Mengenal 6 Pilar Pendidikan Karakter, Fondasi Untuk Generasi Emas Indonesia

Istilah karakter dihubungkan dan dipertukarkan dengan istilah etika, akhlak, dan atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif, bukan netral.
Sedangkan Karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olahraga seseorang atau sekelompok orang.
Karakter juga sering diasosiasikan dengan istilah apa yang disebut dengan temperamen yang lebih memberi penekanan pada definisi psikososial yang dihubungkan dengan pendidikan dan konteks lingkungan. Sedangkan karakter dilihat dari sudut pandang behaviorial lebih menekankan pada unsur somatopsikis yang dimiliki seseorang sejak lahir.
Dapat dikatakan bahwa proses perkembangan karakter pada seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor yang khas yang ada pada orang yang bersangkutan yang juga disebut faktor bawaan dan lingkungan di mana orang yang bersangkutan tumbuh dan berkembang.
Faktor bawaan boleh dikatakan berada di luar jangkauan masyarakat dan individu untuk memengaruhinya. Sedangkan faktor lingkungan merupakan faktor yang berada pada jangkauan masyarakat dan individu.
Jadi usaha pengembangan atau pendidikan karakter seseorang dapat dilakukan oleh masyarakat atau individu sebagai bagian dari lingkungan melalui rekayasa faktor lingkungan.
Beberapa hal di bawah ini yang dapat kita jelaskan untuk membantu siswa memahami enam Pilar Pendidikan karakter, yaitu sebagai berikut :
1. Trustworthiness (Kepercayaan)
Kepercayaan adalah salah satu komponen mendasar dan paling rumit dari enam pilar karena menyangkut integritas, kejujuran, kesetiaan, dan keandalan yang akan selalu melekat pada
diri seseorang kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun
Hal yang harus ditanamkan kepada anak anak seperti: Jujur, jangan menipu, menjiplak atau mencuri, melakukan apa yang anda katakan akan melakukannya, berani berbicara di depan umum, bangun reputasi yang baik, saling percaya terhadap anggota keluarga dan teman.
Baca Juga:
2. Recpect (Respek)
Respek terhadap orang lain merupakan hal yang harus diterapkan dalam diri anak. Anak dididik untuk bisa saling toleran terhadap perbedaan.
Poin-poin yang berhubungan dengan respek yang diajarkan pada anak antara lain:
- Anak diajarkan menggunakan tatakrama dalam bertindak dengan santun dan berbicara menggunakan bahasa yang baik san sopan;
- ketika berbicara anak diajarkan untuk melihat lawan bicara dan tidak memotong pembicaraan
lawan bicara; - anak diajarkan untuk mengendalikan emosi dan bisa menerima perbedaan;
- tidak melakukan aktivitas verbal berupa memukul orang lain maupun non verbal beruba mengancam orang lain
3. Responsibility (Tanggungjawab)
Tanggung jawab disini maksudnya adalah anak-anak diajarkan untuk senantiasa mengerjakan apa yang sudah menjadi kewajibannya untuk dilakukan dengan tekun dan pantang menyerah, melakukan tugasnya dengan sebaik mungkin dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri
Selalu lakukan yang terbaik, gunakan kontrol diri, disiplin, berpikirlah sebelum bertindak – mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas pilihan anda.
4. Fairness (Keadilan)
Apa itu keadilan? Konsep dasarnya tampak sederhana, bahkan intuitif, namun menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari ternyata sangat sulit.
Keadilan adalah salah satu sifat yang harus ada dalam karakter kita karena keadilan membawa kedamaian. Keadilan memang lebih tunduk pada interpretasi sah daripada nilai etika. Pihak yang tidak setuju tentu akan mengatakan bahwa keputusan dialah yang adil.
Contoh yang bisa diajarkan seperti; bermain sesuai aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka; mendengarkan orang lain, jangan mengambil keuntungan dari orang lain, jangan menyalahkan orang lain sembarangan.
5. Caring (Peduli)
Caring atau peduli merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga kita karena merupakan hal yang ditanamkan dan dilatih sejak kecil, juga wajib dimiliki oleh setiap pribadi.
Peduli adalah jantung dari etika, dan pengambilan keputusan etis. Hampir tidak mungkin untuk bisa mengambil keputusan yang benar-benar etis namun tidak peduli dengan kesejahteraan orang lain. Itu karena etika pada akhirnya adalah tentang hubungan baik dengan orang lain
Contohnya seperti: Bersikaplah penuh kasih sayang dan menunjukkan anda peduli, ungkapkan rasa syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang membutuhkan.
Baca Juga:
6. Citizenship (Kewarganegaraan)
Kewarganegaraan mencakup kebajikan dan kewajiban yang menentukan bagaimana kita harus berperilaku sebagai bagian dari komunitas. Warga negara yang baik tahu hukum dan mematuhinya.
Beberapa hal mengenai Citizenship yang diterapkan di sekolah seperti; anak diajarkan untuk membuang sampah pada tempat sampah, anak bisa tertib berperilaku di manapun mereka berada; dan bisa menghormati perbedaan pendapat.
Itulah enam pilar pendidikan karakter untuk anak, sebagai fondasi untuk generasi emas Indonesia. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 11 Manfaat Ikut Kegiatan Pramuka Bagi Anak, Ciptakan Karakter Unggul Untuk Masa Depan


















