7 Minuman Khas Indonesia, Tradisional dan Terbukti Sangat Berkhasiat
Negeri yang diapit oleh dua samudra (Hindia dan Pasifik) dan terbesar di kawasan Asia Tenggara ini memiliki segudang bakat yang telah diakui dunia, sebut saja di bidang budaya, parawisata, ekonomi, dan masih banyak lainnya.
Jika mengulik tentang kebudayaan, Indonesia sendiri memiliki warisan budaya yang cukup terlestarikan sampai sekarang melaui kesenian, adat istiadat, ritual, bahasa, dan situs sejarah.
Bahkan bukan cuma sampai di situ, kebudayaan yang diukur pun dapat berupa berbagai macam minuman khas dari suatu daerah yang beberapa di antaranya telah dilabelkan menjadi sebuah warisan tak benda.
Apa saja minuman-minuman khas Indonesia yang disinyalir tidak hanya berhasil menjadi perwakilan daerahnya saja, tapi juga mengandung sebuah manfaat lebih ketika mengonsumsinya? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
1. Wedang Ronde
Minuman rebusan jahe dengan rasa sedikit pedas dan berisi sekumpulan bola kecil berwarna cerah yang terbuat dari tepung beras ketan ini sudah lumrah dikenal oleh orang-orang di wilayah Pulau Jawa.
Jika diulas lebih dalam lagi, wedang ronde sebenarnya sajian minuman yang terinspirasi dari salah satu kuliner Tiongkok bernama tangyuan. Dalam perayaan Imlek maupun Cap Go Meh, hidangan yang sudah ada sejak era Dinasti Tang (618-907 M) ini sangat mudah dijumpai lantaran filosofi penamaannya sesuai dengan perayaan tersebut, yaitu tuan yuan (reuni).
Wedang ronde masuk ke Indonesia karena tidak terlepas dari peran masyarakat Tiongkok itu sendiri yang membawa keragaman budayanya, termasuk dalam bidang kuliner. Lalu, masyarakat lokal memodifikasi minuman ini dengan bahan-bahan yang tersebar di Nusantara seperti jahe, serai, gula aren, kayu manis, dan cengkih sehingga membentuk satu sajian bernuansa baru dengan sebutan yang berbeda.
Adapun dari segi kesehatan, wedang ronde menawarkan beberapa manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, membantu meminimalisir sakit kepala, meringankan gejala sakit tenggorokan, mencegah penyakit jantung, mengatasi rasa mual, menurunkan kolesterol, dan mencegah perut kembung.
Baca Juga:
2. STMJ
Tidak ada informasi yang spesifik mengenai lokasi awal tercetusnya minuman yang memiliki kepanjangan Susu Telur Madu Jahe ini. Umumnya, STMJ termasuk minuman yang sangat mudah ditemukan di setiap penjuru negeri Zamrud Khatulistiwa, baik di kafe modern maupun warung kopi sederhana sekalipun.
Karena aromanya yang harum memikat dan dipenuhi kehangatan, STMJ sangat cocok dinikmati saat musim hujan atau di lingkungan yang sejuk.
Terlebih lagi, campuran bahan-bahannya sudah jelas mengindikasikan bahwa minuman yang diseduh dengan air panas ini memiliki segudang khasiat bagi kesehatan tubuh seperti mampu memompa energi (telur dan susu), mendukung pertumbuhan tulang (susu), melancarkan sirkulasi darah (jahe), meningkatkan kekebalan tubuh dan stamina (madu), serta mampu meningkatkan vitalitas (telur).
3. Teh Talua
Pada mulanya, minuman khas Sumatera Barat ini hanya dinikmati oleh segelintir bangsawan Minangkabau saja. Namun, sekitar abad ke-20 dan seiring berjalannya waktu, teh ini sudah terbuka untuk semua kalangan.
Adapun versi lain dari sejarah terciptanya teh talua ialah ketika para pekerja yang mengerjakan tanam paksa (rodi) pada masa penjajahan Belanda dilarang mengonsumsi kopi, sehingga akhirnya para pekerja tersebut menggantinya dengan teh dari sisa pabrik dan dicampurkan dengan telur kecil yang kurang laku di pasaran.
Tidak begitu sulit sebenarnya membuat teh dengan cita rasa legit dan manis ini. Cukup memerlukan bagian kuning telur itik atau ayam kampung yang dikocok keras dengan gula hingga tampak berbusa, diseduh teh panas, lalu ditambahkan sedikit susu dan jeruk nipis.
Jika ditinjau dari sisi kesehatan, teh talua memiliki beberapa khasiat seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh, menambah stamina, mempertajam konsentrasi, dan meredakan stres.
