5 Ciri-ciri Pasangan Manipulatif, Nomor 4 Membuatmu Jadi Ketergantungan


Ilustrasi pasangan yang manipulatif (pixabay.com/StockSnap)

Ada yang mengatakan bahwa dua orang manusia ketika dipersatukan, bukanlah hanya mempersatukan dua raga dan jiwa saja. Namun lebih daripada itu, kesatuan ide dan pola pikir tentu menjadi salah satu tolak ukur dalam memerankan setiap posisinya.

Sungguh menyedihkan jika pasangan atau orang yang kita cintai berubah jauh dari yang dikenal sebelum-sebelumnya, apalagi perubahan itu terkait dengan sifatnya yang cenderung memanipulasi seperti melalui kata-kata, tindakan, atau perilaku tertentu yang dapat membuat pasangannya merasa bersalah.

Ada baiknya segera kenali dan cermati ciri-ciri dari pasangan manipulatif atau tidak, dengan menyimak detail-detail penjelasan di bawah ini.

1. Pasangan manipulatif akan sering berbohong dan menyalahkan

Ciri-ciri yang pertama dari pasangan manipulatif adalah sering berbohong. Tidaklah mengherankan kalau seseorang yang manipulatif akan memiliki sifat yang suka mengelabui dan melimpahkan kesalahan pada orang lain.

Pasangan yang sering berbohong dan melampiaskan kesalahan akan cenderung membuatmu serba salah dengan tindakan yang seakan-akan lari dari tanggung jawabnya sehingga pada akhirnya akan menyesatkanmu.

Contohnya ialah ketika kamu mendapati sebuah saputangan berbentuk bunga-bunga dengan keharuman yang berciri khas kewanitaan di dalam tas kantor pasanganmu. Lalu, di saat kamu hendak meminta keterangan atau penjelasan secara baik-baik, pasanganmu malah berkilah kalau saputangan itu adalah barang kepunyaan orang lain dan terus meyakinkanmu kalau dia tidak mungkin menyeleweng.

Kamu pun menanyakan lagi kenapa bisa ada saputangan di dalam tas kantor? Tapi malah dijawab ketus, dan menyalahkanmu kenapa lancang membuka-buka tas kantornya, padahal kegiatan itu sudah lumrah kamu lakukan bahkan bukan sekali itu saja. Akhirnya, kamu menjadi serba salah melihat sikap acuh tak acuh pasanganmu dan tersesat dengan pikiran gundah gulana.

Baca Juga:

2. Melancarkan ancaman dan paksaan

Jika kamu pernah berada di posisi tertekan dengan ancaman dari pasanganmu serta paksaannya yang membuatmu mau tidak mau harus menuruti keinginanannya, maka pasanganmu itu bisa dipastikan memiliki sisi manipulatif.

Contohnya ialah ketika pasanganmu gemar sekali berjudi dan sumber dananya berasal dari dirimu sendiri, namun kamu mengeluh tidak ada sisaan lagi untuk hobinya yang sangat merugikan kehidupan dan diri sendiri itu. Lantas, bukan sebuah pengertian yang kamu dapatkan, melainkan ancaman dan paksaan agar mengeluarkan uang berapa saja sampai hasratnya benar-benar terwujud. Tak jarang, ancaman ini membahayakan dirinya seperti melukai diri sendiri, dirimu, atau anak sekalipun.

3. Pasangan manipulatif sering menarik diri dan menjauh dari pasangannya

Bisa dikatakan sikap menarik diri ini ada hubungannya dengan silent treatment, karena seseorang yang menarik diri dan menjauh dari pasangannya cenderung tidak memberikan kesempatan untuk berkomunikasi dan menyalurkan emosi kasih sayangnya terhadap satu sama lain.

Seseorang yang melancarkan perilaku seperti ini seolah-olah menghukum pasangannya sendiri dengan sifat bungkam dan melengosnya sampai pasanganya itu mengakui kesalahan atas sesuatu yang sebenarnya bukan dia juga pelakunya.

4. Meremehkan perasaan pasangan

‘Kamu sih sensitif banget.’

‘Ah, cuma gitu doang.’

‘Gitu aja baper.’

Kira-kira kalimat sejenis itulah yang akan keluar dari salah satu pasangan manipulatif agar pasangannya menjadi ragu terhadap perasaannya sendiri. Dan pada akhirnya, dia dapat mengontrol pasangannya itu agar merasa terus ketergantungan dan tidak percaya diri.

Bentuk meremehkan perasaan pasangan ini disebut juga dengan gaslighting yang ciri karakter lainnya seperti acap kali memutarbalikkan fakta, merekayasa informasi, bermuka dua, dan mengalihkan isu dari kesalahan yang telah dilakukan.

Baca Juga:

5. Pasangan manipulatif sering berperilaku pasif-agresif

Perilaku satu ini ialah ketika seseorang menyampaikan kekecewaan atau rasa amarahnya secara tersirat dan tidak langsung berterus terang.

Pasif-agresif juga dapat muncul akibat emosi negatif yang terpendam sehingga emosi tersebut akan secara tidak sadar terungkap lewat tindakan atau kata-kata.

Seorang pasif-agresif kerap membuat pasangannya merasa bersalah dengan ungkapan yang bertolak belakang dari perasaan yang sejujurnya di tengah-tengah obrolan.

‘Ya udah, gak ada masalah kok.’

‘Aku gak apa-apa kok.’

‘Aku nggak marah.’

‘Ya, terserah.’

Kalimat-kalimat itu sering keluar dari mulut seorang pasif-agresif, padahal pasangannya mencoba untuk terbuka satu sama lain dan membuat diskusi menjadi lebih sehat, namun reaksi yang diberikan malah cenderung melakukan penghindaran dan kehambaran emosi yang tak berujung.

Biasanya, pelaku pasif-agresif jarang menyadari perbuatannya itu karena sifatnya yang tidak terlalu mencolok seperti sedang meluapkan kemarahan yang masif.

Itu dia kelima pembahasan dari ciri-ciri pasangan manipulatif. Semoga kehidupanmu bersama pasanganmu tetap langgeng, sehat, dan selalu dijauhkan dari hal-hal yang merugikan.

Baca Juga: 7 Bahasa Tubuh Wanita Jatuh Cinta Diam-Diam, Peka Yuk!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Like it? Share with your friends!

Emperor

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *