Setiap tahunnya, pada saat peringatan hari kemerdekaan RI tanggal 17 agustus, lazim dilakukan berbagai macam perlombaan. Meski Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945, namun perlombaan pada tanggal 17 Agustus baru dimulai pertama kali pada tahun 1950.
Masa pada tahun 1945-1950 merupakan masa di mana bangsa Indonesia masih berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Pada tahun 1950, merupakan tahun di mana situasi sudah mulai stabil dan intensitas pertempuran mulai menurun.
Perlombaan pada tanggal 17 agustus 1950, merupakan wadah hiburan bagi para pejuang dan rakyat Indonesia setelah melewati masa-masa suram setelah kemerdekaan Republik Indonesia.
Berbagai macam perlombaan mulai diadakan pada tahun itu. Yuk, disimak lomba hari kemerdekaan Indonesia apa saja yang menjadi legenda, beserta sejarah dan filosofinya!
1. Lomba makan kerupuk
Lomba makan kerupuk menjadi lomba yang selalu ada dalam setiap perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Ada makna yang dalam dari lomba tersebut. Di masa perjuangan, masyarakat Indonesia makan apa adanya, salah satunya makan dengan kerupuk.
Masyarakat Indonesia sudah mengenal kerupuk sejak lama. Dilansir laman Indonesiabaik.id, nama kerupuk sudah disebutkan dalam naskah Jawa kuno sebelum abad ke-10 Masehi. Kerupuk adalah makanan pelengkap andalan masyarakat Indonesia, khususnya pada era 1930-an sampai 1950-an, bahkan hingga saat ini.
Pada era tahun 1940-1950an, krisis ekonomi tengah menghantui masyarakat Indonesia. Harga kebutuhan melonjak tinggi, dan tak bisa terjangkau oleh kelompok masyarakat menengah ke bawah. Kerupuk sebagai lauk nasi, merupakan solusi pangan yang biasa dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Nah, pada tahun 1950, ketika kondisi masyarakat masih paceklik, perlombaan yang paling mungkin dilaksanakan adalah makan kerupuk. Karena saat itu kerupuk banyak ditemui dan murah.
Filosofi lomba makan kerupuk adalah mendidik bagaimana masyarakat Indonesia dapat makan dan bertahan hidup pada masa sulit. Masyarakat tidak perlu makan mewah dan mahal, yang penting kenyang dan bahagia.
Baca Juga:
2. Lomba balap karung
Lomba balap karung juga merupakan salah satu lomba hari kemerdekaan Indonesia yang sudah ada sejak dahulu. Saat berupaya mempertahankan kemerdekaan, mayoritas masyarakat Indonesia hanya menggunakan pakaian sederhana.
Lomba balap karung sebenarnya berasal dari zaman penjajahan Belanda. Awalnya, balap karung adalah permainan yang dibawa oleh misionaris Belanda ke sekolah-sekolah dan instansi bentukan Belanda.
Karena menarik dan mudah ditiru, akhirnya masyarakat Indonesia mengadakan perlombaan balap karung sendiri. Kegiatan ini pun berlanjut hingga Indonesia berhasil merampas dan mempertahankan kemerdekaan.
Filosofi lomba balap karung adalah melatih kerja keras, kegigihan, dan sportivitas. Selain di Indonesia dan Belanda, lomba balap karung juga kerap digelar di negara lain seperti Spanyol atau India. Bedanya, lomba balap karung ini diadakan ketika musim panas tiba.
3. Lomba tarik tambang
Tarik tambang merupakan salah satu lomba hari kemerdekaan Indonesia yang membutuhkan dua tim yang saling berhadapan, sambil memegang dan menarik tali tambang. Kedua tim akan saling tarik menarik atau adu kekuatan, untuk melewati batas garis yang telah ditentukan.
Tarik tambang sudah dikenal oleh masyarakat dunia sejak lama. Tarik tambang bahkan menjadi salah satu cabang olahraga pada olimpiade kuno di Yunani.
Di Indonesia, tarik tambang sudah menjadi olahraga hiburan sejak zaman penjajahan Belanda. Saat masa penjajahan, pekerja Indonesia tidak memiliki hiburan. Mereka sudah terbiasa untuk kerja berat dan dipaksa, salah satunya menggunakan tali tambang ketika menarik suatu benda seperti batu, pasir, dan benda-benda berat lainnya.
Nah, sebagai hiburan mereka menggunakan tambang untuk adu kekuatan dengan sesama pekerja.
Filosofi dan makna dari lomba tarik tambang adalah bekerja keras, bergotong royong dan seirama untuk mengalahkan lawan. Makna lainnya adalah untuk memperoleh suatu kemenangan, diperlukan persatuan dan kerjasama tim yang padu.
Baca Juga:
4. Lomba panjat pinang
Panjat pinang adalah perlombaan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Perlombaan ini dulunya dikenal sebagai de Klimmast, yang memiliki arti ‘memanjat tiang’.
Tidak hanya itu, masyarakat Belanda juga mengadakan lomba ini saat mereka memiliki acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan lain sebagainya. Panjat pinang biasa diadakan setiap 31 Agustus untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina.
Dulu para penjajah memasang batang pohon pinang yang telah dilumuri minyak atau oli di sebuah tanah lapang. Pada masa itu hadiah yang diperebutkan adalah bahan pokok seperti beras, roti, gula, tepung, dan pakaian. Barang-barang tersebut merupakan barang mewah bagi masyarakat Indonesia yang hidup serba kekurangan.
Sementara masyarakat pribumi bersusah payah memanjat dan meraih hadiah, orang-orang Belanda hanya menonton dari bawah. Mereka menganggap hal ini sebagai lelucon dan menertawakan ketika ada orang pribumi yang terjatuh.
Filosofi dan makna yang bisa diambil dari lomba panjat pinang yaitu kerja sama, semangat, dan pantang menyerah untuk meraih sesuatu. Tanpa peduli dengan hinaan atau ejekan dari orang lain, fokus untuk meraih target.
Berbagai lomba hari kemerdekaan Indonesia yang menjadi legenda pada saat peringatan hari kemerdekaan, memang mengingatkan bangsa Indonesia pada kenangan kelam zaman penjajahan Belanda.
Tidak hanya sekedar permainan, berbagai lomba tersebut merupakan cerminan dari nilai-nilai Indonesia yang selalu berusaha untuk melestarikan kebersamaan, perjuangan, dan kerjasama. Berbagai lomba hari kemerdekaan Indonesia, juga menjadi simbol untuk mengenang jasa pahlawan-pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Sering Berganti, Inilah 5 Dampak Perubahan Kurikulum di Indonesia
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.