Review Film No More Bets, Ceritanya Tentang Judi Online!


Film No More Bets

Film No More Bets langsung jadi perhatian setelah dirilis pada 8 Agustus 2023 di Bioskop Cina. Film ini  menjadi salah satu film terlaris di dunia pada 2023 setelah premiere pada 8 Agustus 2023 lalu di Tiongkok.

Sinopsis Film No More Bets

Sinopsis Film No More Bets menceritakan tentang programmer Pan Sheng, yang diperankan oleh Lay Zhang, dan model Liang Anna, yang diperankan oleh Gina Jin, yang terpikat ke luar negeri karena pekerjaan bergaji tinggi. Namun malangnya, pekerjaan yang dijanjikan pada mereka tersebut adalah palsu, dan keduanya diarahkan ke pabrik penipuan yang mirip dengan kamp untuk budak.

Pan dan Liang Anna dipenjara, dianiaya, serta dipaksa melakukan skema penipuan di dunia maya untuk mendapatkan korban secara online. Salah satu korban online mereka adalah Gu Tianzhi, yang diperankan oleh Darren Wang, yang karena tindakan Pan dan Liang Anna, menjadi kecanduan judi online.

Gu Tianzhi yang kehilangan seluruh tabungannya, melakukan sesuatu yang menyebabkan sindikat tersebut mulai diselidiki dan ditindak oleh polisi.

Baca Juga:

4 Sudut Pandang Berbeda di Film No More Bets

Film No More Bets menghadirkan empat sudut pandang yang membahas sebuah perusahaan yang kerap menipu pelangannya melalui skema judi online. Kisah mereka diadaptasi dari banyak kasus di dunia nyata tentang praktik penipuan daring dan perdagangan buruh.

Sudut pandang pertama dibawakan dari Pan Sheng (Yixing Zhang), seorang software engineer yang mendapat tawaran bekerja di luar negeri dengan fasilitas yang fantastis. Namun ternyata dirinya dan teman-teman seprofesinya yang lain malah dibawa paksa ke sebuah tempat asing yang menjadi kantor tempat operasi layanan judi online. Sheng dan teman-temannya dipaksa bekerja di sana dengan fasilitas seadanya dan di bawah pengawasan para pengawal bersenjata yang dipimpin A Cai (Sunny Sun). Perlakuan Cai terhadap bawahannya seperti Sheng sudah dapat dikategorikan sebagai perbudakan. Filmnya pun turut menunjukkan nasib tragis dari pegawai yang mencoba untuk melarikan diri di sana.

Sudut pandang kedua berupa kilas balik tentang kisah Liang Anna (Gina Chen Jin), model yang ditemui Sheng di tempat kerjanya. Anna ditugaskan sebagai dealer yang berinteraksi langsung dengan para penjudi. Nasibnya sama seperti Sheng, terjebak di usaha penipuan karena mendapatkan tawaran pekerjaan dan gaji fantastis setelah kontrak modelnya dibatalkan. Anna dan Sheng mendapat perhatian langsung dari sang manajer, Lu Bingkun (Eric Wang) berkat pencapaian kerja masing-masing.

Walaupun demikian, diam-diam keduanya merencanakan sesuatu untuk bisa bebas dari perusahaan pimpinan Lu tersebut. Ketika dipertemukan dalam sebuah peristiwa, akan ada kesan bahwa paparan cerita dari Sheng dan Anna agak berlebihan. Sebuah konsekuensi atas keputusan naskahnya untuk menunjukkan motivasi “mengejar pekerjaan impian” dari keduanya secara detil. Dengan demikian, penonton akan mudah bersimpati pada upaya mereka untuk bisa keluar dari jeratan usaha penipuan yang dipimpin Lu.

Naskah yang ditulis Ao Shen bersama dua rekannya begitu padat mengupas cara kerja dari fraud factory pimpinan Lu. Hal-hal seklise bahwa mereka sudah bisa menjamin kekalahan pelanggannya tetap dipaparkan. Melalui kisah Sheng dan Anna, penonton mendapatkan insight tambahan akan pentingnya mengecek reputasi perusahaan yang akan ditempati. Sebuah pesan yang relevan bagi penonton yang masih aktif meniti tangga karir masing-masing. Perusahaan tempat Sheng bekerja pun ternyata tidak hanya terstruktur dalam menipu pelanggannya, tetapi juga dalam mencari tenaga kerjanya. Pandangan tersebut dipertegas dengan sebuah sekuens yang menunjukkan bagaimana mereka bisa mendapatkan jasa Anna.

