LIngkungan

6 Hewan Paling Mematikan di Dunia, Nomor Dua Dapat Menyerang Dalam Hhitungan 0,015 Detik!

Anugerah yang diberikan oleh Sang Pencipta memang tidak pernah pandang bulu terhadap setiap makhluknya, termasuk sebuah kelebihan dalam diri beberapa hewan yang mampu menimbulkan efek kelumpuhan hingga kematian sebagai mekanisme pertahanannya melawan para predator.

Apa saja hewan-hewan paling mematikan di dunia tersebut? Ini dia pembahasan selengkapnya.

1. Ikan Buntal

Ikan buntal

Ketika ikan yang termasuk hewan omnivora ini menggembung bulat seperti bola, tidak salah kalau siapa pun akan menyimpulkannya sebagai salah satu makhluk laut yang paling menggemaskan.

Namun, perilaku membulatkan diri tiga kali lipat dari ukuran tubuh sehingga perut terisi oleh air atau udara ini ternyata merupakan salah satu keunggulan ikan buntal sebagai tameng dalam menghadapi berbagai ancaman seperti perdator laut atau manusia sekalipun.

Selain itu, ikan yang hidup di laut tropis dan subtropis ini termasuk salah satu jenis hewan mematikan karena memiliki kandungan racun pada kulitnya yang dikenal sebagai Tetrodotoxin (TXT).

Oleh karena itu, pengolahan daging ikan buntal memang harus dilakukan oleh juru masak profesional yang memiliki sertifikat resmi dengan pelatihan secara khusus. Karena jika tidak, racun TXT akan mengikat sel saraf korban sehingga menyebabkan kelumpuhan yang berakhir dengan kematian. Bahkan, sebuah fakta menyebutkan bahwa TXT pada ikan ini seratus kali lebih beracun daripada sianida dan mampu membunuh sampai tiga puluh orang tanpa ada penawarnya.

Baca Juga:

2. Ubur-ubur Kotak

Ubur-ubur kotak

Bisa dikatakan bahwa hewan laut berbentuk kubus dengan tentakel sepanjang tiga meter dan bertekstur kenyal seperti agar-agar ini merupakan spesies ubur-ubur paling mematikan di dunia.

Tentakel pada ubur-ubur yang mendiami perairan tropis dan subtropis di seluruh samudera ini mengandung racun nematosista yang sangat ganas sehingga mampu menyebabakan kematian dalam waktu 2-5 menit pada mangsanya dengan menyerang sistem saraf, jantung, dan kulit.

Jika terkena sengatan dari ubur-ubur yang bentuk mulutnya menyerupai lonceng dan gemar memakan ikan-ikan kecil ini ialah dengan cara menghilangkan tentakel yang masih tersisa secara hati-hati, lalu berikan penanganan medis sesegera mungkin.

Meskipun ubur-ubur kotak tampak seperti hewan dengan citra lembut dan tenang, tapi ternyata kemampuan pergerakannya lebih cepat dari ubur-ubur pada umumnya.

3. Ikan Batu

Ikan Batu

Penamaan ikan yang biasa ditemukan pada perairan tropis dan subtropis ini dikarenakan bentuk tubuh pipihnya berwarna cokelat atau keabu-abuan yang menyerupai batu atau terumbu karang.

Meskipun dipandang unik karena kemampuan kamuflasenya di balik batu atau terumbu karang, ikan batu terkenal dengan racunnya yang sangat berbahaya pada sirip dorsalnya sehingga mampu menyebabkan berbagai efek seperti pembengkakan, nekrosis jaringan, syok, kelumpuhan, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian.

Adapun sifat berburu yang dilakukan secara tiba-tiba dalam hitungan 0,015 detik membuat ikan ini sangat diwaspadai oleh siapa saja, baik hewan-hewan laut maupun manusia.

4. Katak Panah Beracun

Katak panah beracun

Kulit cerah dengan pola warna mencolok seperti biru, kuning, atau hijau bisa dibilang seperti sebuah kedok yang menutupi kengeriannya sebagai penyandang status salah satu hewan paling beracun di dunia.

Toksisitas pada kulit hewan yang hidup di sekitar Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Hawaii ini dinamakan batrachotoxin yang dapat memblokir sinyal saraf menuju otot sehingga menyebabkan kejang otot, kelumpuhan, dan bahkan kematian.

Keberadaan hewan berukuran kecil ini biasanya aktif ditemukan pada siang hari.

Selain itu, kandungan racun dari hewan yang mampu membunuh sepuluh orang dewasa sekaligus ini biasa dimanfaatkan oleh suku Indian untuk berburu dengan cara melumurinya pada bagian ujung panah.

5. Gurita Cincin Biru

Gurita Cincin Biru

Salah satu bagian dari keanekaragaman hayati bawah laut ini biasa hidup di antara celah-celah karang dengan memangsa berbagai jenis makanan seperti ikan-ikan kecil dan udang.

Gurita cincin biru memiliki tampilan yang unik dan mencolok berupa warna kekuningan dengan sentuhan sebaran pola cincin berwarna biru di sekitar tubuh kenyalnya.

Adapun dilihat dari sisi sifatnya yang mematikan, hewan ini memang dikenal mengandungi racun tetrodotoksin yang memiliki kekuatan seribu kali lebih berbahaya daripada sianida, sehingga mampu menimbulkan beragam gejala dalam sekali gigitan seperti kelumpuhan, mual, gangguan pernapasan, kehilangan penglihatan, kehilangan keterampilan motorik, dan bahkan kematian.

Belum ada sebuah penawar yang efektif jika terkena sengatan hewan yang penyebarannya meliputi perairan bagian utara Australia hingga Jepang ini. Namun jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada manusia, maka pertolongan berupa CPR dan pemberian napas buatan harus dilakukan sesegera mungkin.

Baca Juga:

6. Kadal Air Berkulit Kasar

Kadal Air Berkulit Kasar

Hewan dari Amerika Utara ini memiliki penampilan yang didominasi warna cokelat gelap berbintik-bintik hitam, terdapat sejumlah sisik seperti duri, dan mata yang berwarna merah.

Sebagai mekanisme pertahanan diri terhadap predator di sekitar hutan hujan tropis yang lembap, kadal ini mampu menghasilkan racun tetrodotoksin dari dalam sekresi kulitnya sehingga menyebabkan berbagai gejala seperti terhambatnya sinyal antar sel saraf, kelumpuhan, mati rasa, gagal jantung, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.

Namun, efek racun hewan ini cenderung tidak terlalu bahaya bagi manusia secara langsung selama tidak bersentuhan dengan luka yang terbuka atau tertelan.

Itu dia keenam hewan paling mematikan di dunia yang diharapkan bukan hanya menjadi alarm untuk mewaspadainya saja, tapi juga dihormati sebagai salah satu keragaman hayati yang dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan subjek penelitian.

Baca Juga: 5 Hewan Yang Berpuasa Untuk Bertahan Hidup, Lebih Berat Dari Umat Muslim!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button