8 Tipe Gaya Mengajar Seorang Guru, Siap Curi Hati Para Murid

Sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, guru bukanlah sosok yang asing ditemukan dalam keseharian.
Selain pembimbing sekaligus orang tua di sekolah, tugas guru juga sebagai pendukung proses dan pengukur kemampuan belajar siswa dengan cara mengajarkan setiap materi yang dikuasai sesuai kompetensi bidangnya masing-masing.
Untuk menransfer ilmu yang akan diberikan, setiap guru memiliki gaya mengajar yang membuatnya memiliki identitas tersendiri di benak para siswanya.
Apa saja gaya-gaya mengajar guru yang mampu membangkitkan motivasi siswa untuk terus belajar dan tidak takut ke sekolah? Ini dia pembahasan selengkapnya.
1. Guru Pencerita
Menjalin keterikatan dengan siswa membutuhkan sebuah keahlian dalam bentuk komunikasi yang mumpuni. Bukan hanya sekadar berbicara atau mengutarakan sekumpulan kalimat secara literal atau apa adanya saja, tugas seorang guru harus mampu menempatkan diri dan secara tidak langsung mengesampingkan cara berpikir dewasanya ketika bersentuhan langsung dengan siswanya yang secara umum masih melalui proses tumbuh kembang.
Dengan menghidupkan suasana belajar dengan teknik bercerita, guru dapat menyampaikan konsep pengajaran melalui narasi yang menarik sehingga para siswa dapat menyerapnya dengan baik dan mudah diingat.
Selain itu, peran guru sebagai pencerita juga dapat meningkatkan hubungan sosial yang lebih kuat terhadap siswanya sehingga dapat saling memahami dan mendukung satu sama lain.
Baca Juga:
2. Guru Seniman
Menjadi seorang guru yang kreatif dapat memberikan keuntungan terhadap dirinya sendiri maupun kualitas mengajarnya seperti meningkatkan perilaku optimistis, meningkatkan produktivitas kinerja, meningkatkan kerja sama tim bersama para siswa, mengurangi stres dalam bekerja, serta menumbuhkan beragam ide inovasi dan solusi.
Ketika menciptakan ide belajar yang menarik sekaligus meningkatkan minat siswa, seorang guru dapat mengimplementasikan gaya mengajar dengan membuat dirinya layaknya seorang seniman.
Adapun praktik dalam mengembangakan gaya ajar ini ialah seperti menggunakan seni musik berupa nada lagu dengan lirik yang dibuat sendiri untuk mendukung kekuatan hafalan siswa, membuat proyek kecil-kecilan berupa konsep sistematis yang terbuat dari berbagai media (kaca, kertas, plastik, lilin, tanah liat, dll) supaya meningkatkan pemahaman siswa di luar dari pemahaman secara teoritis, membuat animasi berupa kuis-kuis sederhana, dan membuat prakarya kesenian agar lebih mengasah bakat-bakat siswa.
3. Guru Kolektor
Penerapan gaya ajar guru yang satu ini lebih menekankan pada temuan metode-metode baru yang akan diimplementasikan terhadap siswa agar tidak menimbulkan kejenuhan atau stagnasi.
Biasanya guru yang menganut gaya ajar ini sering mengulik hal-hal terkini dan menuntut diri untuk bisa mengadopsi segala pembaruan yang ada.
Adapun contoh penerapan karakter kolektor dari gaya ajar ini ialah dengan berburu informasi paling segar yang kemudian diselaraskan pada salah satu materi pelajaran, mencoba kemutakhiran teknologi seperti pengadopsian kecerdasan buatan, dan menemukan hal-hal unik di sekitaran untuk menunjang proses belajar.
4. Guru Penjelajah
Ada kalanya proses belajar dan mengajar tidak melulu di dalam ruangan saja, tapi bisa dilakukan dengan mengeksplorasi dunia luar untuk menemukan persepktif dan suasana baru.
Seorang guru dapat menerapkan gaya ini terhadap siswanya dengan menyusun perencanaan seperti melakukan karyawisata dan penugasan studi kasus.
