Life

6 Mutiara Hikmah Tentang Wanita Sebagai Renungan dan Motivasi

Wanita, sebuah kata yang terdiri atas enam huruf yang dalam bahasa Jawa dikenal sebagai kerata basa wani ditata (berani diatur/ ditata). Wanita makhluk super bahkan terkuat di dunia. Tidak lernah mau salah. Apapun kesalahannya, dialah yang paling benar.

Sebagai contoh di jalan raya suatu pagi. Ada emak-emak yang naik sepeda motor. Eh di pertigaan jalan, si emak tersebut menyalakan lampu sein untuk belok kanan. Eh, kita yang di belakang mengambil sisi kiri sebab si.emaknya.nyalakan lampu mau belok.kanan. eh, tiba-tiba dia belok kiri. Waduh, kaget kita yang di belakangnya. Kalau kita ingatkan, dia pun marah. Untung tidak ada kecelakaan.

Itu sedikit contoh kebingungan akibat ulah emak-emak.

Menghadapi hal tersebut, ada beberapa mutiara hikmah tentang wanita. Setelah melakukan pembacaan beberapa literatur penulis memilih 6 mutiara hikmah tentang wanita sebagai renungan dan motivasi. Mutiara hikmah tersebut penjelasannya berikut ini.

1. Kebahagiaan wanita

Wanita bahagia bukanlah karena cantik penampilannya, namun karena mempunyai seorang pria yang menyukai kepribadiannya.

Cantik bukanlah suatu kebahagiaan. Sebab kecantikan sifatnya sementara dan berlangsung singkat. Kebahagiaan wanita ditentukan oleh kepemilikan seorang pria yang menyukai kepribadiannya.

Kepribadian seorang wanita itulah sebenarnya yang disukai pria. Kecantikan hanyalah imbas. Secantik dan bahenolnya seorang wanita, jika kelakuan dan kepribadiannya buruk seorang pria tidak menginginkannya. Kecuali hanya untuk bersenang-senang. Tidak mau jika serius berhubungan. Wanita berkepribadian baik akan mendapatkan pria baik. Kebahagiaan wanita bukan karena berpenampilan cantik tapi mengharapkan pria mencintainya karena kepeibadiannya.

Baca Juga:

2. Anggapan wanita dulu dan sekarang

Dulu wanita dianggap lemah, sekarang tunjukkan bahwa kamu bisa menaklukkan dunia.

Wanita dulu dan sekarang sebenarnya sama. Tidak ada perbedaan. Namun, berkaca pada sejarah wanita dulu dianggap lemah. Sebagai pengurus rumah tangga dan tidak perlu berpendidikan tinggi. Padahal dalam sejarah juga membuktikan bahwa wanita juga kuat dan maju. Lihat saja, penguasa dan pahlawan wanita negeri ini. Ada Cut Nya’Dien dari Aceh, Cristina Marta Tiahahu dari Maluku, Dewi Sartika dari Jawa Barat dan RA Kartini dari Jawa Tengah. Masih banyak yang lain.

Bahkan di zaman kerajaan pun banyak ratu dan sultanah yang memerintah dan bijaksana. Sebut saja Ratu Kalinyamat dari Jepara, Ratu Shima dari Kalingga, Tri Buwana Tungga Dewi dari Majapahit. Mereka semua bukanlah orang yang lemah. Mereka sangat kuat dan mampu memerintah kerajaan besar. Mampu mengorganisasi kekuatan massa.

Jika para wanita dianggap lemah, saatnya sekarang menunjukkan bahwa wanita bisa menaklukkan dunia. Lihatlah sekarang ini. Fenomena di masyarakat, kaum perempuan memegang peran penting dalam pemerintahan. Memegang pimpinan lembaga pendidikan. Menjadi pendidik di lembaga pendidikan bahkan jumlahnya lebih banyak dibandingkan kaum pria.

Lihat saja di tempat kerja dan kampus-kampus. Di tempat kerja kebanyakan kaum wanita. Di kampus banyak mahasiswa wanita. Sementara kaum pria enggan sekolah tinggi. Tentu wanita memiliki kesetaraan dengan pria dan ketika diberi kesempatan maka mereka bisa menaklukan dunia.

3. Pendidikan pertama

Wanita adalah sekolah pertama bagi anaknya, maka jadilah wanita yang cerdas.

