Gizi pada Ibu Hamil: Kebutuhan Gizi dan Gaya Hidup Sehat Selama Hamil
Kehamilan merupakan proses perkembangan janin di dalam kandungan yang disebabkan karena pembuahan sel telur oleh sel sperma hingga janin siap untuk dilahirkan. Kehamilan ini harus dijaga dengan cara menjaga pola makan yang baik, memerhatikan asupan gizi, serta mengelola stress. Ibu hamil sangat rentan terhadap hal-hal yang dapat memicu terjadinya gangguan pada kehamilan.
Keadaan ibu pada saat hamil sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Bahkan sampai kepada anak tersebut menjadi ibu yang akan melahirkan seorang bayi nantinya. Berdasarkan gambaran ACC/SCN (1999), hal ini dikenal dengan siklus malanutrisi intergenerasi. Jika gizi pada ibu hamil kurang tercukupi, maka ada kemungkinan melahirkan bayi BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah).
Untuk memutus rantai tersebut dibutuhkan perhatian khusus terhadap asupan gizi seimbang yang adekuat, baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro.
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Terdapat penambahan energi dan zat gizi lain seiring dengan bertambahnya umur kehamilan. Mengutip dari Permenkes RI No. 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG), pada kehamilan trimester I terdapat penambahan energi sebanyak 180 kkal/hari serta pada trimester II dan III penambahan energi sebanyak 300 kkal/hari. Selain penambahan energi, adapun penambahan zat gizi lain seperti protein, lemak, karbohidrat, dan zat gizi mikro lain.
Ada beberapa zat gizi mikro yang perlu diperhatikan pada masa kehamilan, diantaranya adalah asam folat, vitamin A, vitamin D, kalsium, zat besi, vitamin C, dan zinc.
Baca Juga: 5 Tips Menjadi Sahabat Terbaik Untuk Buah Hati
Gaya Hidup Sehat selama Hamil
Di samping tetap memerhatikan asupan gizi yang baik serta cukup dan mengelola stres, hal lain yang harus diperhatikan adalah gaya hidup selama hamil adalah;
1. Aktivitas Fisik selama Kehamilan
Melakukan aktivitas fisik yang aman dapat berdampak positif bagi kehamilan. Hal ini dapat meningkatkan keadaan fisik yang bugar pada masa kehamilan, dapat mengurangi keluhan kehamilan, seperti bengkak pada kaki, varises, nyeri pada punggung bawah, serta adanya pengurangan risiko terhadap terjadinya preeklampsia. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat menurunkan risiko adanya komplikasi persalinan.
2. Membatasi Konsumsi Kafein
Kafein dapat ditemukan pada kopi, teh, coklat, dan beberapa minuman kemasan. Asupan kafein selama kehamilan sebaiknya dibatasi dan tidak lebih dari 100 mg/hari atau 1 cangkir kopi per hari. Konsumsi makanan atau minuman tinggi kafein berhubungan dengan berat badan lahir rendah. Kafein memberikan efek diuretik, meningkatnya tekanan darah dan detak jantung.
3. Menghindari Alkohol
Alkohol berpengaruh terhadap perkembangan janin. Mengonsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko lahir mati, keguguran, persalinan prematur, adanya defisiensi pertumbuhan, berisiko mengalami kelainan berupa bentuk wajah yang khas karena gangguan spektrum alkohol janin, serta masalah perkembangan.
Maka dari itu sangat disarankan untuk menghindari alkohol sama sekali.
4. Menghindari Keracunan Makanan selama Kehamilan
Pada saat hamil, ibu lebih rentan mengalami keracunan makanan. Hal ini terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Sehingga sebaiknya ibu hamil menghindari beberapa makanan tertentu, seperti makanan yang sudah disimpan lama, makanan yang diawetkan, makanan yang mentah dan kurang matang,
Adapun yang harus dilakukan adalah mencuci tangan sebelum memegang makanan, menghindari kontaminasi silang pada alat makan, memasak daging dengan benar sampai matang, mengikuti petunjuk penyimpanan, dan tidak mengonsumsi makanan yang melewati masa simpannya.
5. Menghindari Rokok
Ibu hamil disarankan untuk menghindari rokok. Merokok saat hamil memiliki dampak yang serius seperti dapat menghambat pertumbuhan janin, risiko berat bayi lahir rendah, serta bayi yang dilahirkan oleh ibu perokok memiliki paru-paru yang lebih kecil dari bayi yang dilahirkan oleh ibu bukan perokok. Hal ini menyebabkan bayi rentan terhadap sakit pernapasan.
Kebutuhan gizi pada saat hamil sangat penting. Tidak kalah pentingnya juga melakukan pengelolaan stress yang baik, serta menerapkan gaya hidup sehat selama kehamilan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin sampai lahir dan tumbuh dewasa.
Maka dari itu, sangat diperlukan peran serta dari suami dan keluarga dekat untuk membantu ibu dalam menjalani kehamilan yang sehat dan bahagia.
Baca Juga: 5 Tips Meminimalisir Naiknya Kolesterol dan Tekanan Darah Pasca Liburan
Â
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.