Food

Diusulkan Jadi Menu Makan Bergizi Gratis, Berikut 6 Serangga Yang Bisa dimakan

Serangga kini mulai dipertimbangkan sebagai sumber protein alternatif dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang oleh pemerintah. Wacana ini pertama kali disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, yang menyebut bahwa serangga dapat menjadi alternatif sumber protein dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut Dadan, BGN tidak menerapkan standar menu nasional untuk program MBG, melainkan menetapkan standar komposisi gizi yang harus dipenuhi. Dengan demikian, menu yang disajikan di setiap daerah akan disesuaikan dengan sumber daya lokal dan kebiasaan makan masyarakat setempat.

Dadan menyebut protein berupa serangga hanya salah satu contoh. Sebab, jika anak-anak di suatu daerah biasa makan serangga, maka serangga bisa masuk ke dalam menu makan bergizi gratis di wilayah tersebut.

Namun tidak semua serangga layak dimakan, sehingga penting untuk memahami jenis dan proses pengolahannya. Berikut beberapa serangga yang bisa dimakan, karena selain enak juga tinggi protein.

1. Belalang

Belalang merupakan jenis serangga yang paling sering dikonsumsi. Mungkin ini karena mereka berada di seluruh tempat dan mudah ditangkap. Ada berbagai jenis belalang, dan mereka merupakan sumber protein yang besar.

Belalang juga mampu mengganti protein yang sangat bermanfaat. Bahkan kandungan gizinya pun nyaris menyerupai daging ayam.

Belalang Goreng bisa dengan mudah ditemui di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta. Hewan yang tadinya dibasmi ini, diubah oleh masyarakat Gunungkidul menjadi sebuah makanan yang layak dikonsumsi.

Di negara lain, belalang juga biasa dikonsumsi. Di Asia Tenggara ada negara Thailand dan Singapura. Belalang goreng juga dikonsumsi di Meksiko, hidangan ini disebut dengan chapulín dan dijual di pinggir jalan atau pasar.

Baca Juga:

2. Rayap

Kesal sama rayap karena menggerogoti lemari kayumu? Kamu bisa ‘balas dendam’ dengan cara memakannya!

Rayap adalah serangga yang dimakan oleh orang-orang dari Asia, Afrika, Australia dan Amerika Selatan. Biasanya, rayap dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein dan lemak di daerah yang mengalami kekurangan gizi.

Rayap mengandung asam asam amino yang tinggi dan bisa diperoleh dengan mudah. Cara memasaknya adalah dengan digoreng atau dipanggang di atas bara api.

3. Telur semut

Selain digunakan untuk pakan burung berkicau, telur semut atau kroto juga bisa menjadi bahan makanan konsumsi manusia. Kroto umumnya diolah menjadi pepes tau campuran sayur ditambah dan dipadu padankan dengan rempah-rempah dan bumbu khas nusantara yang kaya rasa.

Di Meksiko, telur semut dianggap sebagai hidangan yang berharga, bahkan sampai dijuluki sebagai kaviar. Di Thailand, telur semut merah sering dijadikan bahan kari, tambahan omelet, atau dimakan mentah! Harganya adalah 500 baht (Rp250 ribu) per kilogram.

4. Jangkrik

Jangkrik merupakan serangga lainnya yang dijadikan kuliner atau kudapan di Indonesia. Hewan ini sendiri memang paling mudah ditemukan di kawasan persawahan karena sering membuat bunyi-bunyi nyaring. Ternyata serangga ini memiliki kandungan protein cukup tinggi, bahkan bisa mengganti protein harian.

Thailand sendiri merupakan negara yang paling sering menjual serangga ini sebagai kuliner street food. Kalau di Indonesia sendiri lo bisa menemukannya di kawasan Ciamis, Jawa Barat. Bahkan di sana terdapat olahan jangkrik yang akan menarik perhatian.

Jangkrik memiliki rasa netral, sehingga mereka dapat berpadu baik dengan bumbu-bumbu. Jangkrik bisa digoreng, dipanggang, atau dijadikan tepung untuk campuran makanan.

Baca Juga:

5. Ulat Sagu

Hewan yang satu ini dianggap sebagai salah satu makanan sehat karena dipercaya memiliki banyak manfaatnya.

Di Papua sendiri ulat sagu merupakan makanan yang sudah terbiasa di konsumsi oleh masyarakat Papua. Makanan ini memang benar-benar merupakan ulat dari pohon sagu yang mulai membusuk dan aman untuk dimakan.

Selain memakan secara langsung dalam kondisi mentah, masyarakat Papua sekarang ini telah mengolah ulat sagu dengan cara memanggang. Cara ini dipilih karena tidak terlalu mengubah kandungan protein dalam ulat sagu.

Itulah beberapa serangga yang bisa dimakan. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: Jadi Alternatif Pengganti di Program Makan Siang Gratis, Berikut Penjelasan Lengkap Tentang Susu Ikan!

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button