LifeParenting

Anak Terdiagnosis Sebagai Autis? Ini 9 Hal Penting yang Perlu Orang Tua Ketahui dan Lakukan

Setiap orang tua pasti menginginkan memiliki anak yang sehat, cerdas, tumbuh dengan normal, dan juga menurut dengan orang tua. Namun apa jadinya jika anak yang kita miliki terdiagnosis sebagai anak yang autis.

Autis atau Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi, berkomunikasi, dan berperilaku. Autis bukan penyakit yang bisa disembuhkan, dan merupakan kondisi yang berlangsung seumur hidup, di mana otak individu autis bekerja secara berbeda dari orang lain

Memiliki anak yang autis memang membutuhkan perlakuan khusus, karena anak autis tidak bisa bergaul dengan teman sebayanya. Nah, berikut beberapa langkah orang tua yang harus dilakukan jika anak terdiagnosis sebagai anak yang autis.

1. Pelajarilah mengenai autisme secara mendalam

Cobalah pelajari mengenai autisme dari buku, seminar, dokter dan para orang tua lain yang lebih berpengalaman karena anaknya telah terdiagnosis lebih dahulu daripada anak anda. Banyak hal-hal positif yang bisa dipelajari.

Pelajarilah berbagai jenis terapi autisme, sambil tetap menjalani hidup yang serasi. Pelajarilah berbagai jenis terapi buat anak autis, sehingga anda tahu apa yang sedang dilakukan pada anak anda.

Cermatilah terapi yang mana yang cocok untuk anak anda, karena tidak semua terapi cocok untuk setiap anak. Janganlah jadikan terapi menguasai kehidupan anda. Juga jangan membebani anak anda dengan terapi yang berlebihan. Ada waktu untuk terapi, tapi juga ada waktu untuk bersantai dengan anak anda.

2. Hargai, cintai dan belajarlah dari anak anda

Anak anda mempunyai banyak kekurangan. Janganlah memaksanya untuk segera bisa mengatasinya. Misalnya kalau dia tidak mau memakai baju yang kasar karena kurang nyaman baginya, janganlah mencoba memaksanya.

Pastikanlah bahwa anak anda merasa bahwa anda menyayanginya. Tak usah merasa malu dengan kelainannya. Bila ada orang tua lain yang bertanya , katakanlah sejujurnya bahwa anak anda mempunyai gejala autisme. Autisme bukan sesuatu yang memalukan, bukan penyakit dan tidak menular.

3. Tetap sabar dan bersikap positif

Banyak anak yang mempunyai gejala-gejala autisme yang berat pada waktu kecil, ternyata bisa berkembang dengan sangat baik. Jadi tetaplah bersikap positif, karena semuanya ini merupakan proses yang panjang.

Belajarlah untuk menghargai dan menyayangi anak anda, betapapun aneh perilakunya. Hargailah dia sebagai insan yang memang mempunyai sifat berbeda dan janganlah menyoroti hal-hal yang negatifnya saja.

Jangan meremehkan kemampuan dan pengertiannya. Beberapa kasus autisme yang terlihat berat, setelah bisa berkomunikasi, misalnya dengan mengetik, ternyata mempunyai intelegensi yang tinggi. Bersabarlah, dan terimalah keadaan. Persiapkan diri anda untuk menjalani suatu perjalanan yang panjang. Suatu hal yang sangat baik mungkin menanti di ujung perjalanan anda.

4. Bantulah anak anda mengembangkan kemampuan dan minatnya

Bila minatnya mengumpulkan berbagai jenis serangga di kebun, kembangkanlah untuk menjadi seorang peneliti. Janganlah dipaksa untuk melakukan hal-hal yang lain. Bila berbakat musik, olah raga, menggambar atau komputer, arahkanlah ke arah itu.

5. Carilah terapis yang terbaik

Kadang2 terapis yang melakukan terapi pada anak anda tidak berhasil dan anak mengalami stress. Sebaiknya gantilah dengan terapis lain. Terapis yang baik untuk anak anda adalah yang berhasil mendorong kemajuan perkembangan anak anda.

6. Pikirkanlah untuk memperbaiki diet anak anda

Buatlah catatan makanan anak anda setiap hari dan catatlah juga perilakunya. Dalam satu -dua bulan anda akan mendapat pola makan mana yang membuat perilaku anak anda jadi lebih hiper, agresif dan marah-marah. Kemudian hilangkanlah makanan tersebut dari menunya.

Anak autistik mempunyai kecenderungan alergi yang banyak terhadap berbagai jenis makanan. Perhatikan juga pencernaannya dan jangan lupa melapor pada dokter anak anda.

Baca Juga:

7. Berilah waktu dan ruang untuk diri anda sendiri

Anda boleh bersedih karena “kehilangan” anak anda. Secara fisik dia ada, tapi anda telah kehilangan anak yang anda inginkan. Di tempatnya ada anak yang sama sekali berbeda.

Pada saat yang sama cobalah untuk mengenal dan mencintai anak yang baru ini. Berilah waktu dan ruang untuk anda sendiri. Pergilah berekreasi dengan teman-teman anda, lakukanlah hal-hal yang anda sukai dan anda akan lebih merasa kuat untuk menghadapi lagi anak anda yang sulit.

8. Cintai dan terimalah anak anda sebagaimana adanya

Hal inilah yang sangat penting. Perasaan bahwa anda menyayangi mereka dan menerima mereka sebagaimana adanya akan membantu memajukan mereka lebih dari segalanya .

Itulah beberapa langkah yang harus dilakukan orang tua jika anak terdiagnosis sebagai autis. Ingat, anak adalah titipan Allah yang harus dirawat dan disayang oleh setiap orang tua.

Baca Juga: 7 Dampak Negatif Penggunaan Gadget Yang Berlebihan Pada Anak Autis

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button