Ibu adalah pendidik pertama anak. Bagaimana tidak? Saat anak lahir pertama kali, ia butuh kehangatan ibu, butuh asupan air susu ibu. Saat anak berdekatan dengan ibunya, pendidikan pertama telah dimulai. Pendidikan tentang kenyamanan dan makanan.

Saat anak mulai bisa makan dan bicara, ibu menjadi sekolah pertama. Ibu menyuapi anaknya dan setiap suapan diiringi doa dan dilantunkan doa kebaikan buat anaknya. Saat berlatih bicara atau bahkan baru mengamati, ibu harus mengucapkan kata-kata baik. Kata yang penuh hikmah sehingga apa yang didengar anak itu hal yang baik.

Jadi jadilah ibu dan wanita yang cerdas, sebab engkau adalah sekolah pertama bagi anak-anakmu. Jika kau baik maka anak-anakmu juga akan baik. Begitu juga sebaliknya.

4. Senyuman untuk wanita

Satu senyuman dapat memberi jutaan makna untuk wanita. Jadi, jangan sampai asal-asalan senyum pada wanita.

Perhatikanlah wahai kaum adam. Jangan asal senyum pada wanita. Senyum memang ibadah, tetapi jangan asal tersenyum apalagi pada seorang wanita. Bisa mengandung jutaan makna. Ada sinis, bangga, bahagia, sedih dan mengejek. Senyum di bibir mengandung banyak arti.

Bahkan ketika kita tersenyum sebagai penghargaan pada wanita, bisa dimaknai menyukai. Padahal kita tidak bermaksud seperti itu dan bisa menimbulkan kecemburuan. Maka berhati-hatilah saat tersenyum dengan wanita. Sebab satu senyuman sejuta makna.

5. Berpendidikan tinggi

Tidak peduli akhirnya seperti apa, yang pasti pendidikan tinggi bagi wanita sangat diperlukan karena ia akan menjadi seorang ibu yang kelak bisa menghasilkan anak-anak yang cerdas.

Wahai kaum wanita, berpendidikanlah setinggi mungkin. Sebab dengan berpendidikan tinggi, kelak jika menjadi ibu bisa menjadikan anak-anakmu cerdas. Kok bisa? Jelas bisa dan itu ada korelasinya. Wanita yang cerdas dan berpendidikan tinggi, ia memiliki banyak pengetahuan dan ilmu yang dipelajari. Jika keterampilan dan pengetahuannya dipraktikkan, maka hasilnya luar biasa.

Jika pendidikan rendah, dan tidak mau belajar, akibatnya pengetahuan dna keterampilan rendah sehingga saat menghadapi anak-anak juga seadanya. Akibatnya tidak menghasilkan anak cerdas. Untuk itulah sekolah dan berpendidikan yang tinggi sehingga menghasilkan generasi cerdas.

Baca Juga:

6. Ujian lelaki dan wanita

Emas diuji dengan api, wanita diuji dengan emas dan lelaki diuji dengan wanita.

Hidup penuh ujian. Semua memiliki ujian untuk menunjukkan keberhasilannya. Untuk mendapatkan emas yang baik harus diuji dengan api. Sementara wanita suka akan emas. Memang wanita jika melihat emas dan segala perhiasan pasti akan tertarik. Mereka berlomba memiliki emas bagaimanapun caranya. Yang penting emas atau perhiasan didapatkannya. Jadi ujian wanita itu emas. Sementara lelaki diuji dengan wanita. Lelaki diperlihatkan emas dan perhiasan tidaklah tertarik. Namun, saat ditunjukkan wanita cantik, kaya dan memesona, mata lelaki jelalatan. Kelemahan lelaki pada wanita.

Untuk itulah, wanita harus tahan ujian akan emas dan perhiasan. Sementara lelaki harus tahan ujian akan wanita. Senyum wanita sangat menggoda dan meluluhkan iman. Untuk itu, mari menahan diri agar bisa lulus ujian hidup ini.

Demikian 6 mutiara hikmah tentang wanita sebagai renungan dan motivasi. Semoga bermanfaat dan salam literasi.

Baca Juga: 8 Kata Mutiara dari RA Kartini Yang Menggugah Semangat Kaum Wanita

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button