Review Film The Accountant 2, Ketika Seorang Akuntan Menjadi Mesin Pembunuh
Film The Accountant 2 merupakan sekuel dari film The Accountant yang rilis 2016. Film aksi thriller asal Amerika Serikat yang sudah tayang di bioskop pada Kamis, 25 April 2025 ini disutradarai kembali oleh Gavin O’Connor, bersama penulis naskah Bill Dubuque, serta produser Lynette Howell Taylor dan Mark Williams.
Pada sekual sebelumnya, penonton untuk pertama kalinya dikenalkan dengan Christian Wolff. The Accountant 2 masih melanjutkan kisah Christian Wolff, seorang akuntan jenius yang juga ahli dalam menyelesaikan persoalan kompleks, baik di atas kertas maupun di lapangan.
Film The Accountant 2 menghadirkan sejumlah aktor terkenal, seperti:
- Ben Affleck sebagai Christian Wolff, seorang akuntan jenius dengan kemampuan bela diri
- Jon Bernthal sebagai Brax, saudara Christian yang memiliki kemampuan bersenjata mematikan.
- Cynthia Addai-Robinson sebagai Marybeth Medina, Wakil Direktur Departemen Keuangan FinCEN.
- J.K. Simmons sebagai Raymond King, Direktur Departemen Keuangan FinCEN.
- Daniella Pineda dan Robert Morgan juga turut berperan dalam film ini.
Baca Juga:
Sinopsis Film The Accountant 2
Christian Wolff dikenal sebagai akuntan yang jenius. Ia memiliki kemampuan analisis tingkat tinggi ketika memecahkan masalah yang rumit. Tapi, Wolff bukan sembarang akuntan. Dia juga memiliki keahlian militer karena didikan keras ayahnya saat kecil.
Suatu hari, kenalan lama Wolff, Ray King dibunuh ketika sedang berusaha mencari seorang anak hilang. Sebelum mati, Ray King meninggalkan pesan agar mencari ‘sang akuntan’ alias Wolff. Pesan itu dijalankan oleh rekan Ray King, Marybeth Medina. Sang akuntan pun akhirnya menampakkan dirinya.
Wolff sadar bahwa tugasnya saat ini tak mudah. Ia pun menghubungi saudara yang lama tak dihubungi, Braxton untuk meminta bantuan. Mereka pun berusaha mengungkap jaringan konspirasi kejahatan perdagangan manusia. Namun, musuh-musuh mereka adalah para pembunuh yang kejam.
Review The Accountant 2
The Accountant 2 tampil sebagai sekuel yang lebih baik dari film pertamanya. Semua unsur mengalami pengembangan yang cukup signifikan. Dari cerita, akting, musik hingga porsi komedi.
The Accountant 2 juga hadir dengan kedalaman cerita yang rumit. Christian Wolff benar-benar dipaksa untuk mengerahkan seluruh potensinya untuk mengungkap tabir misteri kejahatan ini.
Jika dalam film pertama, ia mencari celah penggelapan uang, maka di sekuel ini, Wolff mencoba menganalisis kasus-kasus pembunuhan, laporan perusahaan dan foto-foto yang ada.
Selain itu, porsi komedi The Accountant 2 juga lebih kental. Beberapa scene menawarkan punchline yang benar-benar mengocok perut penonton. Belum lagi kelucuan-kelucuan yang muncul dari chemistry adik-kakak, Wolff dan Braxton.
Sepanjang film, chemistry keduanya menghidupkan suasana yang campur aduk. Dari awalnya penuh tawa, sedikit drama haru, ketawa lagi, haru lagi dan ketawa lagi. Semuanya mengisi layar saat jeda dari cerita utamanya.
Ben Affleck juga tampaknya tetap konsisten dalam memerankan sosok Wolff yang kikuk karena autisme. Kekikukan Wolff bahkan makin tampak. Jika dalam film pertama, kekikukan bersinggungan dengan masa kecil sang akuntan, kali ini kikuk itu hadir sebagai nuansa komedi yang pas.
Baca Juga:
Sedangkan untuk intensitas action-nya, The Accountant 2 tetap tampil gemilang sebagai high octane movie. Adu tembak antar sniper handal di film ini benar-benar menegangkan.
Namun, Film The Accountant 2 terlihat punya kelemahan. Antara lain terkait ceritanya. Benang merah yang dirangkai untuk menghubungan satu scene dengan scene lainnya agak terkesan meleset. Ada kesan cerita yang sedikit dipaksakan.
Walaupun begitu, jelas saja, The Accountant 2 wajib untuk ditonton. The Accountant 2 bukan sekadar film action dar der dor yang seru. Ceritanya dirangkai dengan rapi. Lengkap dengan porsi komedi yang pas!
Baca Juga: Ulas Film Zom 100: Bucket List of The Dead Live Action, Aksi Kocak Teror Zombie dan Budak Korporat