Baca Juga:

Sudut pandang ketiga menghadirkan sebuah kisah yang lebih dramatis, dari pihak korban. Dikisahkan A Tian (Darren Wang) adalah mahasiswa magister yang disebut sebagai pelanggan besar di tempat kerja Sheng dan Anna. Tian gigih bertaruh di platform judi online yang ia tahu lewat sebuah iklan demi kekayaan sesaat dan karena dirinya percaya akan hipotesis bahwa tidak mungkin dirinya kalah terus-terusan. Sebuah pandangan yang ironis setelah kita tahu bahwa Sheng dan kawan-kawannya selalu bisa membuat pelanggannya berada di posisi kalah. Penampilan sang aktor dan naskahnya yang sampai mengeksplor keluarganya berhasil menggambarkan bagaimana kehidupan Tian hancur karena berbagai penipuan yang dialaminya. Tidak hanya masa depan Tian saja yang hancur, tetapi ketenangan dan harapan keluarganya. Hubungannya dengan sang kekasih, Yu (Zhou Ye) pun diujung tanduk.

Sudut pandang terakhir berasal dari Zhao (Yong Mei), detektif polisi yang terbiasa menangani kasus-kasus penipuan online. kisahnya baru dimulai sejak dirinya menerima laporan dari Yu tentang skema penipuan yang dialami Tian. Melalui sudut pandang Zhao, film ini bisa saja bertransformasi menjadi sebuah iklan layanan masyarakat yang mengajarkan berbagai modus penipuan di dunia maya. Namun, pengunaan dialog yang lebih ringan dan eksplorasi emosi dari para aktrisnya membuat pemaparan sudut pandang ini masih terasa sebagai sebuah film yang utuh. Kasus yang dialami Tian lalu diselidiki Zhao turut mengungkap bagaimana bisnis penipuan tersebut bisa eksis, karena sifat serakah dan tidak puas yang dimiliki manusia.

Review Film No More Bets

Film No More Bets ini dapat memaksimalkan kesan tragis dari hancurnya hidup Tian. Fakta lain yang akan membuat miris penonton terungkap. Bahwasannya, sasaran skema penipuan online tidak hanya masyarakat miskin atau yang kurang berpendidikan saja, tetapi juga kaum berada dan berpendidikan tinggi seperti Tian.

Pemandangan kontras pun ditunjukkan, ketika keluarga Tian dan Yu tengah berduka, para kolega Sheng dan Anna justru sedang berpesta dan melakukan permainan mencapit uang dari bukit uang yang didapat dari modus penipuan mereka. Demi menambahkan kesan tragis, Tian mendapatkan konklusi dalam keadaan yang lebih buruk dari mati. .

Babak ketiga dari film No More Bets ini berfokus pada aksi penumpasan sindikat yang dipimpin Zhao. Proses pencarian dan penemuan petunjuk oleh para tokohnya tersaji intens tetapi kurang bisa diikuti maksimal karena adanya language barrier. Pada versi film yang saya tonton misal, tidak semua elemen tekstual seperti riwayat chat dan narasi penutupnya mendapatkan subtitle terjemahan. Kembali melirik plotnya, posisi para polisi dibuat realistis, tetap bisa ketinggalan langkah dan mengalami kesulitan dalam menyelidiki para pelaku yang bermarkas di luar negara tempat mereka bertugas.

Aksi penyergapan kantor milik Lu juga tidak terlalu spesial, ada sisi lemah yang ditinggalkan naskahnya. Namun, unsur ketegangan bisa dimaksimalkan bersamaan dengan sentuhan drama yang menunjukkan sisi manusiawi dari tokoh antagonis seperti Lu dan Cai. Karena sesungguhnya di atas mereka berdua masih ada sosok besar yang lebih mengambil keuntungan sambil menikmati kemewahan yang ia miliki dengan nyaman.

Baca Juga:

Pesan Moral dari film tentang judi online, No More Bets

Karena cerita yang diangkat oleh film berslogan “Bertambah satu penonton, berkurang satu korban” ini cukup relate dengan sebagian besar berita yang kita dapat melalui media sosial akhir-akhir ini. Yakni tentang bahaya judi online yang berpotensi dapat meningkatkan angka kemiskinan dan kriminalitas di negeri ini. Bahkan, beberapa hari sebelum saya menonton film ini, saya sudah lebih dulu membaca berita yang mengerikan, yang mengatakan bahwa transaksi judi online di Indonesia sudah mencapai angka 200 triliun. Bayangkan, dengan uang sebesar itu, berapa anak yang bisa kita penuhi kebutuhan dan pendidikannya?

Sayang sekali di Indonesia film ini hanya mendapatkan sedikit penonton ketika mampir di bioskop. Film tentang judi online ini tampaknya hadir di waktu yang salah, ketika ada empat film lokal yang lebih diminati penontonnya. Selain itu, materi promosinya hampir tidak ada. Jaringan bioskop terbesar di sini pun tidak ikut menayangkannya.

Ya semoga film No More Bets ini bisa menjadi cermin bagi pelaku judi online di seluruh dunia.

Baca Juga: Selain Exhuma, Film Incantation Ini Jadi Film Horor Paling Seram dan Kutukan


Like it? Share with your friends!