Membaca tulisan karya Ki Hajar Dewantara yang mengandaikan dirinya sebagai orang Belanda, saya ikut juga berandai-andai. Karena hidup ini penuh pengandaian. Andaikan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, hasilnya sesuai harapan. Aku pun sama dalam berandai-andai. Andai aku kaya raya. Andai aku jadi gubernur. Andai aku jadi presiden. Semua orang berhak berandai-andai.
Sama seperti RM Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara pada jaman kolonial dulu, tulisan beliau berjudul Als Ik Eend Nederlander Was (Andai Aku Seorang Belanda). Kali ini aku juga berandai-andai sama seperti Ki Hajar Dewantara. Andai aku presiden Jokowi, yang aku lakukan setelah purna tugas dari presiden.
1. Meninggalkan Istana Merdeka
Jelas. Hal pertama yang saya lakukan saat sudah tidak menjabat presiden adalah meninggalkan istana negara. Lho kok? Ya. Kan sudah tidak menjabat lagi sebagai presiden RI. Jadi, secara otomatis saya harus meninggalkan istana merdeka. Biarlah siapapun yang menjadi presiden negara ini yang tinggal di Istana Merdeka. Beres kan.
2. Kembali Ke Solo
Hal kedua setelah meninggalkan Istana Merdeka, saya akan kembali ke Solo. Sebab saya dan keluarga memang tinggal di Solo sejak dulu. Saya akan menghuni rumah yang dulu pernah saya tinggali sebelum menjabat gubernur DKI dan presiden RI. Saya akan merenovasi rumah tinggal saya tersebut dan bisa open house untuk tetangga saya.
Bisa bertemu dan berinteraksi dengan tetangga di sekitar rumah. Bisa bercengkerama dengan tetangga setiap pagi dan sore. Bisa salat berjamaah dengan tetangga di lingkungan rumah. Bisa bersosialisasi dengan seluruh lapisan masyarakat yang dulu pernah saya pimpin saat menjadi walikota Solo. Apalagi saat ini Solo dipimpin putra sulungku. Klop bisa membantu memikirkan kemajuan Solo yang dipimpin anakku.
3. Momong cucu
Kegiatan selanjutnya yaitu momong cucu. Ini saya lakukan sebagai hiburan dari kepenatan beraktivitas memimpin negara ini. Apalagi cucu-cucuku sedang lucu-lucunya. Bisa untuk hiburan di masa tua ini. Bisa saya ajak bermain di beberapa tempat hiburan dan bermain bagi anak-anak di daerah Solo dan sekitarnya.
Pokoknya menyenangkan cucu lah. Sekalian liburan dari kepenatan memikirkan negara ini. Apalagi memindah ibukota Indonesia ke Pulau Kalimantan belum selesai. Biarlah dipikirkan mereka yang nantinya menjadi penerus kepresidenan negeri ini.
Baca Juga:
4. Mendirikan lembaga pendidikan
Selanjutnya saya akan mendirikan lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Namun, setidaknya saya menyiapkan lahan dulu. Menyiapkan segala administrasi pendirian lembaga. Jika sudah saya lakukan, saya akan merekrut guru dan dosen sebagai tenaga pendidik. Tidak lupa saya merekrut tenaga administrasi yang kompeten dan akuntabel.
Kenapa saya melakukan ini? Sebab saya ingin mengabdi bukan sebagai politisi namun sebagai orang yang berguna di dunia pendidikan. Biar mereka yang tidak suka dengan saya, apalagi yang ngece saya bahwa ijazah saya palsu, gak bisa lagi lakukan itu. Syukur jika keluarga mereka ikut masuk di lembaga pendidikan yang saya dirikan.
Itu juga berarti saya menciptakan lapangan kerja baru bagi lulusan perguruan tinggi khususnya anak muda yang kreatif. Biar anak muda seperti Husein Ali Rafsanjani asal Pangandaran, Jawa Barat tersebut bisa berinovasi dan meningkatkan kreativitas dengan mengajar di lembaga pendidikan yang saya dirikan. Kreatif dan membuka lapangan pekerjaan. Biar lulusan keguruan tidak kebingungan mau jadi guru di mana kelak. Sebab masih menunggu marketplace tentang guru jadi betulan. Siip kan?
5. Mendirikan klub olahraga
Hal kelima yang saya lakukan adalah mendirikan klub olahraga. Jika di Solo sudah ada klub sepakbola yaitu Persis Solo, saya akan mendirikan klub bola voli saja. Bukan ikut-ikutan Pak SBY lho. Namun, setidak bisa memberikan tempat untuk mereka yang menyukai olahraga bola voli. Saya bikin saja klub putra atau putri dulu.
Saya akan merekrut putra atau putri terbaik di Solo dan sekitarnya untuk berkiprah di klub yang saya dirikan. Syukur bisa bermain di Proliga dan jadi juara. Bisa manggung di VNL kan bagus bagi olahraga bola voli di Indonesia. Intinya memajukan olahraga di daerah saya terlebih dulu.
Baca Juga:
6. Menjadi pandita
Hal keenam yang saya lakukan adalah menjadi pandita, artinya saya meninggalkan kehidupan yang mengejar hal duniawi seperti bekerja menghasilkan uang. Saya menjadi pandita maksudnya berusaha melaksanakan ibadah sebaik-baiknya dengan menjalankan perintah agama dan meninggalkan larangan-larangan agama.
Saya akan umrah bersama keluarga dari anak, menantu dan cucu-cucuku yang menggemaskan. Biar mereka tambah kedekatannya dengan Allah dan menjalankan kehidupan di dunia ini dengan amanah. Amiin.
7. Cuti dari aktivitas politik
Langkah selanjutnya ya cuti dari aktivitas politik. Biarlah mereka yang muda-muda yang beraktivitas politik memajukan wilayah dan negara ini. Sebab energi yang berlebih dari anak muda harus diimplementasikan sebaik-baiknya. Sama seperti hal keenam dengan menjadi pandita, saya akan mengawasi dan memberikan saran tentang politik agar bangsa ini tetap damai dan aman. Tidak ada perbedaan yang menimbulkan separatisme.
Demikian, hal yang saya lakukan setelah purnatugas presiden jika saya adalah Presiden Jokowi. Mungkin ada anggota jamaah Bekelsego yang berandai-andai seperti saya, silakan tulis dan berbagi pengandaian. Semoga bermanfaat.
Baca Juga:Â 5 Keteladanan B.J Habibie, Nomor 2 Wajib Ditiru Anak Muda Sekarang!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.