Waspada Musim Hujan! 7 Jenis Banjir Yang Sering Terjadi di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan curah hujan yang tinggi dan kondisi geografis yang beragam. Tak heran jika banjir menjadi salah satu bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi. Namun, tidak semua banjir itu sama; penyebab dan karakteristiknya berbeda-beda tergantung lokasi dan pemicunya.
Penyebab banjir di Indonesia juga sangat bervariasi, mulai dari intensitas hujan, kiriman air dari hulu, hingga fenomena pasang surut air laut, aktivitas gunung berapi, ataupun karena kesalahan manusia dalam mengekspolitasi hutan.
Berikut klasifikasi beberapa jenis banjir yang sering terjadi di Indonesia, apalagi saat musim hujan tiba.
1. Banjir Air
Banjir air adalah jenis banjir yang sangat umum terjadi, biasanya banjir ini terjadi akibat meluapnya air sungai, danau atau selokan. Meluapnya air dari tempat tersebut yang biasanya menjadi tempat penampungan dan sirkulasinya membuat daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang air. Banjir ini biasanya terjadi karena hujan yang begitu lama sehingga selokan, sungai maupun danau tidak cukup lagi untuk menampung semua air hujan tersebut.
2. Banjir Bandang
Banjir bandang merupakan banjir yang sangat berbahaya, sering kali menimbulkan korban jiwa saat banjir bandang. Banjir bandang ini mengangkut air dan juga lumpur. Banjir ini katagori banjir yang sangat berbahaya karena bisa mengangkut apa saja. Banjir ini cukup memberikan dampak kerusakan cukup parah. Banjir bandang biasanya terjadi akibat gundulnya hutan dan rentan terjadi di daerah pegunungan. Saat banjir bandang, biasnya banjir ini akan membawa pohon pohon dan bebatuan berukuran besar sehingga bisa merusak pemukiman warga dan dapat menimbulkan korban jiwa.
Baca Juga:
3. Banjir Lumpur
Banjir lumpur memiliki kemiripan dengan banjir bandang, namun banjir lumpur ini keluar dari dalam bumi yang akan mengenangi daratan. Lumpur ini mengandung bahan gas yang sangat berbahaya. Contohnya adalah banjir lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Lumpur yang keluar dari dalam bumi tersebut berbeda dengan lumpur yang ada dipermukaan.
4. Banjir Rob (Banjir Laut Air Pasang)
Banjir rob biasanya terjadi akibat air laut yang pasang. Biasnya banjir ini akan menerjang kawasan pemukiman di wilayah pesisir pantai. Di jakrta biasanya banjir rob akan melanda kota muara baru jakarta. Air laut yang pasang, akan menahan laju air sungai yang sudah banyak sehingga akan menjebol tanggul dan meluap mengenangi daratan.
5. Banjir Cileunang
Banjir cileunang hampir mirip dengan banjir air, namun banjir cileunang ini terjadi akibat derasnya hujan sehingga debit air pun menjadi banyak dan tidak terbendung. Jika intensitas hujan deras biasanya air akan meluap dan itu di sebut dengan banjir cileunang.
Baca Juga:
6. Banjir Lahar
Banjir lahar merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lahar gunung api yang masih aktif saat mengalami erupsi. Dari proses erupsi inilah gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang akan menyebar ke lingkungan sekitarnya. Air dalam sungai akan mengalami pendangkalan sehingga juga akan meluap merendam daratan.
7. Banjir Kiriman
Banjir kiriman merupakan salah satu banjir yang kerap terjadi di wilayah yang lebih rendah dari wilayah lainnya. Perbedaan ketinggian permukaan, membuat air hujan di daerah yang lebih tinggi akan turun ke wilayah yang berada di posisi lebih rendah.
Contoh yang paling sering terjadi adalah banjir kiriman dari Bogor menuju Jakarta. Walaupun wilayah Jakarta tidak hujan, namun jika debit air hujan di Bogor tinggi, maka air akan meluap dan menggenangi sebagian wilayah Jakarta.
Itulah beberapa jenis banjir yang sering terjadi di Indonesia. Dengan mengenali jenis banjir, kita bisa tahu cara melakukan mitigasi bencana yang tepat. Semoga bermanfaat.’
Baca Juga: Tidak Hanya Mampu Memasok Oksigen, 4 Pohon Ini Berfungsi Sebagai Penahan Banjir


















