6 Makhluk Mitologi Indonesia Paling Populer, Terkenal di Seluruh Dunia

Tari-tarian, senjata tradisional, rumah adat, dan upacara-upacara adat yang mampu melukiskan kepribadian dari etik-etnik tertentu merupakan warisan budaya Indonesia yang cukup familiar diketahui oleh sebagian besar orang Indonesia.
Namun, lebih daripada itu, cerita berupa hikayat atau legenda bisa juga dikatakan sebagai salah satu bagian penting dalam pengenalan sebuah budaya yang di dalamnya terdapat beragam karakter unik seperti makhluk-makhluk mitologi.
Lalu, apa saja makhluk-makhluk mitologi tersebut yang umumnya diambil berdasarkan sejumlah figur hewan? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!
1. Leak

Sosok yang sangat erat kaitannya dengan ilmu sihir dan memiliki kemampuan merubah bentuk menjadi figur beberapa hewan seperti babi atau kera ini merupakan ciri khas dari makhluk mitologi yang berasal dari Pulau Dewata.
Kata ‘Leak’ sendiri berarti penyihir jahat yang memiliki tujuan untuk mencari tumbal berupa organ tubuh manusia.
Biasanya, makhluk yang beraktivitas di malam hari ini mencari tumbalnya di sekitar kuburan dan tidak jarang menyasar ke sejumlah wanita hamil agar meningkatkan kekuatannya melalui pengambilan darah.
Meskipun terdengar menyeramkan dan mengganggu, keberadaan Leak seakan sudah menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat sekaligus cerminan kompeksitas kebudayaan Bali.
Baca Juga:
2. Ahool

Masyarakat di sekitar Jawa sudah cukup menganal makhluk mitologi yang digambarkan sebagai kelalawar raksasa dengan ciri-ciri berupa mata besar berwarna hitam, memiliki bulu berwarna abu-abu, kepala seperti kera, tubuh besar, dan sayap berukuran lebar hingga mencapai tiga meter.
Penghuni hutan tropis di sekitar aera Gunung Salak ini biasa dikenal oleh kengerian suaranya dan memilih tinggal di dalam gua-gua yang berada di dekat air terjun.
Pada malam hari, Ahool biasanya aktif mencari mangsa berupa hewan kecil dan para manusia yang tidak sengaja memasuki wilayah naungannya. Sedangkan di siang hari, sosok ini memilih untuk bersembunyi kembali ke dalam gua.
Dikarenakan figurnya yang terkesan menakutkan, Ahool digunakan sebagai cerita legenda yang mengingatkan anak-anak untuk tidak memasuki sejumlah tempat asing dan berbahaya.
3. Kuda Sembrani

Rupanya yang berbentuk seekor kuda terbang dengan sayap berukuran lebar dapat dikatakan mirip dengan makhluk mitologi Yunani, yaitu pegasus.
Sosok berkekuatan magis yang mampu mengantarkan penunggangnya hingga menempuh jarak berkilo-kilometer ini berasal dari sebuah mitologi Jawa dalam kepercayaan Hindu.
Tidak hanya itu, kuda besar berwarna putih ini kerap muncul juga di berbagai kesenian tradisional seperti wayang kulit dan tari-tarian sebagai lambang dari keberanian, kecepatan, serta kekuatan.
4. Orang Bati

Maluku ternyata tidak luput menyumbangkan salah satu makhluk mitologi khas Nusantara yang dapat dikenali cirinya berupa gabungan antara monyet dan kelelawar.
Biasanya, makhluk yang dikenal dengan nama lainnya sebagai manusia bersayap ini sering berkeliaran di malam hari sambil mengeluarkan suara-suara teriakan yang mencekam bagi penduduk sekitar.
Makhluk yang tinggal di daerah pegunungan (khususnya Gunung Kiratu) ini kerap menebarkan teror bagi sejumlah anak kecil dan hewan ternak, sehingga menyebut namanya saja akan berbuah malapetaka yang berujung pada kematian.
5. Naga Besukih

Penampilan makhluk mitologi berbentuk naga raksasa yang bersemayam di bawah Gunung Agung ini dapat dikenali dengan kemampuannya dalam mengubah sisik-sisik tubuhnya menjadi berlian dan emas.
Naga bermahkota layaknya seorang raja ini tidak lepas dari latar belakang kisah legenda seorang Sidi Mantera yang berinisiatif mengunjungi Gunung Agung untuk menemui Naga Besukih agar membebaskan anaknya, Manik Angkeran, dari jeratan perjudian. Lalu, sang naga mengabulkan permintaan Sidi Mantera dengan memberikan sisik-sisiknya yang dapat berubah menjadi emas dan intan. Namun, permintaan tersebut tidaklah diberikan secara percuma, melainkan harus dibayar oleh sebuah perjanjian yang mampu merubah Manik Angkeran untuk menjadi sosok yang lebih baik.
Setelah itu, keadaan ternyata tidak berubah sama sekali. Manik Angkeran semakin serakah, bahkan berani memotong ekor sang naga hingga terputus lantaran mengetahui kesaktian sisiknya yang menghasilkan intan dan berlian.
Tidak mampu ditolerir lagi, sosok yang sangat dihormati oleh masyarakat Bali itu murka dan merubah Manik Angkeran menjadi abu.
Karena mengetahui kejadian tersebut, Sidi Mantera memohon untuk menghidupkan anaknya kembali dan berakhir dengan mendapatkan persetujuan dari Naga Besukih.
Akhirnya, Sidi Mantera menyambungkan kembali ekor sang naga dan anaknya kembali seperti sedia kala. Namun, Sidi Mantera melukiskan sebuah garis dengan tongkatnya agar manik Angkeran dapat menempuh hidup baru secara mandiri tanpa bantuannya lagi. Dan, garis pisahan tersebut mengucurkan sumber mata air yang semakin luas hingga membentuk seperti selat yang dikenal bernama Selat Bali.
Pada intinya, latar belakang dari kisah makhluk mitologi ini mengajarkan manusia untuk terhindar dari keserakahan dan tindakan-tindakan buruk lainnya.
Baca Juga:
6. Garuda

Dalam kepercayaan Hindu, makhluk mitologi yang digambarkan setengah manusia dan setengah burung ini memiliki ciri-ciri seperti berwajah putih, berbulu emas, dan bersayap kemerah-merahan dengan perannya sebagai kendaraan Dewa Wisnu.
Dikarenakan sosoknya yang melambangkan keberanian dan kekuatan, para pendiri bangsa Indonesia menetapkan Garuda sebagai lambang negara sekaligus representasi identitas nasional.
Itu dia keenam makhluk mitologi Indonesia yang terbilang cukup unik dan memiliki karakter khas tersendiri melalui latar belakang kisah-kisahnya, sehingga mampu bergema sampai ke luar negeri.
Baca Juga: 5 Burung Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 1 Ada di Indonesia!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.