Menggali Filosofi dalam Lomba 17 Agustus, Semua adalah Pemenang!

Bulan Agustus merupakan bulan yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak. Bulan ini merupakan bulan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Tepatnya tanggal 17 Agustus 1945. Sejak itulah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari cengkeraman penjajah.
Tidak berlebihan bila segenap warga negara Indonesia mengistimewakan bulan Agustus ini. Menyambut bulan Agustus, berarti menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Berbagai kegiatan digelar, mulai dari tingkat RT hingga tingkat nasional.
Salah satu kegiatan yang hampir selalu ada dalam kegiatan tujuh belasan adalah berbagai lomba 17 Agustus yang dapat diikuti semua warga. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk memeriahkan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia tersebut.
Meski terlihat sederhana, lomba 17 Agustus tersebut ternyata menyimpan filosofi yang sungguh bermakna, berikut penjelasannya.
1. lomba panjat pinang
Lomba panjat pinang merupakan lomba yang selalu ditunggu dalam perayaan 17-an. Cara bermain dalam lomba ini adalah dengan memanjat pohon pinang yang telah dilumuri oli untuk meraih hadiah-hadiah yang digantungkan di atas pinang. Hanya yang berhasil naik sampai ke puncak yang dapat meraih hadiahnya. Bila dicermati, hampir tidak mungkin seseorang dapat sendirian sampai ke puncak. Untuk itu, peserta lomba akhirnya sepakat untuk bahu-membahu dan hadiahnya nanti dibagi.
Filosofi lomba panjat pinang ini adalah setiap orang harus bahu-membahu, berbagi posisi dan upaya, serta menciptakan kerjasama yang kokoh untuk meraih sasaran dan tujuan.
Baca Juga:
2. Lomba bakiak
Lomba bakiak di sini adalah bakiak beregu. Biasanya satu bakiak panjang untuk tiga orang. Cara bermainnya adalah berlomba adu cepat dengan tiap-tiap kelompok terdiri dari tiga orang yang berada dalam satu bakiak dan berjalan secepat mungkin untuk mencapai finish. Meski sederhana lomba ini tidaklah mudah. Bila salah langkah bisa terjatuh.
Filosofi dari lomba bakiak ini adalah dalam satu kelompok semua anggotanya harus bisa menyamakan visi, menyatukan langkah, cekatan dalam bertindak, serta maju bersama untuk merebut prestasi.
3. Lomba balap kelereng di atas sendok
Lomba ini paling digemari anak-anak. Cara bermainnya adalah berlomba jalan cepat untuk mencapai finish dengan menggigit sendok yang di atasnya berisi sebutir kelereng. Bila kelereng jatuh berarti kalah. Bentuk kelereng yang bulat dan licin tentu membuat setiap peserta lomba ini harus berhati-hati saat berjalan.
Filosofi dari lomba balap kelereng ini adalah seseorang harus senantiasa berhati-hati dalam menjaga kecepatan dan tetap fokus pada misi yang diemban. Sebab keduanya merupakan kunci sukses dalam perjalanan mencapai keberhasilan.
4. Lomba makan kerupuk
Permainan dalam lomba ini dilakukan dengan cara kerupuk terikat pada seutas tali, dan digantung yang tingginya di atas mulut peserta lomba. Aturan main, kedua tangan tidak boleh memegang tali/kerupuk, untuk itu kedua tangan disembunyikan di belakang badan. Hebohnya, tali gantungan kerap berayun akibat tarikan dari peserta lain. Peserta yang paling cepat menghabiskan kerupuk, adalah yang menang.
Filosofi dari lomba makan kerupuk adalah untuk meraih prestasi dalam keterbatasan situasi dan kondisi yang dihadapi, setiap orang harus tetap menjaga sportivitas dan integritas (kejujuran)
5. Lomba memasukkan paku ke dalam botol
Permainan dalam lomba ini dilakukan dengan cara mengikat paku dengan seutas tali yang digantungkan di belakang badan peserta lomba. Paku yang terayun-ayun di ujung tali tersebut harus dimasukkan ke dalam botol yang terletak di bawah badan peserta. Peserta yang paling cepat berhasil memasukkan pakunya, dialah yang menang.
Filosofi dari lomba ini adalah bahwa dalam meraih prestasi diperlukan perpaduan antara potensi yang dimiliki dengan keterampilan memanfaatkan peluang.
6. Lomba tarik tambang
Tarik tambang merupakan salah satu lomba hari kemerdekaan Indonesia yang membutuhkan dua tim yang saling berhadapan, sambil memegang dan menarik tali tambang. Kedua tim akan saling tarik menarik atau adu kekuatan, untuk melewati batas garis yang telah ditentukan.
Tarik tambang sudah dikenal oleh masyarakat dunia sejak lama. Tarik tambang bahkan menjadi salah satu cabang olahraga pada olimpiade kuno di Yunani.
Di Indonesia, tarik tambang sudah menjadi olahraga hiburan sejak zaman penjajahan Belanda. Saat masa penjajahan, pekerja Indonesia tidak memiliki hiburan. Mereka sudah terbiasa untuk kerja berat dan dipaksa, salah satunya menggunakan tali tambang ketika menarik suatu benda seperti batu, pasir, dan benda-benda berat lainnya. Nah, sebagai hiburan mereka menggunakan tambang untuk adu kekuatan dengan sesama pekerja.
Filosofi dari lomba tarik tambang adalah bekerja keras, bergotong royong dan seirama untuk mengalahkan lawan. Makna lainnya adalah untuk memperoleh suatu kemenangan, diperlukan persatuan dan kerjasama tim yang padu.
Baca Juga:
7. Lomba balap karung
Lomba balap karung juga merupakan salah satu lomba hari kemerdekaan Indonesia yang sudah ada sejak dahulu. Saat berupaya mempertahankan kemerdekaan, mayoritas masyarakat Indonesia hanya menggunakan pakaian sederhana.
Lomba balap karung sebenarnya berasal dari zaman penjajahan Belanda. Awalnya, balap karung adalah permainan yang dibawa oleh misionaris Belanda ke sekolah-sekolah dan instansi bentukan Belanda.
Karena menarik dan mudah ditiru, akhirnya masyarakat Indonesia mengadakan perlombaan balap karung sendiri. Kegiatan ini pun berlanjut hingga Indonesia berhasil merampas dan mempertahankan kemerdekaan.
Filosofi dari lomba balap karung adalah melatih kerja keras, kegigihan, dan sportivitas. Selain di Indonesia dan Belanda, lomba balap karung juga kerap digelar di negara lain seperti Spanyol atau India. Bedanya, lomba balap karung ini diadakan ketika musim panas tiba.
Demikianlah filosofi yang bisa digali dari beberapa lomba 17 Agustus yang sering kita lihat di lingkungan kita. Bila diperhatikan, filosofi-filosofi tersebut sepertinya bisa juga diterapkan dalam bidang kehidupan lain, artinya tidak sekadar bagi lomba-lomba di atas. Dirgahayu Republik Indonesia!…
Baca Juga: 7 Ide Lomba di HUT RI Ke-78 Tahun 2023


















