Teladan dari Kisah Inspiratif Soichiro Honda, Bukti Nyata Pengorbanan yang Tidak Sia-Sia


Teladan dari kisah inspiratif Soichiro Honda

Tanggal 24 September menjadi hari yang bersejarah untuk dunia otomotif, karena tanggal tersebut adalah hari lahirnya Honda. Soichiro Honda, adalah orang di balik nama besar salah satu brand otomotif tersebut. Perjuangannya adalah sesuatu yang benar-benar patut diteladani.

Berikut teladan dari kisah inspiratif Soichiro Honda yang bisa kita tiru.

Bukti sebuah kegigihan dan kreativitas

Soichiro Honda (carfromjapan.com)

Di balik nama raksasa Honda, ada lika-liku perjalanan Soichiro Honda, sang penemu brand tersebut. Jatuh bangun Soichiro lah yang pada akhirnya berhasil mengerek nama brand nya ke puncak sampai saat ini.

Mundur jauh pada tahun 1906, tepatnya pada 17 November 1908, Soichiro Honda lahir. Ia adalah putra pasangan Gihei Honda dan Mika Honda, yang lahir di Shizuoka, Jepang. Soichiro adalah jenius sejati, kalau melihat nama brand miliknya sekarang.

Akan tetapi, di balik besarnya nama Honda, ada perjuangan jatuh bangun Soichiro. Minat dan bakat Soichiro memang ada pada mesin. Namun, di balik kejeniusannya dalam permesinan, Soichiro kecil ternyata kerapkali malas bersekolah. Waktu-waktunya hanya ia habiskan untuk mempelajari mesin.

Ketika masih bekerja untuk sebuah perusahaan reparasi mobil di Hamamatsu, Soichiro mencetuskan ide membuat pelek besi. Padahal pada masa itu, pelek mobil yang lazim ditemui adalah pelek kayu. Pelek ciptaan Soichiro disambut hangat, bahkan banyak diekspor ke berbagai negara.

Pada usia 30 tahun, Soichiro menetapkan hak paten untuk pelek temuannya tersebut. Namun, rasa penasaran Soichiro tetap tidak berhenti. Ia berusaha melakukan inovasi lagi. Kali ini, dengan niatan membuat mesin sendiri.

Soichiro memulai upayanya dengan menciptakan ring piston buatannya sendiri. Bahkan, ring piston kreasinya ini pernah ditawarkan ke berbagai pabrikan, termasuk Toyota. Sayang, kualitas ring piston buatan Soichiro terbilang mengecewakan. Membuatnya selalu mendapat penolakan dari berbagai pabrikan.

Kendati demikian, tidak ada kata menyerah. Soichiro terus mencari cara supaya ring piston buatannya menjadi lebih baik. Hasilnya, berdirilah Tokai Seiki, perusahaan yang didirikan Soichiro, berfokus pada produksi ring piston.

Sakichi Toyoda, pendiri perusahaan Toyota rela menjadi investor Tokai Seiki, sehingga perusahaan ini akhirnya bisa berproduksi secara resmi pada 1941. Namun, riwayat Tokai Seiki harus selesai pada 1945. Perusahaan ini terkena bom nuklir yang dijatuhkan sekutu pada Perang Dunia II.

Baca Juga:

Cikal Bakal Motor Honda

Honda Dream D 1949 (hondanews.com)

Kondisi Soichiro Honda kala itu dapat dikatakan ada pada titik terendah. Soichiro Honda hampir menyerah. Tidak ada pekerjaan, tidak ada pemasukan, bahkan niatannya untuk menciptakan mesin sendiri hampir padam.

Terbersit sedikit pikiran Soichiro untuk membuat mesin tenun yang memang populer kala itu. Soichiro berhasil menggeluti usahanya itu, sampai berhasil mendirikan pabrik mesin tenun. Namun, upaya itu lagi-lagi gagal, dengan gulung tikarnya perusahaan tersebut akibat kekurangan modal.

Ide cemerlang kembali memancar dari kepala Soichiro tatkala seorang temannya menawarkan 500 unit mesin pemancar radio bekas. Soichiro punya niat membuat sebuah mesin dari pemancar radio. Fungsinya untuk menjadi tenaga sepeda supaya orang tidak susah-susah lagi mengayuh pedal.

Siapa sangka, penemuan Soichiro laku keras, kendati cara kerja sepeda motor desain awalnya itu jauh berbeda dari sepeda motor modern. Cara menghidupkan sepeda motor ini cukup memakan waktu. Mulai dari memanaskan mesin, sampai sepeda motor siap dipakai.

Berangkat dari kesuksesan mesin yang telah menghabiskan 500 pemancar radio bekas dalam setahun, lahirlah Dream D. Ini adalah cikal bakal, atau bisa dibilang nenek moyang motor-motor Honda. Dream D adalah sepeda motor seutuhnya, bukan sekadar sepeda dengan pedal dan mesin.

