Biografi

Belajar dari Kisah Sukses Tirto Utomo, Pencipta Air Kemasan Pertama di Indonesia

Tirto Utomo lahir pada tanggal 8 Maret 1937 di Kota Wonosobo. Tirto kecil dikenal pantang menyerah dan memiliki kemauan yang tinggi, terbukti saat SMP beliau rela bersepeda jauh sejauh 60 km untuk bersekolah mendapatkan ilmu. Kemudian, dilanjutkan dengan SMA di SMA Al Bertus Kota Semarang.

Setelah lulus SMA Tirto melanjutkan pendidikannya di UGM fakultas hukum yang berada di Surabaya, saat itu Tirto pun bekerja sebagai wartawan di Jawa Pos. Tahun 1994, Tirto menghampiri sang Kekasih Lisa yang mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia Fakultas Sastra Inggris, karena tidak ingin berjauhan akhirnya Tirto memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di UI fakultas hukum.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Tirto Utomo yang berpengalaman sebagai wartawan bergabung dengan Sinpo media nasional yang saat itu dikenal berpengaruh. Tahun demi tahun Tirto lewati sampai pada akhirnya tahun 1955 hingga 1959 Tirto dipercayai menjadi ketua redaksi. Namun sayangnya, Tirto merasa menjadi wartawan bukanlah keinginan ia sebenarnya. Keinginannya adalah bekerja di bidang hukum yang pada akhirnya membawa Tirto menuju Perusahaan Minyak Negara (saat ini Pertamina) dan ditempatkan di pedalaman hutan sekitar 90km dari kota Medan.

Selama 5 tahun bekerja akhirnya Tirto dipercaya menjadi ketua deputi bidang pemasaran yang membuat Tirto sangat sibuk menemui klien-kliennya. Hingga suatu hari, Tirto bertemu klien dari negara lain yang tidak bisa meminum air sumur yang direbus, orang asing seringkali meminum air kemasan mineral. Dari situlah ide Tirto muncul merasa bahwa ini merupakan sebuah peluang dimana Tirto bisa mendirikan perusahaan yang memproduksi air kemasan sehat dan bermanfaat. Lalu, bagaimana kisah sukses PT Aqua ini? Simak dibawah yaa!

1. Awalnya ide Tirto Utomo dianggap gila

Pada masa itu kebanyakan masyarakat merebus air sumur untuk nantinya dikonsumsi sebagai air minum. Sehingga banyak masyarakat yang merasa bahwasanya membuat air minum kemasan adalah hal yang gila dan tidak ada manfaatnya karna mereka merasa bahwa air minum bisa berasal dari air sumur yang nanti direbus. Namun Tirto dengan kegigihan nya terus mencoba untuk mendirikan sebuah perusahaan air kemasan.

Beliau mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mempelajari bagaimana cara memproses air minum dalam kemasan yang saat itu belum pernah ada di Indonesia. Tirto memerintahkan Slamet Utomo adiknya, untuk belajar ke Perusahaan Polaris di Thailand. Setelah adiknya kembali ke Indonesia pada tahun 1973 barulah didirikan PT Golden Mississippi yang nantinya menjadi PT Aqua Golden Mississippi yang kita kenal sekarang. Setelah didirikan PT Golden Mississippi mempunyai 38 karyawan dengan tujuan menciptakan air kemasan sebanyak 6 juta liter pertahun.

Baca Juga:

2. Di Awal produksi aqua sulit terjual

Ketika awal produksi saat itu Tirto menggunakan gelas kaca dan terjual hanya kepada masyarakat asing yang tinggal di Indonesia yang memang kebanyakan meminum air kemasan di negara asalnya, sementara masyarakat Indonesia saat itu masih awam dengan yang namanya air kemasan bahkan Tirto pun menyiasati air kemasan dibagikan terlebih dahulu secara gratis agar masyarakat dapat merasakan bagaimana rasanya air kemasan namun tetap saja bagi masyarakat Indonesia saat itu belum bisa menerimanya.

3. Aqua hampir bangkrut

Imbas dari penjualan yang kurang adalah mengharuskan Tirto menggaji karyawannya dari uang pribadinya yang akhirnya membuat Tirto Utomo mengalami banyak kerugian. Sehingga Tirto mengumumkan di Bulan Oktober 1977 bahwa PT Golden Mississippi harus tutup di bulan Januari 1978.

4. Menaikan harga jual

Mendengar kabar harus ditutup nya PT Golden Mississippi membuat para karyawan dan supervisor kaget dan merasa sedih sehingga terdapat salah satu karyawannya yang menyarankan kepada Tirto bahwa harga air kemasan Aqua dinaikan yang memang saat itu dijual terlalu murah yaitu 75 rupiah sehingga masyarakat Indonesia enggan membelinya karna konsumen akan curiga, sehingga ide tersebut disetujui dan air kemasan Aqua dinaikan harga jualnya menjadi 350 rupiah dengan harapan dapat membawa keuntungan.

5. Aqua semakin berkembang

Keputusan menaikan harga jual menjadi 350 rupiah ternyata membuahkan hasil di mana penjualan air kemasan Aqua meningkat menjadi 4 kali lipat dari biasanya. Sehingga, yang awalnya Tirto memerintahkan untuk menutup PT Golden Misissipi menjadi melanjutkan usahanya karena air kemasan semakin dikenal dan berkembang di masyarakat asing yang tinggal di Indonesia maupun masyarakat Indonesia.

Salah satu contohnya ialah ketika para pekerja asing Korea yang seringkali meminum air kemasan mengajak pekerja Indonesia untuk meminum air kemasan. Sejak saat itu masyarakat semakin mengenal dan familiar terhadap air kemasan. Tahun 1975 air minum galon pun diproduksi pada pertama kali dan menjadi standar rumah tangga di perkotaan.

Baca Juga:

Pada tahun 1982, air yang digunakan oleh PT. Golden Misissipi ini diubah menjadi air pegunungan yang lebih bersih, sehat, mengandung banyak zat besi, magnesium dan zat lainnya yang menyehatkan. Dengan semakin berkembangnya air kemasan di masyarakat membuat PT Golden Misissipi berhasil memproduksi 3,5 milliar liter pertahun dari yang targetnya 1 milliar pertahun. Di tahun 1998 nama Golden Misissipi berubah nama menjadi PT Aqua Golden Misissipi karena dinilai lebih mudah disebutkan dan diingat.

Nah, itulah kisah sukses Tirto Utomo mendirikan air kemasan Aqua yang saat ini menjadi brand yang selalu diingat oleh setiap kalangan masyarakat di Indonesia. Bahkan, ketika menyebutkan air kemasan pun pasti menyebutkannya dengan nama “Aqua”.

Hal ini menjadi bukti bahwa kegigihannya Tirto, pantang menyerahnya Tirto Utomo yang awalnya dianggap gila mendirikan perusahaan air kemasan ini bisa beliau realisasikan. Siapa sangka hingga saat ini Aqua menjadi identik dengan air kemasan yang dijual di pasaran? Oleh karena itu, kita sebagai anak muda jangan pernah menyerah, meskipun banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi semangat dan kegigihannya Tirto Utomo patut ditiru oleh kita.

Baca Juga: Kisah Perjalanan PT Sritex, Perusahaan Tekstil Terbesar di Asia Tenggara yang Pailit

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Back to top button