Bagi kamu yang ingin ke psikolog tetapi masih ragu karena stigma masyarakat ataupun hal yang membuatmu mundur untuk ke profesional, pastikan kamu harus bisa speak up, bahwa kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Percaya atau tidak? Ketika kita ingin melakukan konsultasi dengan seorang profesional (psikolog), maka harus terjalin terlebih dahulu self-report-nya atau rasa kepercayaan antara klien dengan konselor atau psikolog. Berikut tips singkat untuk memilih psikolog yang tepat:
1. Kenali latar belakang dari psikolog Â
Biasanya sebelum melakukan sesi konsultasi, cari tahu background dari psikolog-psikolog yang ada. Hal ini dapat dicari tahu dengan me-research website HIMPSI (https://himpsi.or.id/) di Indonesia, untuk mengetahui apakah psikolog terdaftar dalam HIMPSI atau tidak.
Setelah itu tentukan lokasi terdekat dari jarak rumah, lalu dapat diakses di website https://data.ipkindonesia.or.id/layanan-psikologi-klinis/. Untuk mencari tahu latar belakang dari psikolog memang susah susah gampang dan tidak mudah, terlebih apakah cocok atau tidak. Setelah mengenali background dari psikolog, langkah selanjutnya ialah membuat jadwal untuk berkonsultasi awal.
2. Sesuaikan masalah apa yang terjadi Â
Setelah mencari psikolog yang tepat dan sesuai, saatnya mencari tahu permasalahan apa yang sedang dirasakan dan merasa mengganjal. Apabila psikolog yang ditemui tidak kompeten dalam permasalahan kamu, maka nantinya psikolog tersebut akan meminta bantuan kepada rekannya yang sesuai dengan permasalahan kamu. Hal ini dilakukan agar tidak salah dalam memberikan diagnosa (apabila memerlukan hasil diagnosa) dan meminimalkan akan terjadi kesalahan.
Seumpama masalah yang kamu alami belum ada riwayat gangguan psikis, maka klien akan diberikan informasi mengenai permasalahannya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh dirinya. Semisalnya, ada sesuatu atau masalah yang mengganjal dalam diri klien dan terasa sudah cukup berat, maka klien akan diarahkan untuk melakukan konseling dengan beberapa sesi (sesuai dengan kemampuan klien dalam menangani tugas yang diberikan oleh psikolog).
Konseling sendiri merupakan tahapan dalam memberikan bantuan profesional terhadap klien dengan melakukan beberapa tahapan yang mendalam untuk dapat mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh klien. Biasanya terdapat beberapa hal yang perlu disetujui oleh klien dan psikolog (seperti, informed consent), salah satunya.
3. Tentukan jadwal sesi konsultasiÂ
Nah, setelah kamu sudah melakukan kedua langkah tersebut, maka langkah selanjutnya ialah kamu dapat menjadwalkan sesi konsultasi kamu dengan psikolog untuk memulai sesi konsultasi dengan profesional. Sesi konsultasi dilakukan dengan komunikasi dua arah antara psikolog dengan klien.
Dalam konsultasi, klien dapat bercerita dengan psikolog dengan terbuka, hal ini dapat memudahkan psikolog dalam memberikan kesimpulan yang tepat pada permasalahan yang dialami oleh klien.
Baca Juga: 5 Alasan Komunikasi Asertif Penting Dalam Kehidupan Rumah Tangga
4. Perhatikan Gestur Psikolog Â
Tidak hanya psikolog yang memperhatikan gestur tubuh kamu. Tapi, kamu juga bisa memperhatikan gestur tubuh psikolog yang ada di hadapanmu. Kamu juga bisa melihat bagaimana psikolog mendengarkan cerita kamu, dapat membangun koneksi atau tidak, apakah psikolog yang kamu jumpai komunikatif dan asertif atau tidak, apakah terdapat eye contact atau tidak.
Dengan memperhatikan gesture tubuh seseorang, secara tak langsung itu adalah bagian dari bahasa tubuh untuk berkomunikasi secara non-verbal. Dengan memperhatikan gesture tubuh psikolog, kamu juga bisa menyimpulkannya sendiri. Bilamana hal ini dapat terpenuhi, maka kamu akan merasa cocok dengan psikolog yang membantu kamu.
5. Tanggapan psikolog mengenai masalah kamuÂ
Psikolog tidak memecahkan masalah kamu melainkan hanya memberikan saran dan solusi yang sekiranya tepat untuk dilakukan sebagai proses dari sesi konsultasi yang kamu lakukan. Yang dapat menyelesaikan masalah kamu adalah diri kamu sendiri. Jadi, psikolog memberikan beberapa saran yang sekiranya cocok untuk kamu lakukan, tetapi yang memutuskan untuk melakukannya atau tidak ialah klien itu sendiri yang melakukan sesi konsultasi tersebut dengan psikolog.
Itulah 5 tips dalam memilih psikolog yang cocok dan tepat. Jadi, sesuaikan dengan kondisi kamu ya!
Baca Juga: 5 Fakta yang Harus Kamu Tahu Sebelum Terjun ke Dunia Psikologi!