8 Ulama Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Bukan Hanya Pahlawan Biasa

Tak hanya menjadi agama mayoritas, islam juga mengambil peran penting dalam kemerdekaan Indonesia. Tak sedikit jumlah pejuang kemerdekaan Indonesia yang berstatus sebagai ulama penyebar dakwah Islam namun pula berstatus sebagai tokoh pahlawan nasional. Sayangnya, sejarah tak pernah mencatat perjuangan mereka kecuali sebatas merebut kemerdekaan Indonesia.
Siapa saja mereka? tak banyak masyarakat tahu karena pelajaran sejarah di sekolah tak menyebut mereka sebagai seorang da’i. Padahal sebagian besar pahlawan merupakan para santri bahkan kyai. Nama mereka mungkin sangat lekat dengan gelar pahlawan, namun jauh dari status sebagai ulama ataupun tokoh agama. Berikut beberapa ulama pejuang, yang juga merupakan pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia.
1. Pangeran Diponegoro
Sang panglima perang Diponegoro yang ternama ini merupakan seorang kyai ternama di daerah tempat tinggalnya, Tegalrejo. Ia yang lahir sebagai putra keraton Yogyakarta ini memilih menghindari politik dan menjadi penasihat agama di tengah masyarakat.
Bagi Pangeran Diponegoro, perang melawan penjajah Belanda merupakan sebuah jihad. Pahlawan nasional yang memiliki nama asli Bendara Raden Mas Antarwirya tersebut pernah menyatakan bahwa perlawanannya terhadap penjajah adalah perang sabil, yakni perlawanan menghadapi kaum kafir.
Baca Juga:
2. Cut Nyak Dien
“Sebagai perempuan Aceh, kita tidak boleh menumpahkan air mata pada orang yang sudah syahid,” demikian ucapan Cut Nyak Dien kepada putrinya saat Teuku Umar, suami yang juga pahlawan nasional meninggal dunia. Bersama sang suami dan rakyat Aceh, Cut Nyak Dien berjihad mengusir Belanda dari Serambi Makkah.
Cut Nyak Dien merupakan wanita Aceh yang mendapat pendidikan agama yang baik dari keluarganya. Tak hanya dikenal sebagai bangsawan, keluarga Cut Nyak Dien juga dikenal sebagai keluarga ulama yang disegani.
3. Imam Bonjol
Bersorban dan berjenggot lebat cukuplah menggambarkan pemimpin Perang Paderi ini sebagai seorang muslim. Gelarnya sebagai imam pun tak dapat dipungkiri bahwa beliau merupakan seorang ulama besar. Siapa sangka sang ulama justru mengambil peran besar di kancah peperangan melawan penjajah di perang paderi yang sangat bersejarah itu.
Tuanku Imam Bonjol yang memiliki nama asli Muhammad Shahab merupakan seorang ulama Minangkabau kelahiran Bonjol, Sumatera Barat. Ia lah sang imam Kaum Paderi di tanah kelahirannya. Beliau juga merupakan putra dari ulama ternama asal Sungai Rimbang, Suliki, Khatib Bayanuddin.
4. Fatahillah
Sang pencetus “Jayakarta” yang kini menjadi ibu kota ini terkenal dalam perangnya melawan Portugis di Sunda Kelapa. Namun sang pahlawan nasional juga dikabarkan merupakan ahli agama dan juru dakwah di Kerajaan Demak.
Tak jelas dalam catatan sejarah mengenai asal usul Fatahillah. Ada yang mengisahkannya sebagai putra Aceh yang lahir di Samudera Pasai. Sejarah lain menyebut beliau sebagai keturunan raja Arab, ada pula yang menyebut beliau putra pembesar Mesir dari Palestina. Sejarah lain menyatakan beliau lahir di Samarkand kemudian menuntut ilmu ke Baghdad dan bergabung dengan Turki Utsmani.
Terlepas perselisihan sejarah tersebut, ada satu hal pasti bahwa Fatahillah merupakan menantu dari salah satu walisanga, yakni Sunan Gunung Jati. Cukuplah diketahui keluasan ilmu agama seorang menantu dari walisongo dan ia adalah Fatahillah.
5. Bung Tomo
Pejuang dari kalangan da’i tak hanya ada di lingkaran para pahlawan perintis kemerdekaan seperti disebut sebelumnya. Tercatat beberapa pahlawan era kemerdekaan nasional pun memiliki latar belakang agama yang sangat baik. Bung Tomo adalah salah satunya.
Sang pemimpin pertempuran Surabaya 10 November 1945 tersebut merupakan tokoh muslimin yang mengartikan setiap usahanya adalah jihad. Takbir selalu diserukan setiapkali memerangi penjajah yang kafir. Peperangan jihadnya pun hingga kini dikenang dengan diperingati sebagai hari pahlawan nasional.
6. Mohammad Natsir
Tak hanya para pahlawan di medan perang, pahlawan nasional yang berjuang di pemerintahan pun tercatat terdiri dari beberapa da’i yang saleh. Dr. Mohammad Natsir misalnya. Perdana menteri kelima Indonesia itu merupakan seorang ulama. Ia bahkan pernah menjadi Presiden Liga Muslim Dunia dan Ketua Dewan Masjid tingkat internasional.
7. KH. Ahmad Dahlan
Masyarakat Indonesia mengenal KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Organisasi Muhammadiyah, salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia hingga saat ini. Selain itu, beliau juga merupakan seorang ulama yang khatismatik dan salah satu tokoh pembaharuan islam di Indonesia. Berkat perjuangan jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan, Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepadanya.
Baca Juga:
8. KH. Hasyim Asy’ari
Hasyim Asy’ari tidak hanya dikenal sebagai ulama yang menguasai berbagai bidang ilmu, tetapi juga sebagai pejuang yang gigih membela agama dan bangsa. Salah satu perjuangan KH. Hasyim Asy’ari adalah mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926 . Organisasi ini bertujuan untuk menjaga kemurnian ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, mempererat persatuan umat Islam, dan menggalang perlawanan terhadap penjajah.
Selain itu, KH. Hasyim Asy’ari juga menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang merupakan lembaga legislatif pertama Republik Indonesia. Beliau juga mengeluarkan fatwa jihad untuk melawan agresi militer Belanda pada tahun 1948. Fatwa ini menjadi semangat bagi para pejuang kemerdekaan untuk berjuang sampai titik darah penghabisan.
Itulah beberapa ulama pejuang kemerdekaan Indonesia. Sebagai penutup, mengutip ucapan salah satu tokoh dari tiga serangkai yang juga merupakan pahlawan nasional, Dr. Douwwes Dekker, bahwa “Apabila tidak ada semangat Islam di Indonesia, sudah lama kebangsaan yang sebenarnya lenyap dari Indonesia”.
Baca Juga: Mengenang Kartini, Pahlawan Yang Disingkirkan Belanda Secara Halus


















