Health

Anak Bayi Menstruasi? Tidak Perlu Panik

Umumnya menstruasi itu dialami oleh remaja yang memasuki masa pubertas, tapi ternyata bisa juga dialami oleh bayi. Layaknya menstruasi pada orang dewasa, bercak darah tersebut juga berasal dari rahim bayi biasanya terjadi setelah pemotongan tali pusar.

Menstruasi pada bayi baru lahir disebut juga Neonatal Uterine Bleeding (NUB) atau dikenal dengan istilah menstruasi neonatal. Artikel yang diterbitkan dalam Academic Journal of Pediatrics & Neonatology tahun 2017 menjelaskan, NUB adalah pendarahan yang bisa dialami bayi perempuan setelah lahir

Penyebab bayi mengalami menstruasi

Jika bayi moms mengalami hal ini tidak perlu panik, sebab ini adalah hal yang umum terjadi. Fenomena ini disebut sebagai neonatal uterine bleeding atau neonatal menstruation atau menstruasi pada bayi, jadi ketika seorang ibu hamil itu efek dari hormon ibunya ternyata berefek juga kepada janinnya bahkan setelah bayinya lahir pun masih terkena efeknya.

Normalnya seorang wanita itu mempunyai hormon estrogen dan progesteron. Estrogen itu dia yang akan membangun dinding rahimnya atau endometrium, berikutnya dia akan dipertahankan oleh progesteron. Nah, jumlah estrogen yang tinggi atau terjadinya ledakan estrogen ketika ibu hamil itu bisa berefek ke janinnya, jadi ketika bayi itu lahir dia masih punya efek dari hormon tersebut. Tapi, tidak usah khawatir karena hal itu merupakan fenomena yang para fisiologis atau wajar.

Perdarahan pada bayi perempuan yang baru lahir dapat terjadi setiap saat dari hari ke-2 hingga ke-10 setelah dilahirkan. Di dalam rahim hormon estrogen sang ibu berdifusi melintasi plasenta ke dalam sirkulasi darah janin.

Setelah lahir kadar estrogen pada bayi menurun dan menghasilkan keputihan yang bisa bernoda darah. Bentuk rahim bayi yang masih sangat dini seperti tabung panjang ini membuat darah langsung turun dan keluar melalui vagina, umumnya menstruasi pada bayi akan terjadi selama 3 hingga 4 hari dan tidak berlangsung setiap bulan seperti halnya orang dewasa. Pendarahan ini juga dapat membuat bagian luar vagina bayi (labia majora dan klitorias) sedikit bengkak.

Biasanya bayi yang mengalami menstruasi ditandai dengan ukuran payudara bayi yang lebih besar dibanding payudara bayi pada umumnya dan jika ditekan akan mengeluarkan tetesan cairan yang mirip dengan ASI. 

Baca Juga:

Hanya 5% bayi yang mengalami menstruasi

Menurut penelitian, hanya ada 5% bayi yang baru lahir yang mengalami kondisi Neonatal Uterine Bleeding sehingga kasusnya cukup jarang ditemukan. Pada tahun 1985, studi lain berpendapat bahwa hal ini terjadi lebih sering pada bayi yang lahir dari usia 40 minggu kehamilan (sekitar 9,1%), dibandingkan bayi yang lahir di bawah 40 minggu usia kandungan (4,4%). 

Kondisi Neonatal Uterine Bleeding juga lebih banyak terjadi pada bayi yang berat badan lahir yang rendah (BBLR) maupun bayi bayi yang lahir dari kehamilan berisiko tinggi seperti preeklampsia.

Related Articles

Baca Juga:

Cara menangani bayi yang menstruasi

Jadi jika bayi moms mengalami hal tersebut yang dapat dilakukan yaitu :

1. Selalu jaga kebersihan area pada bagian genital atau kelamin pada anaknya

Menstruasi pada bayi perempuan yang baru lahir akan berhenti dengan sendirinya seiring dengan perkembangan bayi. Jadi, pembersihan organ genital bayi setiap keluar darah menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

Cukup dengan menggunakan kapas dan air hangat dimulai dari atas ke bawah atau dari depan ke belakang dengan baik dan lembut untuk mencegah masuknya kuman dan juga sebaiknya moms tidak menggunakan sabun saat membersihkan organ genital bayi.

2. Ganti popok setiap ditemukan adanya darah

Gantilah popok bayi setiap 2 jam sekali agar tidak terkena infeksi dan jaga kondisi vagina bayi untuk tetap kering untuk menghindari tumbuhnya jamur atau bakteri.

Tanda-tanda akibat anak bayi menstruasi yang harus dibawa ke dokter

Boleh dikonsultasikan ke dokter jika moms melihat tanda-tanda berikut :

  1. Darah yang cukup banyak, yang lebih dari beberapa tetes darah.
  2. Perdarahan dari pusar atau bagian tubuh lainnya.
  3. Darah menstruasi bayi berbau busuk.
  4. Suhu tubuh bayi 37,7 derajat celcius atau lebih tinggi.
  5. Bintik-bintik coklat datar di kulit atau bintik-bintik merah yang tak kunjung hilang jika ditekan.

Namun, jika bayi tidak mengalami rewel, demam, ruam, muncul luka atau gatal pada area genital/kelamin itu tidak masalah. Asalkan selalu menjaga kebersihan area kelamin sang bayi supaya mencegah terjadinya infeksi saluran kencing.

Semoga informasi tentang anak bayi menstruasi ini bisa membantu dan berguna bagi moms ☺

Baca Juga: Kasus Penyakit Sifilis Meningkat, Indonesia Darurat Moral dan Akhlak

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button