Gaya hidup seseorang secara umum dapat dilihat dari aktivitas rutin yang dilakukan, apa yang sedang dipikirkan terhadap segala hal di sekitarnya dan seberapa jauh dirinya peduli dengan hal itu, serta apa yang dipikirkan tentang dirinya sendiri maupun dunia luar.
Seorang individu tentulah sangat dianjurkan untuk memilih gaya hidup yang sesuai dengan kultur serta karakternya sendiri, karena gaya hidup juga dapat menentukan kualitas hidup dan kesehatan tubuh.
Tanpa perlu berlama-lama, simak keempat gaya hidup berikut ini yang mungkin bisa menjadi referensi Anda dalam mengisi kehidupan.
1. Stoikisme
Apa yang dimaksud dengan Stoikisme? Stoikisme disebut juga Stoisisme atau Stoa atau Stoic (bahasa Yunani: Στοά) adalah nama sebuah aliran atau mazhab filsafat Yunani Kuno yang didirikan di kota Athena, Yunani, oleh Zeno dari Citium pada awal abad ke-3 SM. Ada pula yangmencatat Stoikisme baru resmi pada tahun 108 SM. Di era Yunani dan Romawi, ajaran ini tumbuh dan berkembang di masa peperangan dan krisis.
Filsafat Stoikisme memiliki panduan praktis yang dapat diterapkan dalam cara berpikir. Di antaranya yaitu fokus pada hal yang bisa dilakukan, pengelolaan waktu dengan baik, fokus dengan jalan keluar dari berbagai hambatan, berbahagia tanpa ada sikap egois dan sombong, serta selalu realistis dan antisipatif.
Stoikisme mengajarkan bagaimana menjaga pikiran yang hening, rasional, dan mengajak umat manusia untuk benar-benar memiliki keutamaan hidup dengan sikap praktis dalam hidup yang membahagiakan. Pencapaiannya melalui fokus diri, refleksi diri, dan antisipasi diri.
Salah satu prinsip gaya hidup ini ialah fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan dan menerima hal-hal yang tidak bisa dikendalikan sebagai bagian dari alam semesta.
Jika pikiran hidup Anda sering dilanda stres dan mengalami tekanan, Stoikisme sangat membantu Anda menjadi lebih tenang, damai, dan bisa mengendalikan emosi negatif.
Baca Juga: 5 Tips untuk Jadi Orang Sukses
2. Lagom
Lagom atau secara pelafalan disebut ‘lah-gom’ adalah sebuah gaya hidup berdasarkan filosofi yang berkembang di negara Swedia. Arti Lagom sendiri yaitu ‘jumlah yang tepat’. Orang-orang Swedia dalam menjawab sebuah kuantitas yang diinginkan biasanya akan memberi jawaban dengan pernyataan ‘Lagom’. Contohnya seperti pertanyaan “Berapa banyak makanan yang Anda inginkan?’’ dan jawabannya ialah “Lagom’’. Dari jawaban tersebut dapat dicerna artian tersirat dengan maksud menginginkan jumlah yang tepat atau secukupnya saja.
Konsep gaya hidup ini dapat diaplikasikan pada segala aspek untuk mendorong kehidupan yang lebih seimbang dan berkonsentrasi pada kehidupan dengan cara menghemat uang, menjauhi stres, beraktikitas secara sadar terhadap segala apa yang dilakukan di dalam lingkungan, dan membentuk sebuah konsep kediaman maupun karir impian.
Gaya hidup Lagom juga merupakan salah satu kunci kenapa Swedia bisa termasuk dalam salah satu negara paling bahagia di dunia karena memiliki prinsip ‘yang penting cukup’ (not too little not too much).
Tentunya gaya hidup ini cocok bagi Anda yang suka dengan konsep ‘yang sedang-sedang saja’ sembari mengamalkan prinsip work life balance.
Baca Juga: 4 Hormon Ini Ternyata Berperan Membuat Anda Bahagia
3. Ikigai
Ikigai merupakan sebuah filosofi dari masyarakat Jepang yang sudah muncul sejak beberapa abad silam dan masih dipertahankan hingga sekarang. Filosofi ini pun sudah terkenal di seluruh dunia dan dipakai pada masyarakat umum untuk kehidupan yang lebih baik.
Dalam bahasa Jepang, jika Ikigai ditulis dengan huruf kanji adalah 生き甲斐,di mana 生き memiliki arti ‘kehidupan’ dan 甲斐 berarti ‘alasan’. Menurut buku ‘The Book of Ikigai’ yang ditulis oleh Ken Mogi dalam bahasa Jepang, Ikigai digunakan dalam berbagai konteks dan dapat diterapkan pada hal-hal kecil di dalam keseharian selain target-target dan prestasi-prestasi besar. Ikigai adalah sebuah istilah umum yang digunakan orang Jepang dalam keseharian hidup secara luas tanpa menyadari keistimewaan secara pengertiannya.
Filosofi ini lebih terfokus pada kehidupan di masa depan. Bahkan ketika seseorang merasakan kehidupan ini gelap tapi memiliki keinginan dan tujuan untuk masa depan, maka sangat memungkinkan orang tersebut akan merasakan apa itu Ikigai yang akan membuat hidup memiliki tujuan berarti dan memiliki makna.
Dalam prinsip Ikigai, kesuksesan atau menjadi kaya raya itu bukan merupakan suatu tujuan dari hidup, akan tetapi lebih kepada untuk menjadi apa hidup di dunia ini.
Adapun contoh pengaplikasiannya seperti Anda berkata, “Pekerjaan ini adalah Ikigai saya”. Maksudnya, kalimat tersebut menunjukkan keadaan mental dan spiritual Anda dalam merasakan hidup atau kegiatan yang berharga.
Baca Juga: Suka Memberi Meskipun Hidup Pas-pasan? 5 Hal Inilah yang Menjadi Alasannya!
4. Minimalis
Gaya hidup minimalis semakin dikenal dan diminati dunia semenjak seorang minimalis asal negeri matahari terbit bernama Marie Kondo memperkenalkan metode beres-beres yang dikenal dengan metode Konmari di dalam bukunya. Menurut Kondo, apabila suatu barang tidak bisa memberi kebahagiaan maka lebih baik disingkirkan.
Gaya hidup yang cukup berkembang pesat di Amerika ini pun menekankan konsep less is more di mana terinspirasi dari filosofi Budhisme Zen yang mengarahkan hidup untuk lebih sederhana agar dapat mencapai ketenangan pikiran, pencerahan batin, dan kebahagiaan.
Kehidupan secara minimalis mengajak manusia untuk melihat esensi dan mengajak untuk menyederhanakan berbagai hal yang dapat mengarahkan kepada tujuan hidup sesungguhnya.
Jadi, gaya hidup minimalis ini cocok bagi Anda yang tega menyeleksi barang-barang tak terpakai atau sesuatu yang membuat kondisi ruangan tak efisien untuk ditempatkan secara minimalis sehingga tertata baik.
Itulah penjelasan mengenai berbagai pilihan gaya hidup dan pastinya diharapkan dapat menjadi sebuah petunjuk agar hidup lebih disempurnakan dengan visi-visi yang berarti.
Baca Juga: 5 Tips Irit Buat Anak Kos
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.