Pendidikan

Ingin Menjadi Pengajar? Ini 7 Tips Microteaching Agar Sukses Seleksi

Menjadi pendidik seperti guru, dosen atau tentor masih menjadi tujuan profesi bagi beberapa orang. Kenapa demikian? karena pendidikan merupakan suatu hal yang penting. Apalagi salah satu tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan Indonesia yang termuan dalam pembukaan UUD 1945.

Selain itu, profesi ini juga tidak mengharuskan seseorang memiliki latar belakang sarjana pendidikan. Mereka yang tidak memiliki latar belakang ilmu pendidikan juga dapat menjadi tenaga pendidik jika tetap ingin belajar dan berkembang.

Menjadi pendidik tentu saja harus mengalami beberapa tahapan seleksi. Salah satu seleksi bagi yang ingin terjun sebagai pendidik adalah microteaching. Microteaching sendiri merupakan simulasi kegiatan mengajar yang dilakukan dalam waktu singkat, biasanya 10-15 menit saja. Microteaching ini merupakan salah satu pertimbangan apakah seseorang layak menjadi pengajar atau tidak.

Oleh karena itu, tahapan ini merupakan sangat penting dalam seleksi penerimaan pengajar. Mungkin bagi yang memiliki latar belakang sarjana pendidikan akan lebih memahami, namun lain halnya dengan yang tidak memiliki latar belakang tersebut.

Oleh karena itu, berikut merupakan beberapa tips yang dapat digunakan dalam melakukan microteaching yang dapat memudahkan kalian dalam melakukan seleksi sebagai pendidik.

1. Persiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangat perlu dipersiapkan karena menjadi alat acuan dalam melakukan pembelajaran. Dalam kata lain, RPP ini merupakan pedoman bagi kalian sekaligus bagi siswa.

Siswa akan lebih mudah memahami materi jika RPP kalian bagus. Oleh karena itu, buatlah RPP yang runtut, sistematis dan konsisten agar memudahkan siswa sekaligus kalian sebagai pengajar. Dengan RPP yang demikian siswa akan lebih bisa memahami materi yang akan disampaikan.

Baca Juga:

2. Perkenalan dan bonding kepada siswa

Perkenalan merupakan langkah yang penting dalam melakukan microteaching, karena ini merupakan salah satu penilaian bagaimana cara kalian dalam memulai sebuah kelas. Selain itu, perkenalan juga merupakan sarana untuk membangun kedekatan dengan siswa. Apabila sudah memiliki kedekatan maka kegiatan belajar mengajar akan lebih menyenangkan.

3. Kuasai kelas dan audiens

Menguasai kelas dan audiens juga merupakan hal yang penting. Pastikan bahwa kalian mampu menghandle seluruh kelas dan menjadi pusat perhatian bagi siswa. Tujuannya agar mereka dapat fokus dan bisa memahami apa yang kalian sampaikan dengan mudah.

Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melantangkan suara namun masih tetap terdengar ceria atau bersahabat. Dengan suara yang lantang menunjukkan kalian mampu menguasai kelas dan audiens. Kalian juga bisa berjalan-jalan di area kelas agar terkesan mampu menguasai kelas.

4. Recall ingatan siswa

Sebagai pengantar materi, penting bagi kalian untuk me-recall ingatan siswa terhadap materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Kalian harus mampu menjadi jembatan informasi bagi siswa, karena sebelumnya mereka sudah memiliki pengetahuan.

Tugas kalian adalah untuk menjadi penghubung dengan informasi baru. Selain memudahkan siswa memahami materi lanjutan, dengan me-recall ingatan dapat menunjukkan kesiapan mereka dalam belajar.

5. Interaksi dua arah

Pada beberapa kesempatan, jangan lupa tanyakan pemahaman mereka terhadap materi yang sudah diberikan. Jangan lupa berikan bagi mereka untuk bertanya dan berdiskusi. Hal tersebut bisa menjadi alat ukur mengenai pemahaman yang mereka dapatkan dan kesesuaian dengan informasi yang kalian berikan. Selain itu, ini dapat menjadi poin lebih bagi kalian, karena saat ini pembelajaran dua arah adalah hal yang sangat penting dalam pendidikan kita.

6. Kemampuan memberikan pemahaman

Ini merupakan suatu hal yang sedikit sulit dan tantangan bagi kalian. Kalian perlu memberikan pemahaman bagi siswa. Misalkan jika jawaban yang mereka berikan salah, kalian harus memberikan pemahaman yang baik. Jangan membuat mereka berpikir diri mereka yang salah. Jadi berikan pemahaman bahwa apa yang mereka pahami tersebut salah namun bukan diri mereka yang salah. Tujuannya adalah agar mereka tetap percaya diri dan mau terus belajar.

Baca Juga:

7. Beri kesempatan berdiskusi atau bertanya di akhir

Sebagai penutup, jangan lupa untuk kembali menanyakan pemahaman siswa. Berikan kesempatan pada mereka untuk berdiskusi atau bertanya mengenai hal-hal yang belum mereka pahami. Pastika mereka semua menerima haknya dalam belajar dengan kalian. Jangan lupa berikan feedback dan apresiasi positif di akhir agar mereka tetap termotivasi untuk belajar.

Demikian 7 tips microteaching yang dapat kalian lakukan ketika mengikuti seleksi menjadi pengajar. Semoga tips ini bermanfaat dan membawa kebaikan untuk kalian kedepannya.

Baca Juga: 7 Tips Menjadi Guru Kreatif dan Inovatif, Belajar di Kelas Jadi Menyenangkan!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Putri Indah Wati

Menulis untuk mengeluarkan semua yang ada dalam diri

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button