Biografi

Kisah Sukses Nadiem Makarim Sang Pendiri Gojek, Startup Lokal Dengan Aset Ratusan Trilyun!

Di Indonesia, ada banyak jenis transportasi darat yang bisa kita gunakan, antara lain jasa ojek, taksi, angkot, bus, becak, dan masih banyak lagi.

Layanan ojek merupakan jenis transportasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Setiap gang, stasiun, terminal, ataupun pasar, mudah ditemukan tukang ojek yang mangkal di tempat tersebut.

Seiring berkembangnya zaman. di tahun 2000-an, layanan ojek di Indonesia mulai berubah dan berkembang ke sistem online. Bila dulu layanan ojek hanya dapat kita temukan secara tradisional. Misalnya kita harus ke pos ojek dulu supaya bisa menggunakan layanan tersebut. Tapi beda dengan zaman sekarang, di mana kita bisa memesan layanan ojek dari mana saja dan kapan saja.

Dibalik suksesnya gojek sampai beraset ratusan trilyun saat ini, ternyata ada Nadiem Makarim yang bisa menjadi inspirasi para milenial. Nadiem Makarim, yang juga mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek). sukses mengembangkan gojek hingga saat ini. Berikut kisah sukses Nadiem Makarim, sang pendiri Gojek.

Profil Nadiem Makarim

Nadiem Makarim lahir 4 juli 1984. Di ketahui bahwa Nadiem Makarim mulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian ia lulus SMA di Singapura, dari Singapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. dan selama setahun ia mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Ia juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration).

Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku. Berbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim kemudian memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan GO-JEK pada tahun 2011.

Berawal dari diskusi dan pengamatan Nadiem ketika naik ojek pangkalan

Ide bisnis dari layanan transportasi Gojek awalnya Nadiem peroleh saat berdiskusi dengan tukang ojek langganannya. Nadiem sendiri jarang menggunakan mobilnya karena mobilitasnya yang cukup tinggi. Sehingga Ia kerap atau hampir setiap hari menggunakan tukang ojek untuk mengantarkan ke tempat kerjanya supaya dapat menembus kemacetan Jakarta.

Dari perbincangan Nadiem dengan tukang ojek langganannya, Ia mulai menemukan kenyataan bahwa sebagian besar tukang ojek banyak menghabiskan waktu untuk menunggu para pelanggan saja. Bahkan sangat sulit untuk menemukan pelanggan yang mau menggunakan jasanya. Padahal kenyataannya, tukang ojek tersebut akan memperoleh pendapatan yang cukup apabila mereka bisa mempunyai banyak penumpang.

Saat di pangkalan ojek, biasanya tukang ojek bergiliran dengan tukang ojek lainnya. Sudah giliran, kadang penumpang sepi. Sementara itu, dari sisi pengguna jasa, keamanan dan kenyamanan ojek belum terjamin 100 persen

Dari hasil riset itulah ia kemudian berpikir bagaimana orang bisa dengan mudah memesan ojek melalui ponsel tanpa harus repot ke pangkalan ojek, jadi orang yang jauh dengan pangkalan ojekpun dapat menikmatinya. Tukang ojek sendiri tidak harus mangkal. Bagi penumpang, menggunakan ojek juga lebih aman karena jelas dan terdaftar.

Nadiem Makarim memiliki ide menyediakan transportasi ojek di mana saja dan kapan saja saat dibutuhkan. Dilihat dari sisi kemacetan Jakarta yang semakin parah, pastinya masyarakat akan sangat membutuhkan layanan transportasi yang cepat. Dari permasalahan itulah Nadiem melihat peluang dalam membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan antara pengemudi ojek dan para penumpang.

Baca Juga:

Nadiem merintis berdirinya Gojek

Pada 2011, saat masih bekerja sebagai seorang pegawai, Nadiem perlahan merintis GO-JEK. Namun masih menggunakan sistem sederhana alias manual. Saat itu, penumpang masih menggunakan manual melalui telepon dan kirim pesan via ponsel pintar atau smartphone.

Tiga tahun kemudian, dia memutuskan keluar dari perusahaannya. Padahal saat itu jabatan Nadiem cukup strategis, sebagai direktur e-commerce.

Di awal perjalanan Gojek, driver Gojek sering terlihat adanya gesekan dengan driver ojek lokal. Para tukang ojek lokal/tradisional merasa kehadiran Gojek mengurangi pendapatan mereka.

Hingga kini, sudah ada puluhan ribu driver ojek yang tergabung dalam Gojek. Gojek terus berkembang dengan pesat, tidak hanya ojek motor atau mobil saja, Layanannya pun kini tak terbatas pada mengantarkan penumpang, namun juga bisa sebagai kurir atau pengantar makanan.

Baca Juga:

Kecerdasan Nadiem Makarim dalam melihat peluang bisnis

Di usianya yang tergolong masih muda, Nadiem Makarim dapat menemukan sebuah ide bisnis yang menjanjikan. Kemampuan Nadiem dalam menemukan peluang bisnis sangat menginspirasi. Dari pengamatannya terhadap kehidupan sehari-hari, Nadiem terdorong untuk berfikir bagaimana membuat masalah transportasi masyarakat bisa menjadi lebih mudah.

Ia mampu mengubah pandangan terhadap tukang ojek yang identik dengan pangkalan menjadi sebuah bisnis online yang sekarang menjadi perusahaan besar di Indonesia. Dengan Gojek, kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang cepat dan murah bisa ketika hendak memesan ojek, tanpa harus repot-repot datang ke pangkalan ojek, tukang ojek sudah ready di depan rumah.

Nadiem Makarim dengan aplikasi Gojeknya mampu menciptakan lapangan kerja, setidaknya ia dapat mengurangi pengangguran di Indonesia yang jumlahnya semakin bertambah. Tukang ojek sekarang bukan hanya sebuah profesi yang dipandang sebelah mata, namun kini menjadi profesi bergengsi yang memang kehadirannya dibutuhkan masyarakat.

Dengan usaha keras, Nadiem mampu mengusung Gojek menjadi bisnis yang sangat populer. Walaupun di tengah-tengah perjalanan bisnisnya ia menemukan permasalahan seperti gesekan dengan tukang ojek pangkalan karena dianggap merebut atau mengurangi pendapatannya. Namun Nadiem tetep semangat untuk memperjuangkan dan mengembangkan usaha Gojeknya. Semangat, kecerdasan, kepedulian dan sikap seorang Nadiem Makarim bisa menjadi inspirasi buat semua orang.

Baca Juga: Belajar dari Kisah Sukses Tirto Utomo, Pencipta Air Kemasan Pertama di Indonesia

Fransisca Dewi

Doyan traveling, dan kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button