
Bercocok tanam adalah salah satu cara efektif untuk menghilangkan stres. Selain itu jika kamu bercocok tanam buah dan sayur misalnya, pengeluaran untuk belanja bahan makanan bisa lebih hemat.
Siapa bilang berkebun hanya bisa dilakukan di lahan yang luas? Lahan yang terbatas adalah alasan utama kebanyakan warga perkotaan sulit bercocok tanam. Tapi sebetulnya hal itu bisa disiasati.
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan guna memungkinkan kamu bercocok tanam di rumah walau sudah tak tersedia lahan dengan tanah gembur sekalipun. Berikut cara-caranya!
1. Tabulampot
Tabulampot adalah menanam buah di dalam pot. Dengan cara ini, masyarakat perkotaan yang tinggal di pemukiman padat dengan lahan terbatas bisa merasakan manisnya mengonsumsi buah hasil tanam sendiri. Sudah banyak pula warga perkotaan yang mempraktikan dan menikmati hasil dari tabulampot.
Kamu dapat menggunakan pot, drum bekas atau bahkan polybag untuk menamam beragam jenis buah, seperti manggar, jeruk, dan rambutan. Media tanamnya bisa menggunakan tanah, kompos, dan sekam yang dicampur dengan komposisi 1:1:1.
Pastikan memilih bibit unggul untuk tabulampot. Perawatannya juga perlu dilakukan secara rutin, mulai dari menyiram, memberi pupuk, hingga memotong daun dan ranting agar tidak memakan banyak tempat. Saat dipanen, buah hasil tabulampot juga disarankan digunting bukannya dipetik.
Baca Juga:
2. Hidroponik
Sesuai namanya, hidroponik menggunakan air sebagai media tanam. Tapi air yang digunakan diberi unsur hara untuk menggantikan nutrisi dari tanah agar tanaman dapat tumbuh maksimal. Jenis tanaman yang paling sering ditanam secara hidroponik adalah sayuran, terutama sawi, cabai, selada, tomat, dan bayam.
Dalam praktiknya, kamu bisa mencoba metode hidroponik sederhana menggunakan botol air mineral bekas yang berukuran besar. Potong botol menjadi 2 bagian, lalu lubangi bagian tutup botol untuk dipasangi sumbu. Setelah itu, bagian atas botol yang sudah bersumbu ditempatkan ke bagian bawah botol yang telah diberi air dengan posisi terbalik.
Selain air, bercocok tanam secara hidroponik juga memerlukan media tanam lain supaya akar dan batang tanaman tak mudah tumbang. Media tanam tersebut antara lain arang sekam, spons, sabut kelapa, pasir, dan rockwool.
3. Aeroponik
Aeroponik adalah cara bercocok tanam dengan memanfaatkan udara. Agar tanaman tumbuh dengan baik, larutan hara disemprotkan langsung pada akar tanaman menggunakan irigasi sprinkler. Sudah banyak orang yang menggunakan metode aeroponik untuk menanam sayuran di rumah. Tanaman yang ditanam secara aeroponik juga berkualitas baik tak kalah dengan tanaman yang ditanam dengan metode lain.
Praktek aeroponik di rumah juga tak begitu kompleks. Kamu bisa memanfaatkan styrofoam. Buat lubang tanam dengan jarak 15 cm. Setelah itu, tempatkan bibit yang telah disemai pada busa atau rockwool, kemudian tancapkan pada lubang tanam styrofoam.
Baca Juga:
4. Vertikultur
Vertikultur bisa dipraktikan di rumah yang tak memiliki tanah sisa sekalipun. Vertikultur yang berasal dari kata vertikal. Jika didefinisikan, vertikultur merujuk metode budidaya tanaman dengan memanfaatkan bidang vertikal, semisal dinding. Kamu bisa menggunakan dinding rumah untuk tempat bercocok tanam mulai dari sayuran, tanaman obat, hingga tanaman hias berukuran kecil.
Media tanam untuk vertikultural dapat memanfaatkan tanah yang dicampur dengan sekam dan kompos. Kamu dapat menggunakan pot kecil, bambu, atau pipa paralon (PVC), kaleng, jerigen, dan botol bekas sebagai wadah tanam. Setelah itu, wadah tanam tersebut ditempatkan atau digantung di dinding dengan penyusunan secara vertikal.
Jadi, cara bercocok tanam mana yang tertarik untuk dicoba lebih dulu?
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Bunga Bangkai, Si Cantik Yang Berbau Busuk!