengkaji kurikulum pendidikan yang akan diterapkan di Indonesia dan belum memutuskan untuk mengganti Kurikulum Merdeka.

Seperti apa sih pendekatan deep learning dalam proses belajar mengajar di kelas, berikut informasi

Bagaimana Konsep pendekatan Belajar Deep Learning?

Deep learning atau pembelajaran yang mendalam menurut Encyclopedia of the Science of Learning (2011: 915) merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan perenungan yang cukup banyak dan mencakup penerapan keterampilan berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang diajukan.

Pendekatan ini kerapkali dikontraskan pembelajaran yang mengutamakan menghafal fakta. Kemudian tujuan dari pembelajaran deep learning bukan untuk memberikan materi yang lebih sulit, tetapi untuk memfasilitasi siswa dalam membangun pemahaman bermakna atau kata Prof Abdul Mu’ti, yaitu meaningful learning.

Deep learning melibatkan perenungan bagi siswa agar mereka terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, seperti mengajukan pertanyaan, mengidentifikasi masalah, dan melakukan penyelidikan mendalam. Siswa diarahkan untuk memahami konsep secara mendalam, termasuk bagaimana konsep-konsep tersebut saling terkait.

Proses ini melibatkan analisis, sintesis, dan evaluasi informasi, yang memungkinkan siswa untuk menghubungkan pengetahuan baru dengan apa yang sudah mereka ketahui. Dengan demikian, siswa tidak hanya sekadar menerima informasi, tetapi juga berperan dalam proses pembelajaran mereka sendiri.

Jadi deep learning adalah pendekatan pembelajaran yang mengutamakan pemahaman mendalam, keterlibatan aktif, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Berbeda dengan anggapan yang tersebar di media sosial.

Deep learning bukanlah kurikulum, melainkan pendekatan yang menuntun siswa untuk menjadi pembelajar yang kritis dan reflektif. Pendekatan ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks pendidikan untuk mendorong siswa memahami konsep-konsep secara mendalam dan mengaitkannya dengan dunia nyata.

Dalam konteks pendidikan, deep learning dapat membantu siswa memahami materi lebih mendalam melalui pengalaman yang lebih bermakna.

Baca Juga:

Aspek yang ada dalam pendekatan belajar Deep Learning

Pendekatan belajar Deep Learning sendiri dimaksudkan untuk memperdalam pemahaman siswa dengan metode yang mengajak mereka tidak hanya memahami materi, tetapi juga menghayatinya melalui pendekatan Mindful LearningMeaningfull Learning, dan Joyful Learning.

1. Mindful Learning

Mindful Learning memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif berdiskusi dan bereksperimen dengan memperhatikan kebutuhan serta potensi setiap individu.

Contohnya, guru diharapkan tidak hanya menyampaikan teori saat belajar sains, tetapi juga membantu siswa memahami peran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2. Meaningful Learning

Meaningful Learning mengajak siswa memahami alasan di balik setiap materi yang dipelajari. Sebagai contoh, guru menjelaskan manfaat konsep matematika dalam pengelolaan keuangan atau logistik. Pemahaman ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Baca Juga:

3. Joyful Learning

Joyful Learning berfokus pada kepuasan dari pemahaman mendalam, tidak hanya menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan. Contohnya, guru mengadakan simulasi atau diskusi saat belajar sejarah agar siswa memahami konsepnya, bukan sekadar menghafal.

Jadi, pendekatan deep learning adalah program pembelajaran yang diatur untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui tiga aspek utama, yaitu Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyfull Learning.

Sumber:

  • Tinjauan Pustaka Sistematis: Implementasi Metode Deep Learning pada Prediksi Kinerja Murid, Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi | Vol. 10, No. 2, Mei 2021
  • “Deep learning” itu pendekatan belajar bukan kurikulum, antaranews, 9 November 2024

Baca Juga: Kupas Tuntas Implementasi Konsep Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Kurikulum Merdeka

Related Articles

Back to top button