Melihat statistik 4 Kiper Timnas Indonesia Jelang Laga Lawan Australia, Maarten Paes Paling Mentereng?
Timnas Indonesia tengah menjalani laga lanjutan World Cup qualification (WCQ) ronde ke-3. Pada agenda Garuda Calling September ini, Shin Tae Yong (STY) selaku pelatih skuad Garuda memutuskan untuk memanggil 4 kiper.
Diantaranya ada Maarten Paes selaku kiper FC Dallas, Nadeo Argawinata sebagai kiper Borneo FC, Ernando Ari kiper Persebaya Surabaya dan Adi Satrio kiper dari PSIS Semarang.
1. Nadeo Argawinata
Yang pertama ada Nadeo Argawinata, kiper berwajah tampan sekaligus macho ini merupakan pria yang lahir dan besar di Kediri.
Diketahui apabila kembaran Kepa Arrizabalaga ini pernah menempuh akademi sepak bola asal Kediri bernama SSB Macan Putih.
Selain bermain dengan akademi SSB Macan Putih, Nadeo Argawinata juga pernah membela 3 klub berbeda, yakni Persik Kediri U-20, Pusamania Borneo (Borneo FC) dan Bali United.
Dalam laman transfermarkt, tercatat jika kiper dengan market value 5,21 Miliar ini telah memainkan 24 laga dengan Timnas Indonesia senior.
Nama Nadeo Argawinata dikenal fans Garuda karena aksi gemilangnya di ajang AFF 2020.
Baca Juga:
2. Adi Satryo
Selanjutnya ada Adi Satryo, siapa yang menyangka jika kiper asal Tangerang ini sudah pernah membela 3 klub berbeda dari Tanah Jawa. Yakni PSS Sleman, Persik Kediri dan PSIS Semarang.
Jika Nadeo Argawinata hanya bermain untuk skuad akademi Persik Kediri, Adi Satryo malah pernah bermain dan membela skuad utama Persik Kediri pada musim 2021/2022.
Meski sudah beberapa kali dipanggil Timnas senior, Adi Satryo masih sulit mendapatkan tempat utama dalam tim.
Tercatat apabila kiper bertinggi 1,79 Meter ini baru memainkan 2 laga dibawah asuhan STY.
3. Ernando Ari
Berikutnya yakni Ernando Ari, nama Ernando sudah sering disebut di kalangan supporter Timnas Indonesia.
Sedari kecil Ernando sudah langganan bermain untuk Timnas Indonesia kelompok umur sampai skuad Timnas Indonesia senior.
Kiper utama Persebaya Surabaya ini sudah mencatatkan 13 laga dengan skuad Timnas Indonesia senior di usia yang baru menginjak 22 tahun.
Baca Juga:
4. Maarten Paes
Yang terakhir ada Maarten Paes. Meski berwajah bule dan tidak pernah tinggal di Indonesia, ternyata ada darah Kediri yang mengalir dalam tubuh Maarten Paes.
Mengutip dari situs detik.com, kiper FC Dallas ini memiliki darah Kediri didapat dari jalur neneknya yang ternyata lahir dan pernah tinggal di Pare, Kediri.
Kiper yang melakukan Sumpah Warga Negara Indonesia (WNI) bulan April ini sudah lama dinanti debutnya oleh fans Garuda Indonesia. Namun sempat terhalang sebentar karena statusnya yang pernah bermain untuk skuad muda Timnas Belanda U-21.
Selama menjalani laga dengan klubnya FC Dallas, Maarten Paes selalu memegang posisi sebagai kiper utama dan selalu menjadi pemain starter di Major League Soccer (MLS).
Aksinya ketika melawan Arab Saudi pada hari Jumat (6/9) langsung berhasil memukau jutaan pasang mata manusia.
Dengan ketenangan serta pengalamannya, Maarten Paes mampu menggagalkan pinalti yang ditendang oleh Salem al-Dawsari sekaligus membantu Timnas Indonesia meraih 1 poin di kandang Arab Saudi.
Selain itu Maarten Paes juga sukses menampilkan permainan gemilang dalam debutnya.
Yang mana, dia berhasil melakukan 3 save krusial serta melakukan 22 cross claim sekaligus menjadi perolehan paling tinggi di laga.
Pada Selasa malam (10/9) Timnas Indonesia akan berhadapan dengan skuad Australia asuhan Graham Arnold.
Melihat statistik 4 kiper di atas sekaligus kualitas yang dimiliki Australia, besar kemungkinan jika Maarten Paes akan kembali diturunkan STY menjadi pemain starter untuk mengamankan gawang Timnas Indonesia dari gempuran Jackson Irvine cs.