LIngkungan

Kiamat Kecil di Nusantara, 8 Bencana Alam Terdahsyat di Indonesia Pada Abad 20

Indonesia, sebagai negara yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) dan diapit oleh pertemuan tiga lempeng tektonik utama (Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik), adalah wilayah yang sangat rentan terhadap bencana alam seperti gunung berapi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Beberapa bencana alam yang terjadi bahkan cukup besar untuk sampai terasa atau disoroti oleh negara-negara lain.

Sejarah mencatat bahwa beberapa bencana alam pernah terjadi di abad ke-20 di Indonesia. Selain karena faktor di atas, keserakahan umat manusia dalam mengekploitasi alam juga menjadi penyebab untama timbulnya bencana. Berikut beberapa bencana alam terdahsyat di Indonesia pada abad ke-20.

1. Letusan Gunung Kelud 1919 dan 2014

Pada tahun 2014, Gunung Kelud di Jawa Timur meletus setelah sebelumnya naik status menjadi waspada. Letusan tersebut dianggap menjadi yang terbesar setelah peristiwa pada tahun 1919. Gunung Kelud memuntahkan letusan berupa aliran magma, menyebabkan hujan kerikil di beberapa wilayah Jawa Timur, bahkan gerungannya terdengar sampai Purbalingga.

Hujan abu juga membuat menutup sebagian besar Pulau Jawa dan menghentikan segala aktivitas masyarakat. Korban tewas akibat letusan tersebut mencapai 4 orang, berdasarkan laporan BNPB. Namun, sejak abad ke-15, Gunung Kelud setidaknya telah memakan lebih dari 15.000 jiwa. Termasuk letusan di tahun 1919 yang merenggut nyawa 5.160 jiwa. Dampak dari meletusnya Gunung Kelud pada 2014 lalu itu menyita perhatian dunia. Sejumlah media massa internasional yang menyampaikan berita tersebut terdiri dari Associated Press America, Reuters (Inggris), ABC News (Australia), dan Xinhua (China).

Baca Juga:

2. Tsunami Ende, Flores-Nusa Tenggara Timur tahun 1992

Indonesia pernah menghadapi bencana Tsunami besar sebelum terjadinya Tsunami Aceh. Tsunami besar pernah melanda indonesia pada tahun 1992 yang menyebabkan korban jiwa hingga 2100 orang. Tsunami tersebut terjadi akibat gempa bumi berkekuatan 7.8 Sr di lepas pantai utara bagian timur  Pulau Flores, Indonesia, jam 05:29 GMT kemudian disusul tsunami hanya dua menit setelah gempa pertama. Pusat gempa berada terletak sekitar 35 km barat laut Maumere, yang merupakan kota terbesar di pulau Flores.

3. Letusan Gunung Merapi Yogyakarta tahun 1930 dan 2010

Dikutip dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi telah meletus lebih dari 80 kali, dengan interval letusan 4 tahun sekali. Erupsi terbesarnya terjadi pada tahun 1930. Awan panas menuruni lereng 20 kilometer ke arah barat, memporak-porandakan 23 desa dan menewaskan 1.369 penduduk

Kemudian, pada bulan November 2010, Gunung Merapi kembali memuntahkan isinya. Erupsi tersebut merupakan Erupsi terbesar sejak tahun 1872 dari status aktif Gunung merapi. Luncuran awan panas mencapai yang 15 km ke daerah lereng Gunung Merapi.Letusan pada 5 November menewaskan lebih dari 300 korban jiwa. Selain itu, dampak kerusakan dari letusan ini cukup parah, ratusan ribu rumah mengalami kerusakan, tanaman dan hewan sampai mati Abu vulkanik sampai mencapai 50 km yang merusak rumah warga Magelang dan menunmbangkan tanaman warga.

4. Gempa Bumi Sumatera Barat 2009

Pada bulan September 2009, Indonesia dilanda Gempa bumi berkekuatan 7.6 Sr di sekitar 50 Km barat laut padang di lepas pantai Sumatera Barat, pada pukul 17:16:10 WIB. Akibat gempa ini, kerusakan cukup parah terjadi di Sumatera Barat dengan korban tewas mencapai 6.234 orang. Gempa ini menyebar di 3 kota dan 4 kabupaten di Sumatera Barat. korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.

5. Gempa Yogyakarta 2006

Pada tahun 2006 Gempa besar terjadi di Yogyakarta. Gempa Jogja ini menghancurkan ratusan ribu rumah, kurang lebih 5700 korban tewas, terutama anak-anak dan oarng tua usia lanjut 37.937.927 orang luka-luka. Proses evakusi dan pencarian korban tertimpa reruntuhan berlangsung berminggu-minggu yang dilakukan oleh petugas, TNI dan relawan dan bantuan masyarakat.

6. Tsunami Aceh 2004

Tsunami Aceh terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Tsunami yang dipicu oleh gempa berkekuatan 9.3 SR ini terjadi di kedalaman 30 km di bawah dasar laut dan berjarak 100 km dari pantai Barat Aceh. Gempa tersebut menyebabkan gelombang tsunami setinggi 9 meter yang kemudian menyapu wilayah Aceh.

Bencana ini menewaskan lebih dari 220 ribu jiwa di Indonesia. Peristiwa ini juga menjatuhkan korban pada wilayah di Semenanjung Malaysia, Thailand, India, Srilanka, dan pantai Timur Afrika.

Gempa dan Tsunami Aceh merupakan bencana alam paling dahsyat dengan jumlah korban jiwa terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

7. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)

Pada 28 September 2018, warga di wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala dan Kota Palu dikejutkan dengan guncangan gempa. Guncangan di Palu sebesar 7,4 SR, dengan kedalaman 10 km, sementara posisinya berada 27 meter arah timur laut Donggala. Lalu, lima menit kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami.

Namun, gelombang tsunami setinggi enam meter telanjur menyapu Kota Palu sebelum warga sempat melarikan diri ke daratan tinggi. Selain tsunami dan gempa, bencana likuifasi juga terjadi, membuat tanah melarut dan membawa apa pun yang berada di atasnya untuk mengalir. BBC menyebut bahwa jumlah korban tewas mencapai 2.045 orang. Sejumlah negara pun mengulurkan bantuan kepada Indonesia, di antaranya Inggris, Amerika, Australia, dan Selandia Baru memberikan total bantuan USD20,8 juta dalam bentuk uang maupun barang.

Baca Juga:

8. Banjir bandang di Sumatera 2025

Pada tanggal 25-30 November 2025, tiga provinsi di Sumatera yaitu Aceh (Aceh Tamiang dan Aceh Utara), Sumatera Utara (Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan), dan Sumatera Barat (Kabupaten Agam dan Kota Padang) terdampak banjir bandang dan tanah longsor.

Penyebab banjir ini diduga kuat karena tiga faktor; pertama, terbentuknya bibit siklon tropis di Selat Malaka, kedua, curah hujan yang sangat tinggi, dan ketiga,  deforestasi yang dijalankan secara masif sejak beberapa tahun ke belakang.

Hingga 7 Desember 2025, tercatat korban meninggal sudah menyentuh angka 916 jiwa, ratusan orang masih hilang, dan ribuan orang lainnya mengungsi.

Itulah beberapa bencana alam terdahsyat di Indonesia yang terjadi pada tahun 1900 hingga 2025. Semoga kita semakin mengerti, pentingnya pelestarian alam untuk manusia.

Baca Juga: Memahami 4 Level Peringatan Dini Tsunami yang Wajib Diketahui Oleh Seluruh Lapisan Masyarakat

Sigit Setiawan

Life is Beautiful

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button