Baca Juga:
4. Bir Pletok
Jangan salah! Meskipun namanya mengandung kata ‘bir’, tapi minuman asli Betawi ini tidak memiliki zat yang memabukkan (alkohol). Dan, kata ‘pletok’ disandingkan karena bunyian yang dihasilkan dari bambu saat proses pembuatannya.
Bermula dari kebiasaan orang-orang Belanda di masa kolonialisme yang kerap mengonsumsi bir, masyarakat Betawi di zaman itu pun terinspirasi untuk membuat minuman yang sama dengan kekhasannya sendiri sesuai ajaran Islam.
Bir pletok terbuat dari sekumpulan bahan yang didominasi oleh rempah-rempah (jahe merah, serai, kapulaga, kayu secang, kayu manis, cengkih, biji pala, kunyit, dan kembang lawang) serta dicampur gula, garam, daun jeruk, dan daun pandan. Lalu, semua itu direbus hingga melewati proses penyaringan.
Adapun dari sisi kesehatan, minuman khas Indonesia yang biasa hadir di tengah acara-acara adat suku Betawi ini memiliki beragam khasiat seperti mampu meningkatkan nafsu makan, meningkatkan suhu tubuh, mencegah gangguan pencernaan (disentri dan diare), meredakan nyeri otot, meredakan migrain, melancarkan peredaran darah dalam tubuh, mengurangi stres, dan bahkan berpotensi mendorong gairah seksual.
5. Sarabba
Bersemayam di bagian ujung Pulau Sulawesi tidak lantas menenggelamkan kepopuleran minuman dengan beberapa campuran seperti jahe, gula aren, kuning telur, dan santan ini.
Masyarakat Bugis di Makassar tentu sudah sangat familiar dengan minuman beraroma yang rasanya sedikit pedas ini. Bahkan, keunggulannya dari segi kesehatan ternyata menawarkan beberapa khasiat seperti mampu menghangatkan tubuh, memperlancar peredaran darah, meningkatkan sistem imunitas, meningkatkan stamina, mencegah anemia, dan mengobati perut kembung.
Selain itu, minuman khas Indonesia ini cocok disajikan ketika mengadakan acara kumpul-kumpul yang diadakan pada waktu malam hari.
6. Bajigur
Sentuhan campuran jahe, santan, gula aren, dan aneka rempah ternyata berhasil disulap menjadi salah satu minuman tradisional kebanggaan masyarakat Sunda di Jawa Barat.
Bajigur dikenal karena kalangan petani yang terbiasa menikmati air rebusan gula aren untuk menunjang stamina sebelum bergegas mengerjakan ladangnya pada masa lampau.
Berlanjut hingga sekarang, minuman yang cocok dipadukan dengan suasana sejuk dan musim hujan ini memiliki khasiat bagi setiap kalangan, di antaranya ialah mampu menjaga sistem pencernaan dan baik untuk menjaga tekanan darah.
Selain itu, minuman khas Indonesia yang dapat menjadi selingan acara kumpul keluarga dan momen-momen santai lainnya ini cenderung tidak sulit ditemukan, yaitu di kafe atau warung-warung tradisional.
Baca Juga:
7. Wedang Uwuh
Diketahui bahwa minuman tradisional asal Yogyakarta ini pertama kali disajikan untuk Sultan Agung yang meminta dibuatkan wedang secang. Namun secara tidak disengaja, embusan angin menerpa sampah deduanan dan ranting sehingga mendarat di wedang tersebut. Tidak disangka, Sultan Agung yang meneguknya justru merasa tergugah dan langsung menyukai kombinasi minuman yang langsung dilabelkan menjadi ‘wedang uwuh’ dengan pemaknaan lengkap, yaitu wedang (minuman yang diseduh) dan uwuh (sampah dedaunan atau ranting).
Adapun bahan-bahan untuk membuat wedang berwarna merah cerah dengan aroma mewangi ini didominasi oleh beberapa rempah seperti jahe, kayu secang, kayu manis, akar serai, biji pala, dan kapulaga. Lalu, ditambahkan gula batu atau gula jawa sebagai pemanis.
Dari segi kesehatan, minuman yang tergolong sebagai budaya tak benda ini memiliki beragam manfaat seperti mampu membangkitkan sistem imunitas, menghangatkan tubuh, mengendalikan kadar glukosa dalam darah, melegakan sistem pernapasan, melancarkan peredaran darah, menurunkan kadar kolesterol, meredakan flu dan batuk, mencegah diare, mencegah hipertensi, dan mencegah penyumbatan darah.
Itu dia ketujuh minuman khas Indonesia dengan segudang khasiatnya yang benar-benar bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan menunjang performa agar tetap bugar. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 4 Tipe Kepribadian Berdasarkan Pilihan Minuman, Lihat Karaktermu Sekarang!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.
