10 Mutiara Hikmah Tentang Waktu, Sebagai Renungan dan Introspeksi Diri
Waktu sebuah kata yang menentukan segalanya. Kita hidup ditentukan waktu. Digunakan untuk apakah waktu yang diberikan Allah kepada kita? Apakah digunakan untuk kebaikan atau untuk keburukan? Hanya kita dan Tuhan yang tahu.
Semua makhluk di dunia ini diberikan Tuhan waktu yang sama. Satu tahun ada 12 bulan. Satu bulan 28 sampai 31 hari. Satu minggu tujuh hari. Satu hari 24 jam. Satu jam 60 menit dan semenit 60 detik. Semua memiliki waktu yang sama. Namun, banyak orang yang mengatakan tidak memiliki waktu. Padahal waktunya sama.
Waktu berlalu begitu saja, perlu perenungan. Penulis membaca beberapa literatur dan menemukan 10 mutiara hikmah tentang waktu. Berikut kata mutiara itu sebagai renungan dan introspeksi diri.
1. Tidak boleh memikirkan tentang kemarin ataupun besok
Kau tidak boleh memikirkan tentang kemarin atau pun besok. Pikirkanlah hanya hari ini. Lagi pula, waktu itu tidak dibagi-bagi kemudian dimasukkan ke dalam kapsul-kapsul kecil. Waktu seperti sebuah sungai. Masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang, semua sama-sama mengalir, kemudian bergabung dalam suatu arus yang panjang dan berkesinambungan.
Setiap hari, dalam kehidupan, kita akan diusik oleh bayangan masa lalu dan kita akan melihat gambaran apa yang mungkin terjadi di masa depan selagi kita hidup di masa kini. Bayangan masa lalu serta masa yang akan datang akan terus menghantui kita.
Hidup terus berjalan. Kita jangan terlalu memikirkan hal kemarin ataupun hari esok. Kita kerjakan saja apa hari ini. Kemarin kita gunakan untuk introspeksi diri. Jika berbuat salah, kita bisa memperbaiki diri. Hari esok kita pikirkan untuk berbuat baik. Sebab kalau kita memikirkan masa lalu dan mada mendatang justru menghantui kita untuk berbuat maju.
Baca Juga:
2. Kunci pengelolaan waktu yang efektif
Kunci pengelolaan waktu yang efektif yaitu mengeset prioritas dan konsentrasi pada satu pekerjaan pada satu waktu.
Orang sukses ditentukan oleh pengelolaan waktu. Ingin meraih kesuksesan, kita harus bisa membagi waktu dan menggunakannya dengan efektif. Untuk dapat memanfaatkan waktu secara efektif, kita perlu mengatur prioritas dan konsentrasi dalam satu pekerjaan di waktu tertentu.
Janganlah kita berpikir di waktu yang sama tentang dua pekerjaan atau lebih. Sebab hal itu justru kita tidak fokus sehingga kita bingung dan biasanya hasilnya tidak maksimal. Ketidakberhasilan tersebut menjadikan kita gagal dan tidak sukses. Untuk itulah, kita harus mengeset ulang prioritas dan konsentrasi.
3. Sediakan waktu untuk banyak hal
Sediakanlah waktu tertawa karena tertawa itu musiknya jiwa. Sediakanlah waktu untuk berpikir, karena berpikir itu pokok kemajuan. Sediakanlah waktu untuk beramal, karena beramal itu pangkal kejayaan. Sediakanlah waktu untuk bersenda, karena bersenda itu akan membuat muda selalu. Dan sediakanlah waktu untuk beribadah, karena beribadah itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa.
Waktu perlu disediakan untuk banyak hal. Waktu tertawa itu perlu sebab membuat jiwa tetap muda. Tetap bergairah menghadapi hidup ini yang penuh gejolak.
Sediakan untuk beramal dan beribadah. Ketika beramal dan beribadah menjadi kuat dan pikiran menjadi tenang. Jiwa tidak bergolak dan hidup menjadi tenteram.
Baca Juga:
4. Tidak membuang waktu walau semenit
Orang-orang yang sudah mengalami penerangan batin tidak akan membuang waktu satu menit pun karena mereka sudah mengerti tidak pentingnya secara relatif semua yang mereka kerjakan (Anthony De Mello)
Waktu itu ibarat uang, time is money. Sangat berharganya waktu membuat orang harus memanfaatkan sebaik mungkin. Apalagi bagi orang yang sudah mengalami penerangan batin, mereka tidak akan membuang waktu satu menit pun hanya untuk berbuat yang tidak baik. Ia akan menggunakan waktunya untuk mendekatkan diri kepada sang Penciptanya. Karena mereka tahu tidak pentingnya hal yang dikerjakan. Jangan membuang waktu dan gunakanlah sebaik mungkin untuk mendekatkan diri pada Tuhan sehingga jiwa tenang dan hidup damai.