Adapun manfaat yang dirasakan ketika seorang guru menekuni gaya mengajar ini ialah mampu membangun hubungan berupa kekompakan dan kebersamaan antar siswa, menciptakan efek menenangkan dengan suasana yang cair, membantu meningkatkan kebugaran dan kesehatan fisik siswa, meningkatkan kemampuan siswa dalam menggali lingkungan dan bertahan hidup, serta mampu membangun rasa percaya diri melalui ajaran tindakan keberanian.
5. Guru Sutradara
Bukan cuma tahu menyuruh-nyuruh saja, melainkan tipe gaya mengajar ini lebih menonjolkan peran seorang guru yang lihai membuat sebuah perencanaan dan struktur yang jelas untuk diterapkan pada siswa.
Seorang guru yang menganut gaya ini biasanya telaten dalam mengelola kelas, megorganisasikan proyek dan pengelompokan kelas, serta membimbing siswa dengan ketetapan-ketetapan yang sudah direncanakan secara matang dan terstruktur.
Manfaat yang bisa dirasakan siswa jika memiliki guru sutradara ialah dapat meningkatkan konsep pemahaman berupa proses dan prosedur, mampu mengembangkan sifat kemandirian dan ketegasan dalam mengambil keputusan, serta meningkatkan jiwa kepemimpinan.
6. Guru Kinestetik
Gerakan tubuh merupakan fungsi dominan dalam pengimplementasian gaya mengajar ini untuk menunjang keterampilan fisik seperti keseimbangan, ketangkasan, koordinasi, dan kemampuan memanipulasi objek.
Biasanya, guru kinestetik menggunakan metode interaktif seperti permainanan, aktivitas outdoor, dan bereksperimen langsung agar mampu meningkatkan emosi siswa dalam keterhubungan dengan pelajaran yang sedang dikerjakan.
7. Guru Kompetitor
Kompetisi diperlukan dalam kehidupan ini agar dapat mengukur sejauh mana potensi yang dimiliki dan membandingkannya dengan individu lain sebagai bahan evaluasi di tahap selanjutnya.
Perasaan untuk selalu penasaran pada kemampuan dan potensi diri sehingga selalu berani mengikuti percobaan dan pengujian merupakan sebuah esensi dari sifat kompetitif.
Gaya ajar seorang guru yang kompetitif memiliki manfaat untuk para siswanya seperti mampu memacu adrenalin belajar dengan konsep permainan edukatif, meningkatkan motivasi siswa untuk jauh lebih berkembang, meningkatkan keterampilan, serta mengembangkan karakter disiplin dan tanggung jawab.
Baca Juga:
8. Guru Humoris
Siapa yang tidak suka dengan lelucon dan cerita humor? Tentu hampir setiap orang akan senang mendengarnya, karena disinyalir mampu mengendurkan saraf yang tegang dan mencairkan suasana yang biasanya terasa datar-datar saja.
Ketika mendapatkan guru dengan selera humor yang tinggi, seakan-akan para siswa mendapatkan sebongkah permata di tengah ketandusan gurun pasir sehingga kehadirannya di dalam kelas selalu ditunggu-tunggu.
Adapun manfaat menekuni gaya mengajar ini terhadap siswa ialah mampu memperkuat hubungan sosial dengan komunikasi positif, mampu mengalihkan perhatian dari perasaan negatif sehingga menciptakan kesehatan mental yang baik, serta merangsang berbagai area otak untuk meningkatkan kreativitas, memori, dan kemampuan pemecahan masalah.
Itulah kedelapan gaya mengajar yang bisa diterapkan guru di dalam kelas terhadap siswa-siswanya.
Diharapkan info mengenai gaya mengajar guru ini bisa menjadi sumber referensi atau pertimbangan dalam menentukan dan mengelola konsep gaya mengajar yang sedang ditekuni sehingga berhasil menjadi tokoh panutan yang semakin diteladani tanpa meninggalkan ciri khasnya sendiri.
Baca Juga: Ingin Menjadi Pengajar? Ini 7 Tips Microteaching Agar Sukses Seleksi
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.