Pendidikanbiologi

11 Tokoh Biologi Paling Berpengaruh Dalam Sejarah, Beserta Temuan Revolusionernya

Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam. Mata pelajaran biologi di sekolah kita mempelajari mempelajari kehidupan di bumi, dari tingkat terkecil seperti sel, organisme, hingga populasi. Cakupannya luas, dari tanaman, hewan, manusia, sampai ekosistem.

Perkembangan ilmu biologi tidak terlepas dari peran para ilmuwan biologi atau biasa disebut biologist. Mereka sudah bekerja keras untuk menyumbangkan pemikiran, tenaga dan waktunya untuk sesuatu yang bisa kita manfaatkan saat ini.

Siapa saja tokoh biologi terkenal yang sudah menyumbangkan perannya untuk kehidupan manusia saat ini? Berikut beberapa tokoh biologi terkenal dan kontribusinya kepada umat manusia.

1. Antony van Leeuwenhoek 

Antonie Philips van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 – 30 Agustus 1723) adalah ilmuwan Belanda yang berasal dari Delft. Ia disebut sebagai “Bapak Biologi”, dan dianggap sebagai microbiolog pertama. Ia terlahir sebagai putra pembuat keranjang. Ia terkenal atas pengembangan mikroskop dan kontribusinya terhadap didirikannya mikrobiologi. Ia adalah orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan organisme bersel satu.

Baca Juga:

2. Carolus Linnaeus

Carolus Linnaeus atau Carl (von) Linné (23 Mei 1907 – meninggal di Uppsala, 10 Januari 1778 pada umur 70 tahun) adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi. Ia dikenal sebagai “bapak taksonomi modern” dan juga merupakan salah satu bapak ekologi modern.

Linnaeus ialah ahl botani yang paling dihormati pada masanya, dan ia juga terkenal dengan kemampuan bahasanya. Selain menjadi ahli botani, Linnaeus juga ahli dalam zoologi dan adalah seorang dokter.

Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult (sekarang termasuk wilayah administrasi Almhult), di bagian selatan Swedia. Ayahnya bernama Nils Ingemarsson Linnaeus dan ibunya bernama Christina Brodersonia.

Pada tahun 1735 pula, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan organisme/ makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan nama Binominal Nomenclature. Setiap nama organisme terdiri dari dua nama dalam bahasa latin, karena bahasa latin atau yunani merupakan bahasa yang banyak dipakai di sekolah-sekolah atau lembaga akademik pada saat itu.

3. Gregor Mendel

Gregor Johann Mendel (lahir di Hyncice (Heinzendorf bei Odrau), Kekaisaran Austria , 20 Juli 1822 – meninggal di Brno, Kekaisaran Austria-Hungaria , 6 Januari 1884 pada umur 61 tahun) disepakati sebagai Bapak Pendiri Genetika. Tinggal di Brno (Brunn), Austria, ia adalah seorang rahib Katolik yang juga mengajar di sekolah.

Rasa ingin tahunya yang tinggi menuntun dia melakukan pekerjaan persilangan dan pemurnian tanaman ercis. Melalui percobaannya ini ia menyimpulkan sejumlah aturan (hukum) mengenai pewarisan sifat yang dikenal dengan nama Hukum Pewarisan Mendel.

Baca Juga:

4. Louis Pasteur

Louis Pasteur (1822 – 1895) adalah ilmuwan biologi kelahiran Perancis. Sebagai ilmuwan, ia berhasil menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga beberapa waktu lamanya dengan proses pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi. Louis Pasteur memulai kariernya sebagai ahli fisika di sebuah sekolah lanjutan atas.

Pada usia 26 tahun ia sudah menjadi profesor di Universitas Strasbourg, kemudian ia pindah ke Universitas Lille dan di sana pada tahun 1856 ia melakukan penemuan yang berarti sangat besar bagi bidang kedokteran. Penemuan awalnya adalah pasteurisasi yaitu mematikan bakteri yang ada di susu dengan pemanasan.

Pasteur juga membuat obat untuk pencegah penyakit antraks dan suntikan melawan penyakit anjing gila rabies. Pada waktu itu orang yang digigit oleh anjing gila akan menderita penyakit yang disebut hidrofobia. Suntikan rabies Pasteur tidak hanya mencegah tetapi juga mengobati penyakit tersebut.

Pada hari ulang tahunnya yang ke 70 para dokter dan ilmuwan dari seluruh dunia berkunjung ke Paris untuk menghormatinya. Sejak tahun 1888 karya Pasteur dilanjutkan di Institut Pasteur di Paris. Kini institut itu mempunyai cabang di 60 negara. Makamnya terdapat di bawah Institut tersebut, jenazahnya dimasukkan ke dalam peti mati terbuat dari marmer dan granit.

5. Heinrich Anton de Bary

Heinrich Anton de Bary adalah ahli bedah sekaligus ahli botani, mikrobiologi, mikologi berbangsaan jerman. Ia terutama mempelajari sistematika dan fisiologi jamur.de Bary melakukan penelitian siklus hidup jamur dan dianggap sebagai bapak mikologi Modern. Ia membuktikan bahwa jamur patogenik (penyebab penyakit) buka di hasilkan dari sel/sekresi tumbuhan yang terserang. Ia juga melakukan serangkaian pengamatan bermacam-macam jamur penyebab penyakit pada tumbuhan.

Selain itu, de Bary juga mempelajari pembentukan lumut kerak yang merupakan gabungan dari jamur dan alga. Ia juga yang mencetuskan pertama kalinya kata ‘simbiosis’.

6. William Harvey

Selanjutnya adalah William Harvey, ilmuwan kelahiran Folkestone, Inggris. Ia dikenal sebagai dokter sekaligus ahli embriologi dan ahli fisiologi. William Harvey adalah ilmuwan pertama yang berani mempertanyakan kepercayaan tentang jantung dan peredarannya, dilansir American Heart Association.