5. Setiap orang punya hak yang sama atas waktu
Setiap orang mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorang pun melebihi dari yang lain. Namun, tak jarang, setiap kita berbeda dalam menyikapinya. Ada yang berjuang untuk melewatinya dengan membunuh waktu. Tetapi, tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang ia punya.
Waktu di dunia ini sama. Sehari 24 jam dan setiap orang memiliki hak yang sama. Namun, tidak semua sama menyikapinya. Ada yang selalu merasa kurang dan ada yang santai. Sikap berbeda itu berpengaruh pada kesempatan yang digunakan. Gunakanlah waktu sebaik-baiknya.
6. Tidak ada waktu merenung
Orang yang sibuk biasanya tidak punya waktu untuk merenungkan bahagiakah mereka (Bern Williams)
Kesibukan seseorang cenderung merasa sempit dan kekurangan waktu. Orang yang merasa sempit waktu, cenderung kurang bersyukur. Tidak bisa merenungkan hidupnya. Tidak bisa merasakan bahagiakah dirinya. Untuk itu sesibuk apapun, gunakan untuk merenung demi kebahagiaan.
7. Waktu tidak pernah hilang
Kehilangan waktu? Tidak. Waktu tetap ada, kitalah yang menghilang (Austin Dobson)
Hidup berjalan terus. Tidak pernah ada waktu yang hilang. Waktu tetap ada hanya kita yang menghilang. Kita memiliki waktu yang sama hanya saja kita kadang merasa sempit. Untuk itu kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar kita bahagia.
8. Waktu terus berjalan
Waktu terus berjalan, kata Anda. Ah, tidak. Waktu tetap diam saja dan kita yabg justru terus berjalan. (Austin Dobson)
Menurut kita waktu terus berjalan dan berlalu. Padahal waktu itu tetap saja. Yang berjalan dan bergerak adalah diri kita sendiri. Manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk hal yang berguna. Jangan menghabiskan waktu hanya untuk sesuatu yang tidak perlu. Intinya, gunakan sebaik mungkin dan bermanfaat.
9. Perbedaan orang awam dan berbakat berkaitan waktu
Orang awam biasa memikirkan bagaimana mereka menghabiskan waktunya, sedangkan orang berbakat berusaha menggunakannya (Arthur Schopenhauer)
Jelas ada perbedaan antara orang awam dan orang berbakat dalam banyak hal. Dalam waktu saja ada perbedaan yang mencolok. Orang awam berpikir menghabiskan waktu. Mereka memiliki banyak waktu sehingga bingung mau mengerjakan apa.
Beda sekali dengan orang berbakat. Orang berbakat berusaha menggunakan. Entah menggunakan untuk kebaikan atau untuk keburukan. Jadilah orang yang berbakat dan menggunakan waktu untuk berbuat kebaikan. Untuk belajar, bekerja dan beribadah. Dengan menggunakan waktu bagi hal yang bermanfaat menjadikan hidup bahagia dan tenang.
Baca Juga:
10. Waktu laksana pedang
Waktu itu laksana pedang yang tajam, jika salah menggunakannya, ia akan memotong lehermu (Pepatah Arab)
Waktu akan berlalu begitu saja. Tidak bisa kembali. Sekali dikerjakan tidak bisa diulang lagi. Waktu ibarat pedang. Sekali ditebas tidak bisa ditarik kembali. Gunakanlah waktu untuk hal baik. Jika salah menggunakan, penyesalan yang akan diperoleh. Diistilahkan memotong leher karena tidak bisa diulang.
Contoh, kita tidak belajar di usia muda dan sehat. Saat kita jatuh sakit dan tua, apa yang kita dapatkan? Tentu penyesalan. Tidak bisa kembali ke masa muda lagi dan sehat. Kerika sakit, kita sudah tidak bisa bekerja dan menggunakan waktu untuk belajar. Terlambat. Untuk itulah gunakan waktu secara efektif untuk kebaikan dan jangan untuk keburukan sebab waktu tidak.bisa diputar ulang.
Demikian 10 mutiara hikmah tentang waktu dan semoga bisa menjadi bahan renungan untuk hidup yang lebih baik dan berguna. Semoga bermanfaat dan salam literasi.
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.