Ditenagai mesin 2 tak dengan kapasitas 98cc, motor ini punya kecepatan maksimum 50km/jam. Ada banyak inovasi dalam sepeda motor ini. Termasuk penggunaan transmisi semi-otomatis, selayaknya motor-motor bebek di era modern. Dream D inilah yang memelopori sistem transmisi ini.

Dari nol hingga menjadi raksasa

Kantor Honda (honda.com)

Soichiro beruntung, karena Takeo Fujisawa bergabung bersamanya. Bersama sang ahli marketing andal tersebut, ia mendirikan Honda Motor Company Ltd pada 24 September 1948. Hari yang selanjutnya dikenal sebagai hari lahir Honda Motor Company Ltd.

Sejak berproduksi secara massal pada 1955, Honda menjadi produsen sepeda motor asal Jepang terbesar. Pada masa-masa paling produktif, Honda mampu memproduksi hingga 3 juta unit sepeda motor tiap tahunnya. Momen itu terjadi pada tahun 1982.

Dalam perkembangannya, semenjak terciptanya Dream D, motor-motor Honda telah berevolusi. Ribuan model dari berbagai kategori telah mereka rilis. Mulai dari tipe scooter, off-road, hingga motocross.

Tidak puas hanya bermain-main dengan divisi sepeda motor, Honda melebarkan sayap ke divisi mobil. Pada tahun 1963, lahirlah Honda T360, sebuah truk pickup yang menjadi cikal bakal bermunculannya mobil-mobil Honda lainnya.

Accord dan Civic menjadi jagoan Honda dalam pasar mobil era 90an. Sampai era sekarang, Honda telah meluncurkan jutaan unit mobil. Terdiri dari berbagai seri, seperti Brio, Civic, CR-V dan lain sebagainya. Terbagi menjadi beberapa kategori, termasuk Sedan, SUV, sampai Sports.

Honda juga punya brand sendiri untuk kendaraan-kendaraan kelas premium, yakni Acura. Acura muncul demi menjadi kompetitor brand-brand asal Jepang lain yang juga meluncurkan divisi premiumnya. Antara lain Toyota dengan Lexus miliknya, juga Nissan dengan Infinity miliknya.

Perjalanan Honda ternyata tidak berhenti di bidang otomotif saja. Honda makin menancapkan dominasinya ke berbagai bidang teknologi lain. Honda juga memproduksi sejumlah alat lain terkait permesinan. Juga mengembangkan sayap ke dunia robotika.

Dimulai pada tahun 1986, Honda melakukan pengembangan untuk meluncurkan robot kreasi mereka sendiri. Walhasil, terciptalah ASIMO, sebuah robot humanoid buatan Honda yang telah melalui sejarah pengembangan panjang. ASIMO sendiri merupakan kependekan dari Advance Step in Innovative Mobility.

Kiprah ASIMO saat ini memang telah berhenti, mengingat Honda telah menghentikan pengembangannya. Update terakhir robot ini diluncurkan pada tahun 2018. Namun begitu, teknologi yang tertanam pada ASIMO dialihfungsikan ke sejumlah produk otomotif Honda.

Baca Juga: 

Mengambil teladan dari kisah inspiratif  Soichiro Honda

Soiciro Honda (Yoair Blog)

Dari kisah Soichiro Honda, dapat diambil pelajaran bahwa sukses perlu pengorbanan. Lihat saja berapa kali Soichiro gagal mengembangkan apa yang ia cita-citakan. Bahkan, ia sempat berpikir untuk menyerah dan berhenti menggeluti dunia permesinan yang sangat ia gemari.

Pelajaran lain dari seorang Soichiro Honda adalah, sekolah tidak menjamin kesuksesan seseorang. Soichiro adalah anak yang malas semasa sekolah, dan bahkan cuma lulusan SD. Tapi, ia adalah anak yang tekun menggeluti dunia permesinan yang sangat ia senangi.

Satu kutipan menarik dari sang pendiri Honda yaitu, “Orang cuma melihat kesuksesan saya yang cuma 1 persen. Tapi mereka tidak peduli dengan 99 persen kegagalan yang pernah saya alami.” Katanya, seperti mengutip laman Media Indonesia.

Terlepas dari isu-isu miring terkait sejumlah produknya, tak dapat disangkal kalau Honda adalah salah satu raksasa otomotif. 75 tahun mengudara, Honda adalah salah satu penguasa pasar otomotif dunia.

Satu yang terpenting adalah, kita bisa mengambil teladan dari kisah inspiratif Soichiro Honda.

Baca Juga: 5 Keteladanan B.J Habibie, Nomor 2 Wajib Ditiru Anak Muda Sekarang!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Loading


Explorer

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *