Pola asuh anak sewaktu kecil akan membawa dampak hingga anak dewasa. Ada baiknya kita sebagai orang tua mempersiapkan cara terbaik untuk mendidik anak.
Kita dapat mengenalkan budaya membaca pada anak sejak dini dan perilaku ini ternyata bisa berdampak positif untuk perkembangannya loh!
Lalu kapan waktu yang tepat untuk membacakan cerita pada anak?
Membacakan buku cerita pada anak bisa dimulai bahkan sejak anak berumur 0 tahun. Benar, 0 tahun! Di masa ini penglihatan dan pendengarannya masih dalam tahap berkembang. Membacakan cerita juga dapat menjadi salah satu bentuk stimulasi untuk perkembangannya.
Kegiatan membaca bersama si kecil dapat menjadi salah satu pilihan untuk orang tua untuk menghabiskan waktu bersama, terutama jika sudah lelah menemani si kecil bermain. Bermain saja rasanya energi si kecil nggak habis-habis. Ayah dan bunda bisa coba cara ini.
Ini dia manfaat membacakan buku cerita, maupun membaca cerita bersama anak. Simak terus ya!
1. Melatih Kemampuan Berbicara
Melatih anak untuk berbicara ternyata bisa dimulai bahkan sejak si kecil masih bayi. Selain mengajak si kecil berkomunikasi, ayah dan bunda bisa mencoba untuk membacakan buku cerita. Meski terlihat sepele, ternyata membacakan buku dapat mempengaruhi kemampuan bicara pada anak.
Anak adalah peniru ulung. Saat kita sedang berbicara atau membaca, perlahan si kecil juga akan menirukannya. Mulai dari sini, anak akan menjadi lebih terstimulasi untuk berbicara karena sering mendengar, baik itu karena komunikasi yang ayah dan bunda lakukan, juga karena seringnya mendengar cerita yang dibacakan untuknya.
2. Meningkatkan Bonding dengan Orang Tua
Membacakan cerita untuk anak bisa menjadi salah satu cara orang tua untuk membangun bonding bersama dengan si kecil. Setelah lelah melakukan aktivitas seharian, luangkan waktu untuk membaca buku cerita bersama anak sebelum mereka tidur.
Saat membaca sebelum tidur, si kecil akan mendekat dan melihat buku yang dibacakan untuknya. Ayah dan bunda bisa memilih buku yang memiliki gambar agar anak juga bisa sedikit banyak mengetahui situasi di dalam cerita yang dibacakan tersebut.
Anak juga akan cenderung mendekat. Ayah atau bunda bisa memeluknya sambil membacakan buku cerita agar si kecil merasa nyaman. Jika ini dilakukan setiap hari sebelum tidur, bonding antara anak dan orang tua akan menjadi lebih kuat.
3. Mengembangkan Daya Imajinasi Anak
Terdapat perbedaan pada anak yang sering dibacakan cerita dengan yang jarang. Saat dibacakan cerita, pikiran anak cenderung akan memproyeksikan kejadian di buku cerita. Hal ini dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
Mereka dapat lebih bebas berimajinasi karena mendengarkan situasi yang ada di dalam buku cerita. Berbeda jika si kecil lebih sering melihat secara langsung gambaran sebuah cerita seperti kartun di televisi. Saat menonton si kecil akan ‘didikte’ untuk melihat gambar yang sudah disajikan. Berbeda saat si kecil hanya mendengarnya.
Setelah membacakan buku, ayah atau bunda bisa memberikan pertanyaan sederhana seperti, “Siapa tokoh yang paling kamu sukai dari cerita ini?” atau “Menurutmu apa yang seharusnya dilakukan oleh Kura-Kura?”
Dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti itu, si kecil akan mengingat kembali kejadian di dalam buku cerita. Hal ini juga dapat membuat anak menjadi lebih kritis.
Baca Juga: Golden Age pada Anak, Ayah Bunda Wajib Tahu!
4. Memperkaya Kosakata Anak
Di dalam buku bacaan pasti akan banyak ditemukan kalimat dan kata-kata baru. Dengan ini, anak akan memiliki lebih banyak kosakata. Anak yang terbiasa mendengarkan banyak kosakata dapat membuat anak tersebut memiliki pengetahuan yang banyak pula untuk menyusun kalimat.
Saat anak sedang berbicara, mereka dapat berbicara dengan jelas sehingga orang dewasa dapat lebih mudah memahami apa maksud si kecil.
Salah seorang anggota Pusat Penelitian dan Kebijakan Anak Usia Dini di Ohio bernama Logan pernah berkata, “Anak yang mendengarkan lebih banyak kosakata akan lebih siap untuk melihat kata-kata itu digunakan ketika di sekolah”.
Pengetahuan kosakata yang dimiliki anak dan kebiasaan membacanya akan berpengaruh terhadap kemampuan menulisnya juga. Ini akan memudahkan anak untuk belajar lebih cepat dan lebih mudah.
5. Meningkatkan Konsentrasi dan Daya Fokus
Ternyata membaca buku juga bisa melatih konsentrasi dan meningkatkan daya fokus anak, lho! Saat mendengarkan sebuah cerita, anak akan tertarik sehingga membuatnya penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Ini dapat melatih konsentrasi dan daya fokusnya karena ia akan mengingat kejadian-kejadian di dalam cerita tersebut.
6. Menumbuhkan Minat Membaca
Dewasa ini, minat baca baik orang tua maupun anak sangat rendah. Sebagai generasi baru, ada baiknya jika si kecil diajarkan dan dibiasakan untuk membaca buku.
Membaca adalah salah satu cara yang bisa diperoleh untuk mendapatkan informasi. Dengan membaca, kita dapat memperkaya kosa kata, meningkatkan daya imajinasi, dan menambah pengetahuan tentang cara menyelesaikan masalah.
Pepatah lama mengatakan bahwa, “Buku adalah Jendela Ilmu”
Membaca buku juga dapat membuat pemikiran menjadi lebih luas dan dapat memunculkan ide-ide baru. Untuk itu, membaca dapat menjadi salah satu kebiasaan baik yang bisa dimulai sejak dini.
Untuk memaksimalkan manfaat-manfaat tersebut, ayah bunda bisa melakukan sedini mungkin. Karena untuk bisa mendapatkan manfaat itu membutuhkan proses yang panjang. Tentunya kita menginginkan si kecil dapat mengembangkan kemampuannya hingga nantinya belajar di bangku sekolah. Untuk mempersiapkannya, ayah dan bunda bisa memulai dengan membacakan buku cerita pada anak.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 6 Cara Mengubah Kegiatan Membaca Menjadi Menyenangkan
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.
0 Comments