Ia menunjukkan model sirkulasi darah yang benar, menjelaskan peran katup dan jantung, mekanisme pertukaran darah beroksigen, hingga proses tubuh memompa darah. Mengutip History-biography, pandangannya kontras dengan konsep ortodoks bahwa darah terus-menerus diproduksi di hati.

Di tahun 1628, William Harvey menerbitkan mahakaryanya yang berjudul De Moto Cordis atau Anatomical Studies on the Motion of the Heart and Blood in Animals sebagai judul dalam bahasa Inggris. Pengetahuannya bersumber dari pengamatannya terhadap hewan yang dibedah hidup-hidup (living dissections).

7. Jean-Baptiste Lamarck

Bergeser ke Jean Baptiste Lamarck, seorang ahli biologi, naturalis, dan akademisi yang dulunya adalah tentara. Awalnya, di tahun 1778 ia menerbitkan Flore Française, buku untuk membantu mengidentifikasi spesies yang berbeda berdasarkan karakteristik yang kontras.

Berkat karyanya, ia memperoleh gelar “Botanist to the King” dari Comte de Buffon pada tahun 1781. Selain itu, Lamarck adalah orang pertama yang menggunakan istilah invertebrata, yang merujuk pada hewan tanpa tulang belakang, melansir ThoughtCo.

Pemikiran lain yang ia lontarkan ialah adaptasi terjadi pada spesies untuk membantu mereka bertahan hidup lebih baik di habitatnya. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa perubahan fisik ini diwariskan ke generasi selanjutnya. Ini menjadi pijakan Charles Darwin dalam mencetuskan teori seleksi alam (natural selection).

8. Charles Darwin

Charles Darwin adalah naturalis Inggris yang populer berkat teori seleksi alam. Mengutip National Geographic, teori ini mengatakan bahwa individu dari suatu spesies lebih mungkin bertahan hidup di lingkungan mereka dan mewariskan sifat ke generasi berikutnya yang paling sesuai untuk lingkungan tertentu.

Kemudian, di tahun 1859, ia menerbitkan gagasannya tentang evolusi dan seleksi alam dalam On the Origin of Species, salah satu karyanya yang paling kontroversial. Dikatakan bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu dan berhasil meyakinkan banyak orang, walau tidak sedikit pula yang kontra.

Dalam bukunya yang berjudul The Descent of Man yang diterbitkan di tahun 1871, ia mengungkapkan bahwa manusia dan kera memiliki nenek moyang yang sama. Ia tidak mengatakan manusia berevolusi secara langsung dari kera, melainkan menegaskan bahwa kehidupan yang sederhana berevolusi menjadi lebih kompleks melalui berbagai mutasi genetik.

9. Rosalind Franklin

Apa kontribusi Rosalind Franklin? Ahli biologi asal Inggris ini menemukan struktur molekul asam deoksiribonukleat (DNA), konstituen kromosom yang fungsinya untuk mengkodekan informasi genetik, dikutip Britannica.

Pada Mei 1952, Franklin mengambil gambar yang disebut “Photograph 51” dan menangkap pola difraksi sinar-x DNA. Data ini sampai ke James Watson dan Francis Crick, yang juga mempelajari DNA di waktu yang bersamaan.Melansir New Scientist, data ini memberi mereka informasi untuk menentukan struktur heliks ganda DNA dan segera mempublikasikan makalah dalam jurnal Nature.

Sayangnya, mereka tidak meminta izin ke Franklin untuk menginterpretasikan datanya, sehingga aksinya disebut tidak etis.

10. Alfred Russel Wallace

Di buku sekolah, terdapat istilah garis Wallace, yaitu garis batas fauna yang membentang dari Samudera Hindia ke Laut Filipina. Garis batas ini membagi kelompok hewan Asia dan Australia.

Mengutip National Geographic, Wallace menghabiskan 8 tahun untuk mempelajari dan mengumpulkan spesimen biologi di Asia Tenggara. Dalam kurun waktu tersebut, ia telah mengumpulkan lebih dari 125.000 spesimen.

Studinya tentang distribusi geografis hewan mendukung teori evolusinya. Wallace mulai memahami bagaimana spesies berevolusi. Perubahan terjadi karena individu yang paling kuat bertahan, lalu mewariskan karakteristik menguntungkan pada keturunannya, dilansir Natural History Museum.

Baca Juga:

11. Gertrude B. Elion

Dan yang terakhir adalah ahli biokimia dan farmakologi AS, Gertrude. B. Elion. Biokimia sendiri merupakan studi tentang proses kimia yang berkaitan dengan organisme hidup. Ia terkenal berkat penemuan obat untuk leukemia dan herbal untuk mencegah penolakan transplantasi ginjal, dikutip Biology Discussion.

Pada saat itu, obat kemoterapi terlalu beracun dan menyebabkan muntah parah. Lalu, ia menguji lebih dari 100 senyawa purin dan akhirnya menemukan 6-mercaptopurine (6-MP). Jika 6-MP atau thioguanine digabung dengan obat lain, membuat leukemia lebih efektif diobati.

Berkat penemuannya, Elion memenangkan Hadiah Nobel untuk kedokteran di tahun 1988. Melansir Biography, secara keseluruhan, Elion dianugerahi dengan 23 gelar kehormatan dan mengembangkan 45 paten di bidang kedokteran.

Nah, itulah beberapa tokoh biologi yang paling terkenal beserta kontribusinya bagi dunia. Sungguh, jasa mereka luar biasa!

Baca Juga: 14 Tokoh Fisika Terkenal Beserta Penemuannya, Mampu Mengubah Dunia!

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button